Lumajang adalah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Secara geografis, Kabupaten Lumajang berada di antara titik koordinat 112°53′ – 113°23′ Bujur Timur dan 7°54′ – 8°23′ Lintang Selatan. Di sisi utara, Lumajang bersebelahan dengan Kabupaten Probolinggo.
Di sisi timur, Lumajang bersebelahan dengan Kabupaten Jember. Sementara itu, di sisi selatan dan barat, bersebelahan dengan Samudera Hindia dan Kabupaten Malang. Kabupaten Lumajang memiliki iklim trolis dan fermasjk ke dalam tipe C atau agak basah.
Namun, sebagian dari daerah di Lumajang ada yang bertipe D. Rata-rata junlah curah hujan tahunan di daerah ini sekitar 1.500 -2.500 mm. Di mana suhu udara di Lumajang mencapai 24° C – 32° C. Namun, di wilayah pegunungan suhu udara dapat mencapai 5° C.
Lumajang memiliki luas sekitar 170,90 km² yang di mana daerah ini memiliki dataran yang subur. Selain itu, wilayah Lumajang juga diapit oleh tiga buah gunung berapi yakni Gunung Lemongan, Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Hal inilah yang membuat daerah ini rawan terkena bencana letusan gunung api. Selain itu, di wilayah ini juga terdapat beberapa gunung lain.
Berikut ini gunung-gunung yang ada di Lumajang.
1. Gunung Semeru
Gunung Semeru merupakan gunung yang terletak di Kabupaten Lumajang. Gunung Semeru termasuk strato vulcano yang memiliki bentuk kerucut. Gunung Semeru adalah salah satu gunung tertinggi yang ada di Pulau Jawa. Selain itu, gunung ini juga menempati urutan ketiga sebagai Gunung Api tertinggi yang ada di Indonesia.
Gunung Mahameru atau Semeru memiliki puncak ketinggian sekitar 3.676 meter di atas permukaan laut. Awal mula keberadaan gunung ini dikarenakam adanya subduksi lempeng Indo australia dengan lempeng Eurasia. Gunung Semeru memiliki sebuah kawah yang dikenal dengan nama Jonggring Saloko.
Secara geografis, Gunung Semeru terletak di antara titik koordinat 8°06′ Lintang Selatan dan 112°55′ Bujur Timur. Sementara itu, secara administratif, Gunung Semeru masuk ke dalam dua bagian wilayah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yakni Kabupaten Lumajang serta Kabupaten Malang. Gunung Semeru masih berada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Ferguson, Gunung Semeru termasuk ke dalam iklim tipe B. Gunung Semeru merupakan wilayah yang terkena curah hujan tinggi. Adapun curah hujan tahunan yang menimpa wilayah ini sekitar 927 mm hingga 5.498 mm per tahunnya.
Sementara itu, di wilayah puncak Gunung Semeru, suhu udara berkisar antara 0 sampai 4 derajat Celcius. Lain halnya ketika malam hari tiba, suhu udara mencapai sekitar 3° C – 8° C. Namun, saat siang hari, suhu udara berubah menjadi 15° Celcius sampai 21° Celcius.
Adapun flora yang tumbuh di sekitar Gunung Semeru seperti gunung lainnya yakni terdapat pohon pinus, pohon cemara, akasiah, sampai jamuju. Lain halnya dengan wilayah bawah gunung yang ditumbuhi oleh flora sejenis alang-alang, tembelekan, edelwis dan kirinyuh.
Di bagian puncak juga ditemukan kembali tanaman keabadian yakni edelwis. Sementara itu, satwa yang tinggal di Gunung Semeru hewan endemik khas Pulau Jawa seperti budeng, luwak, kumbang, kijang, kancil dan lainnya.
2. Gunung Bromo
Gunung Bromo merupakan gunung yang berada di Kabupaten Lumajang. Meskipun begitu, secara administratif, Gunung Bromo terdapat di empat wilayah Kabupaten di Provinsi Jawa timur yakni Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Probolinggo.
Gunung bromo termasuk strato vulcano yang sampai saat ini masih aktif sehingga sewaktu-waktu bisa saja meletus. Gunung Bromo masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Adapun ketinggian yang dimiliki oleh Gunung Bromo yakni sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut.
Secara geografis, gunung ini berada di antara 7°56′ 30″ Lintang Selatan dan 112°57′ Bujur Timur. Nama gunung ini berasal dari salah satu dewa yang diagungkan oleh agama Hindu yakni Brahma. Gunung Bromo termasuk gunung yang memiliki iklim hujan tropis. Di mana curah hujan per tahunnya, rata-rata mencapai 6.600 mm.
Saat siang hari udara di sekitar gunung tidak lebih dari 20 derajat. Sementara itu, pada malam hari udara di sekitar gunung sangat dingin. Rata-rata suhu udara di puncak Gunung mencapai 0-5 derajat celcius. Di gunung ini terdapat beberapa tanaman khas hutan hujan tropis dan pohon cemara tumbuh di bagian daratan tinggi.
3. Gunung Lemongan
Gunung lemongan ada di Desa Papringan, Klakah, Lumajang. Secara geografis gunung ini berada di antara latitude -7.979 Lintang Utara dan longtitude 113.342 Bujur Timur. Gunung ini termasuk gunung berapi dengan tipe maar atau danau tektonik. Di mana maar ini terbentuk karena adanya aktivitas vulkanik.
Gunung Lemongan masih berada di satu kelompok dengan Pegunungan lyang. Gunung ini memiliki ketinggian mencapai 1.651 meter di atas permukaan laut. Puncak gunung Lemongan dinamakan dengan Tarub. Selain itu, gunung ini mempunyai sekitar 60 puncak. Namun, puncak yang aktif adalah puncak tarub yang berada sekitar 650 meter dari arah barat daya.
Di sekitar Gunung Lemongan terdapat 27 maar yang memiliki garis tengah antara 150 dam 700 meter. Selain itu ada pula beberapa danau seperti Ranu Bedali, Ranu Pakis dan Ranu Klakah. Gunung Lemongan termasuk ke dalam iklim hutan hujan tropis.
Suhu udara di sekitar Gunung Lemongan yakni berkisar 20 hingga 30 derajat Celcius. Curah hujan rata-rata di Gunung Lemongan adalah 3.340,5 mm per tahunnya. Beberapa tumbuhan yang hidup di wilayah ini adalah anggrek, kantonh semar. Selain itu, ditemukan pula macan tutul, elang Jawa, dan berbagai jenis burung.
4. Gunung Wayang
Gunung Wayang berada di Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 987 meter di atas permukaan laut. Gunung Wayang berada tidak jauh dari Gunung Semeru. Di gunung ini terdapat kawah yang dapat mengeluarkan asap. Gunung Wayang kerap dijadikan landasan pacu paralayang.
Beberapa kali di gunung ini pernah diadakan lomba paralayang. Hal ini dikarenakan letak Gunung Wayang yang strategis. Selain itu, Gunung Wayang juga kerap dijadikan tempat camping. Trek menuju ke Gunung Wayang cukup mudah dilalui. Dari atas Gunung Wayang dapat terlihat puncak Gunung Semeru.
Iklim di Gunung Wayang termasuk ke dalam iklim hutan hujan tropis. Di Gunung Wayang terdapat beberapa flora endemik yang sudah langka. Ada pula banyak burung dari berbagai jenis yang tinggal di Gunung Wayang. Selain itu, di sekitar gunung juga terdapat hutan yang lebat.
5. Gunung Argopuro
Gunung Argopuro termasuk gunung yang berada di perbatasan 4 Kabupaten yakni Kabupaten Lumajang, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Jember. Secara geografis, gunung ini berada di antara 7°53′ Lintang Selatan dan 113°36′ Bujur Timur. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 3.088 meter di atas permukaan laut.
Ketinggian tersebut menjadikan Gunung Argopuro sebagai salah satu gunung tertinggi di Jawa Timur. Puncak tertingginya berada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Gunung Argopuro merupakan gunung non vulkanik yang berarti tidak ada kegiatan vulkanik yang signifikan. Untuk menuju ke Gunung Argopuro, harus melewati hutan hujan tropis.
Di sekitar Gunung Argopuro terdapat lembah yang memiliki ketinggian sekitar 1.000 meter. Gunung ini termasuk gunung yang memiliki banyak puncak. Namun, puncak yang terkenal dari Gunung Argopuro adalah Puncak Rengganis dan Puncak Welirang. Di puncak tertinggi Gunung Argopuro terdapat tugu yang menandakan sebagai puncak tertinggi.
Gunung Argopuro termasuk ke dalam iklim tropis. Selain itu, di gunung ini tumbuh beberapa flora endemik seperti selada air, kembang air, bunga tekel, dan belidur. Tanaman-tanaman tersebut dikaitkan dengan cerita Dewi Rengganis. Gunung Argopuro juga dihuni oleh savana dan tanaman-tanaman tinggi.