Umum

10 Fakta Negara Kamboja yang Unik

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mulanya, Kamboja merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang belum dikenal di jalur pariwisata layaknya permata yang bersembunyi yakni belum diketahui oleh banyak orang. Akan tetapi, hingga saat hal tersebut mulai berubah di mana Kamboja semakin dilirik oleh para wisatwan akan destinasi wisatanya.

Selain destinasi wisatanya, negara yang memiliki jumlah penduduk sekitar 16 juta jiwa ini ternyata masih menyimpan sejumlah fakta unik yang mungkin belum diketahui banyak orang. Apa sajakah fakta uniknya? Ketahui satu persatu yuk!

1. Dikenal Sebagai Negara Neraka

Kok bisa ya dikenal sebagai negara neraka di dunia? Yap, Kamboja memang mendapatkan sebutan sebagai neraka di bumi atau hell on earth. Pasalnya, hal ini disebabkan karena adanya perang saudara di Kamboja sehingga menimbulkan banyak korban jiwa yang jumlahnya hingga jutaan orang.

Faktor terjadinya perang tersebut ini karena terjadi perang Vietnam pada 1960 lalu. Namun, Kamboja lebih memilih netral atau tidak memihak kepada siapapun yang saat itu dipimpin oleh Raja Norodom Sihanouk.

Sayangnya, sikap netral tersebut membuat Jenderal Lon Nol dan Pangeran Sirik Matak yang berpihak kepada Amerika Serikat menjadi tidak suka dan berniat untuk menggulingkan kekuasaan raja Kamboja saat itu. akhirnya raja membuat sebuah kerja sama dengan kelompok Khmer Merah yang memang berupaya untuk mengambil kedudukannya kembali. Inilah yang kemudian menimbulkan perang saudara.

2. Hampir 50% Penduduknya Berusia Muda

Memang bukan suatu hal yang biasa jika menemukan sebuah negara dengan penduduknya yang berusia muda. Namun, hal ini bisa kita temukan di negara ini. Kamboja memiliki hampir setengah dari penduduknya yang berusia muda alias di bawah 15 tahun.

Penyebabnya adalah sebagian besar dari kejahatan genosida yang memilukan di mana terjadi pada 1975 hingga 1979 yang menyebabkan hampir dua juta orang terbunuh. Maka dari itu, saat ini angka kelahiran di Kamboja tiga kali lebih tinggi dibandingkan angka kematiannya.

3. Kejahatan Genosida Adalah Kejahatan Terbesar di Kamboja

Berlanjut dari perang saudara, kemudian menimbulkan adanya kejahatan-kejahatan besar salah satunya adalah kejahatan genosida. Ketika perang berlangsung, perang tersebut dimenangkan oleh pihak Khmer Merah pada 1975 yang akhirnya mengubah bentuk negara Kamboja menjadi Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin oleh Pol Pot.

Dari sini, masyarakat mulai menderita karena kelaparan dan kekurangan pengobatan yang akhirnya meninggal. Hal ini dikarenakan pemerintah Kamboja membuat kebijakan seperti memindahkan warga kota ke desa untuk bekerja di lahan pertanian, menolak obat yang berasal dari Barat, dan sebagainya.

Kemudian ketika Vietnam mulai menyerang Kamboja pada tahun 1978 yang akhirnya memusnahkan kejahatan genosida. Pada 1989, peperangan Kamboja dan Vietnam mulai meredam dan membuat perjanjian perdamaian di Paris. Bahkan pihak PBB pun ikut serta memerintahkan agar menghentikan peperangan tersebut.

4. Perayaan Ulang Tahun Bukanlah Hal yang Penting

Mengapa demikian? Pasalnya, hanya sedikit masyarakat Kamboja yang merayakan hari ulang tahun mereka. Bahkan banyak pula dari mereka juga yang tidak mengetahui tanggal lahir secara pasti.

Yang mereka tahu adalah musimnya saja. Selain itu, mereka juga yakni bahwa mereka akan menua setiap satu tahun yakni Tahun Baru Kamboja. Terlebih lagi, sama seperti masyarakat Korea Selatan, secara tradisionalnya mereka juga lahir pada usia 1 tahun.

5. Wisata Angkor Wat Adalah Wisata Religi di Kamboja

Fakta unik selanjutnya yaitu Kamboja memiliki wisata religi yang cukup terkenal di kalangan para turis, lho. Yap, nama wisata religi tersebut adalah wisata Angkor Wat. Para turis dari berbagai negara biasanya berdatangan ke sini dan telah menjadi pusat pendapatan terbesar ke dua di Kamboja.

Wisata ini sudah dibangun pada masa pemerintahan Raja Suryawarman II yakni sekitar abad ke-12 dengan bentuk layankya seperti candi atau kuil. Uniknya, wisata ini juga sudah masuk dalam salah satu situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1992.

6. Khmer Adalah Bahasa Resmi Kamboja

Hingga saat ini, Khmer merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh masyarakat di Kamboja. Walaupun sebetulnya terdapat sekitar 19 bahasa asli yang dipakai, namun Khmer adalah satu-satunya bahasa yang resmi.

Nama Kamboja itu sendiri berasal dari bahasa Prancis Cambodge yakni cara mereka untuk mengucapkan kata Khmer Kampuchea. Bahkan orang-orang Barat juga cenderung menyebut negara ini dengan Negara Kamboja.

Sedangkan masyarakat Kamboja dan orang Asia lainnya lebih menyebutnya dengan Negara Kampuchea. Bahasa Khmer ini berasal dari orang Khmer yakni suatu kelompok etnis di Asia Tenggara yang asalnya dari Kamboja.

7. Sebagian Besar Masyarakat Kamboja Beragama Buddha

Di Kamboja, agama Buddha merupakan agama terbesar dan agama resmi. Pasalnya, sebagian besar masyarakat yakni sekitar 95% dari jumlah populasi menganut agama Budda dengan mempraktikkan Buddhisme Theravada.

Agama ini sudah dipraktikkan sejak lama sekitar abad ke-5 M dan sudah menjadi agama negara yang resmi sejak abad ke-13 hingga sekarang. Hal ini terkecuali selama masa rezim Khmer Merah yang melarang adanya praktik agama.

8. Bendera Kamboja

Mengapa bendera menjadi fakta unik bagi Kamboja? Hal ini karena bendera negara ini menjadi satu-satunya bendera yang menampilkan sebuah bangunan di dunia. Bangunan yang ada di bendera Kamboja adalah Angkor Wat yakni wisata religi yang menjadi salah satu keajabian dunia di negara tersebut.

Sama halnya dengan sejarah perubahan Kamboja, benderanya pun mengalami perubahan selama bertahun-tahun dan biasanya terjadi saat ada perubahan dalam pemerintahan. Meskipun demikian, Angkor Wat tetap menjadi bagian dari setiap desain benderanya.

Walaupun terdapat simbol alam seperti pohon atau daun, namun bendera Kamboja menunjukkan betapa pentingnya Angkor Wat bagi Kamboja. Inilah alasan mengapa bendera Kamboja cukup unik.

9. Tuk-tuk Menjadi Alat Transportasi Utama

Jika negara lain menjadikan mobil sebagai alat transportasi utamanya, namun berbeda dengan negara ini. Tuk-tuk ang dimiliki Kamboja seperti sepeda motor yang menarik trailer secara terpisah dari tempat penumpang naik.

Di masa lampau, tuk-tuk juga disebut dengan remorques yakni kata trailer oleh Negara Prancis. Hal ini sama dengan becak yang ada di Thailand, dengan menaiki tuk-tuk tentu sangat menyenangkan dan biasanya juga lebih aman untuk dijelajahi.

10. Negara dengan Populasi Bahasa Prancis Terkecil di Asia Tenggara

Adapun fakta terakhir dari Kamboja adalah memiliki komunitas atau masyarakat yang berbahasa Prancis terkenal di Asia Tenggara. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Kamboja pernah menjadi negara jajahan Prancis.

Sehingga setelah negara ini merdeka dari Prancis pada 1953, maka salah satu budaya yang tetap bertahan adalah bahasa Prancis di mana masih diajarkan secara luas di sekolah-sekolah hingga pemerintah. Akan tetapi, saat Khmer Merah menguasai Kamboja, mereka melakukan kejahatan genosida yang berhasil membunuh masyarakat Kamboja yang berpendidikan. Dari situlah yang kemudian bahasa Prancis yang digunakan oleh masyarakat Kamboja hampir hilang sepenuhnya.