Daftar isi
Satelit adalah benda langit yang mengelilingi sebuah planet induk tertentu dan memiliki jalur lintasan yang stabil. Hampir semua planet di sistem tata surya kita memiliki satelit alaminya masing-masing kecuali Merkurius dan Venus.
Mars, planet tetangga Bumi memiliki dua satelit alami yang bernama Phobos dan Deimos. Kedua satelit ini merupakan satelit terkecil di tata surya kita. Berikut fakta keduanya:
Para astronom telah melakukan penelitian terhadap satelit Mars beratas-ratus tahun lamanya. Penelitian ini diawali dengan Johannes Kepler yang memperkirakan bahwa Mars mempunyai dua satelit. Johannes hanya bisa memperkirakan namun tidak dapat membuktikan.
Perkiraannya berdasarkan pada numerik yaitu Bumi mempunyai satu satelit yaitu Bulan dan Jupiter mempunyai empat satelit. Johannes pun menyimpulkan bahwa Mars yang berada diantara Bumi dan Jupiter memiliki dua satelit.
Hingga pada akhirnya tahun 1877, Asaph Hall berhasil menemukan Phobos dan Deimos. Phobos ditemukan pada 11 Agustus 1877 dan Deimos pada 18 Agustus 1877.
Hall sebenarnya telah melihat tanda-tanda keberadaan satelit Mars pada 10 Agustus, namun cuaca buruk pada saat itu tidak mendukung Hall untuk melakukan identifikasi.
Pemberian nama Phobos dan Deimos diambil dari tokoh mitologi Yunani dengan nama yang sama. Phobos dan Deimos merupakan anak dari dewa perang yaitu Ares
Sempat terjadi perdebatan diantara para astronom. Hal ini dikarenakan ukuran Phobos dan Deimos yang terlalu kecil untuk sebuah satelit. Beberapa astronom mengidentifikasikan Phobos dan Deimos sebagai asteroid.
Asteroid ini terdorong oleh gravitasi Jupiter kemudian ditangkap oleh Mars. Namun akhirnya Phobos dan Deimos dikategorikan sebagai satelit karena keduanya memiliki lintasan orbit yang stabil dan terus mengitari Mars.
Hal ini diperkuat dengan terkuaknya asal usul Phobos dan Deimos. Keduanya berasal dari tabrakan antara Mars dengan sebuah benda langit lainnya yang seukuran dengan planet.
Tabrakan ini sama dengan bagaimana Bulan lahir yaitu ketika sebuah benda langit seukuran Mars menabrak Bumi. Fakta ini diungkapkan oleh astrofisikawan bernama Dr. Robin Canup.
Phobos memiliki ukuran lebih besar dari pada Deimos yaitu berdiameter 22,5 km dengan jarak orbitnya dengan Mars sejauh 6000 km. Dengan jarak ini Phobos menjadi planet yang paling dekat mengorbit planet induknya.
Durasi Phobos mengorbit Mars sangat cepat yaitu selama 7,5 jam hal ini menyebabkan Phobos terbit dam tenggelam sebanyak dua kali sehari di Mars.
Di permukaan Phobos terdapat regolith yaitu debu halus yang berhamburan keluar dari Phobos. Debu-debu ini meninggalkan ekor yang sangat samar.
Bentuk Phobos tidak beraturan, mirip seperti kentang. Bentuk ini membuat gaya gravitasi Phobos berubah-ubah bahkan hingga 450%.
Phobos memiliki kawah yang diberi nama Stickney yang ditemukan pada abad ke 19. Nama kawah ini diambil dari nama istri Hall. Hampir setiap malam terjadi gerhana bulan di Phobos.
Ukuran Deimos sangat kecil yaitu hanya berdiameter 12,6 km dan dengan Jarak orbit yang lebih jauh dari Phobos yaitu 23.600 km.
Deimos mengorbit Mars lebih lama yaitu 30 jam sehingga dibutuhkan waktu 2,5 hari untuk terbit dan tenggelam. Karena ukurannya yang kecil ini, ketika Deimos melewati matahari maka akan nampak seperti titik kecil.
Deimos mengorbit Mars dengan lebih stabil di banding Phobos. Selain itu permukaan Deimos juga lebih rata karena di sana lebih banyak debu-debu tipis yang menutupi permukaannya.
Permukaan Deimos Nampak lebih terang. Jika dilihat dari Bumi maka ukurannya tidak jauh berbeda dengan Venus.
Para astronom memprediksi bahwa Mars dalam 50 juta tahun kemudian akan kehilangan ke dua satelitnya. Kedua satelit terus mengubah jarak orbitnya. Phobos terus mendekat 1, 8 meter ke planet induknya setiap satu abad.
Jika terus seperti itu Phobos akan menabrak Mars dan menjadi puing-puing. Puing-puing ini lah yang diperkirakan akan menciptakan cincin di Mars. Sedangkan Deimos terus bergerak menjauh dari Mars.
Untuk melakukan penelitian di luar angkasa sana tentunya dibutuhkan pesawat antariksa. Meski dari jarak jauh pesawat ini berhasil mengamati setelit Mars dari jauh.
Pesawat tersebut adalah pesawat Viking NASA pada tahun 1970-an dan 1980-an, misi Soviet Phobos 2 sekitar tahun 1980-an, Mars Global Surveyor NASA pada tahun1990-an dan 2000-an.
Pesawat misi European Mars Express dan NASA MAVEN (misi Atmosfer Mars dan Evolusi Volatile) pada tahun 2000-an
Pada tahu 2012 Rusia mencoba mengirim misi ke Phobos bernama Phobos-Grunttetapi pesawat tersebut terjebak di orbit Bumi sehingga jatuh kembali ke Bumi.
Di tahu 2021 ini NASA masih terus mengirimkan pesawat, kali ini Phobos dan Deimos menjadi tujuan utama. Proyek tersebut bernama Phobos and Deimos and Mars Environment (PADME).