9 Fakta Menarik Gunung Bromo yang Jarang Diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gunung Bromo adalah salah satu gunung yang ada di Jawa Timur, Indonesia yang berstatus sebagai gunung berapi aktif. Terletak pada 7° 56′ 35″ Lintang Selatan dan 112° 57′ 13″ Bujur Timur, Gunung Bromo juga memiliki sebutan lain, yakni Kaldera Tengger yang dihuni dan sangat dihormati oleh penduduk suku Tengger.

Berada di dalam 4 wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggi, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Lumajang, gunung yang terkenal sebagai obyek wisata ini menyimpan berbagai fakta menarik.

Berikut adalah fakta-fakta menarik Gunung Bromo yang jarang diketahui, mulai dari adanya Pasir Berbisik hingga penyelenggaraan Yadnya Kasada.

1. Dulunya Lautan Pasir

Tidak banyak yang tahu bahwa Gunung Bromo menurut sejarahnya dahulu adalah lautan pasir. Gunung api aktif yang berada di Jawa Timur, Indonesia ini dulunya terbentuk sebagai lautan pasir yang berasal dari dua gunung saling berhimpitan.

Namun gunung tipe kerucut bara ini pembentukannya juga terjadi sebagai akibat letusan eksplosif, khususnya dari bara basal serta abu vulkanik piroklastik. Dua buah gunung berhimpitan tadi adalah Gunung Tengger yang kemudian meletus dan menjadi penyebab terbentuknya lembah besar dan dalam.

2. Fenomena Embun Menjadi Es

Keberadaan fenomena embun menjadi es yang terjadi setiap pergantian musim hujan ke musim kemarau. Gunung setinggi 2.329 mdpl (meter di atas permukaan laut) ini termasuk keunggulan yang membuat wisatawan tertarik berkunjung.

Ketika peralihan dari musim hujan ke musim kemarau, biasanya suhu udara akan turun cukup drastis dan terbilang ekstrem. Suhu di Gunung Bromo yang normalnya di antara 3 sampai 20 derajat Celsius terkadang bisa sampai di bawah 0 derajat celsius sehingga terjadi penurunan suhu udara yang drastis dan membuat embun bisa berubah menjadi es.

3. Pernah Menjadi Lokasi Syuting Film

Adanya kawasan bernama Segara Wedi (begitu sebutan oleh penduduk Tengger). Bentangan lautan pasir sepanjang 10 kilometer ini pernah menjadi tempat syuting sebuah film berjudul Pasir Berbisik. Tidak heran jika kawasan ini kemudian dinamai Pasir Berbisik.

Dinamai pasir berbisik karena riwayat sebagai lokasi syuting film tersebut. Uniknya kawasan yang berada di gunung dengan letusan terbesar pada tahun 1974 ini adalah ketika pasir-pasir beterbangan dan berembus, akan terdengar suara mirip bisikan manusia dari embusan tersebut.

4. Ada Sekitar 250 Anak Tangga Menuju Puncak

Memiliki sekitar 250 anak tangga. Dapat dikatakan bahwa hal ini merupakan suatu kekhasan dari Gunung Bromo karena tidak seperti gunung lainnya. Keberadaan anak-anak tangga tersebut adalah agar pengunjung bisa mendaki lebih mudah menuju puncak Gunung Bromo. Tidak hanya mempermudah wisatawan, para warga suku Tengger juga bisa sampai ke area kawah Bromo melalui anak-anak tangga yang tersedia ini.

5. Ada Pura Hindu di Kaki Gunung

Tidak banyak yang tahu pula bahwa di kaki Gunung Bromo berdiri Pura Luhur Poten Bromo Ngadisari, yakni nama untuk Pura Hindu yang dibangun di sana. Pura ini juga dikenal dengan nama lain, yakni Sanggar Agung Poten dengan letak ketinggian kurang lebih 2.200 mdpl.

Pura yang sudah ada sejak tahun 2000 ini merupakan tempat beribadah umat Hindu suku Tengger. Tidak hanya Gunung Bromo, Gunung Semeru dan Gunung Batok adalah gunung lain yang turut mengelilingi pura yang didirikan untuk suku Tengger penganut Hindu agar bisa menyembah Dewa Brahma ini.

6. Memiliki Bukit Teletubbies

Keberadaaan si Permadani Hijau, yakni sebuah bukit yang dinamai Bukit Teletubbies. Jika pernah menonton atau setidaknya melihat bukit yang ada dalam tontonan Teletubbies, maka bukit di Gunung Bromo ini memiliki penampakan yang sangat mirip.

Oleh sebab itu, pemberian julukan sebagai Bukit Teletubbies dilakukan dan kini semakin populer. Bukit savana ini menjadi kawasan wisata di Gunung Bromo yang juga cukup terkenal, termasuk kerap dijadikan lokasi para pasangan untuk berfoto prewedding.

Belum lama ini sempat geger sebuah berita di mana pasangan prewedding menggunakan flare dan membakar salah satu area Gunung Bromo. Bukit Teletubbies ini adalah lokasi tempat kebakaran tersebut terjadi dan menurut laporan pun api menyebar sampai ke Malang.

7. Menyediakan Tur Bromo untuk Melihat Matahari Terbit

Gunung Bromo juga menawarkan adanya tur melihat matahari terbit di mana kegiatan ini hanya ada di Gunung Bromo. Acara tur ini meliputi melihat matahari terbit yang cukup banyak dinikmati orang-orang; caranya adalah dengan berada di Gunung Penanjakan sebagai titik paling tepat.

Selain itu, kegiatan melihat matahari terbit bisa dilanjutkan dengan trekking ke bawah. Umumnya akan ada kendaraan khusus untuk mengangkut penumpang dan menurunkannya di area pintu masuk dekat dengan lokasi untuk melihat matahari terbit.

Hanya saja, masih memerlukan aksi jalan kaki bagi penumpang untuk mencapai titik pengamatan yang biasanya sudah sangat penuh dengan pengunjung lainnya. Transportasi yang tersedia adalah berupa mobil biasa atau Jeep yang akan terlihat di tiap sisi jalan.

8. Penyelenggaraan Upacara Adat Secara Rutin

Adanya penyelenggaraan upacara adat yang biasanya dilakukan oleh warga suku Tengger beragama Hindu. Upacara ini disebut dengan Yadnya Kasada, yakni sebuah upacara sesembahan untuk memberi persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi.

Penyelenggaraan upacara ini dilakukan secara rutin setahun sekali, yakni setiap tengah malam sampai dini hari pada bulan purnama tanggal 14 atau 15 bulan kesepuluh didasarkan pada penanggalan Jawa. Pura Luhur Poten adalah pura yang dimaksud menjadi lokasi dilaksanakannya upacara adat ini yang dilanjutkan sampai ke puncak gunung.

Persembahan sesajen pada upacara adat ini adalah berupa hasil bumi yang warga lemparkan ke dalam kawah Gunung Bromo. Persembahan syukur atas hasil bumi dengan memberikan kembali hasil bumi kepada Sang Hyang Widhi adalah inti dari acara ini.

9. Nama Gunung Berasal dari Nawa Dewa dalam Agama Hindu

Jika pernah mendengar nama Dewa Brahma dalam agama Hindu, maka Brahma adalah Dewa Pencipta dan disebut dengan swayambu karena Brahma menciptakan dirinya sendiri. Oleh sebab itu, Brahma menurut filsafat Adwaita dikenal termasuk sebagai manifestasi Brahman, yakni sebutan Tuhan dalam Hindu.

Nama Bromo pada Gunung Bromo berasal dari Dewa Brahma, yakni dewa utama di dalam agama Hindu dan merupakan salah satu dari tiga dewa utama. Merupakan sebuah kepercayaan suku Tengger sejak dulu pula bahwa Gunung Bromo adalah gunung suci dan oleh sebab itu gunung ini sekaligus menjadi lokasi upacara Yadnya Kasada.

fbWhatsappTwitterLinkedIn