Sosiologi

8 Faktor Internal dan Eksternal Pembentuk Perilaku Sosial

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan suatu keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Perilaku sosial menjadi bukti bahwa manusia tidak bisa bergantung pada dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhannya.

Karena adanya hubungan saling terikat ini, keberlangsungan hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perilaku sosialnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk bisa hidup dengan saling bekerja sama, saling menghormati, dan toleran terhadap orang lain.

Perilaku sosial seseorang bisa dilihat dari pola respon antar orang yang tergambarkan dalam hubungan timbal balik antar individu. Perilaku sosial juga bisa diidentikkan dengan reaksi individu terhadap individu lainnya. Reaksi yang dimaksud bisa berupa tindakan, perasaan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat kepada orang lain.

Agar lebih jelas, kita perlu mengetahui lebih dulu apa pengertian dari perilaku sosial. Secara harfiah, perilaku sosial terdiri dari dua kata yakni perilaku dan sosial.

Perilaku dapat didefinisikan sebagai suatu aksi atau reaksi yang ditunjukkan organisme kepada lingkungannya. Misalnya saat kita membantu tetangga saat mereka sedang mengalami kesulitan.

Sedangkan kata sosial berasal dari istilah ‘socil’ dalam bahasa Yunani yang berarti sekutu. Kata sosial bisa didefinisikan sebagai rangkaian norma, moral, nilai, serta aturan yang sumbernya berasal budaya masyarakat, serta digunakan sebagai panduan dalam interaksi antar manusia dalam suatu komunitas.

Seseorang bisa mempunyai perilaku sosial yang berbeda. Dan hal tersebut bisa dipengaruhi karena beberapa hal. Berikut ini kita akan membahas apa saja yang menjadi faktor pembentuk perilaku sosial.

Faktor Pembentuk Perilaku Sosial

Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku sosial seseorang. Yakni faktor internal dan eksternal. Agar lebih jelas, berikut ini pembahasannya.

Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam kepribadian orang itu sendiri. Dan hal ini bisa merupakan daya pilih seseorang untuk memilah pengaruh perilaku yang ia peroleh dari luar (lingkungannya).

  • Adopsi

Adopsi merupakan kejadian atau peristiwa berulang yang terjadi dalam kehidupan seseorang secara terus menerus. Karena pengulangan dan durasi yang lama ini, kejadian tersebut akan terserap oleh individu dan terbentuk menjadi sikapnya.

  • Deferensial

Deferensial berhubungan erat dengan intelegensi seseorang, banyaknya pengalaman, dan pertambahan usia, sehingga hal-hal yang dianggapnya sejenis bisa dipandang tersendiri terlepas dari jenisnya.

  • Integrasi

Integrasi pada pembentukan perilaku terjadi secara bertahap dan berawal dari pengalaman yang berhubungan dengan suatu hal tertentu. Sehingga pada akhirnya terbentuklah perilaku tentang hal tersebut.

  • Trauma

Trauma merupakan pengalaman tiba-tiba yang mengejutkan seseorang sehingga menciptakan kesan mendalam pada jiwa orang tersebut.

Sehingga trauma ini bisa menciptakan perilaku seseorang terhadap lingkungan sekitarnya maupun dirinya sendiri.

Faktor Eksternal

Sedangkan pembentukan perilaku dari faktor eksternal dipengaruhi oleh tiga cara yakni pembiasaan, perilaku dan karakteristik orang lain, faktor lingkungan, dan tatar budaya.berikut penjelasannya.

  • Kebiasaan

Faktor ini perlu didukung oleh orang lain atau bisa juga lewat kesadaran diri sendiri. Kondisioning dilakukan dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan.

Contohnya saja saat kita dibiasakan untuk membereskan tempat tidur setelah bangun tidur. Atau saat kita membiasakan diri untuk berbagi makanan dengan orang yang ada di sebelah kita.

  • Perilaku dan Karakteristik

Sikap dan perilaku manusia umumnya banyak dipengaruhi oleh orang lain. Jika seseorang sering bergaul dengan orang yang santun, maka kemungkinan besar dia akan berperilaku santun juga.

Sedangkan jika seseorang lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang-orang yang suka berkata kasar, maka ia juga akan berperilaku demikian. Karena sebab inilah peran guru dan keluarga menjadi satu hal yang harus mendapat perhatian.

Karena seorang murid atau anak akan membentuk perilaku sosialnya dari orang-orang disekitarnya. Apabila guru dan keluarga tidak bisa memberikan teladan dan arahan yang tepat, maka si anak akan mudah mengikuti perilaku orang lain.

  • Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku sosial seseorang bisa disebabkan oleh lingkungan alam maupun masyarakat yang hidup disekitarnya.

Contohnya saja seseorang yang berasal dari daerah pesisir pantai, umumnya berbicara dengan keras dan lantang. Hal ini kemudia berpengaruh pada sikap dan perilakunya yang seolah juga keras.

Namun sikap keras, tidak bisa selalu dimaknai negatif. Maksudnya mungkin bagi sebagian orang sikap yang keras ini diartikan sebagai keras kepala. Namun untuk sebagian orang lainnya, sikap ini bisa dianggap bentuk ketegasan dalam mempertahankan suatu prinsip.

  • Tatar Budaya

Maksud dari tatar budaya adalah pendidikan atau bimbingan yang diperoleh dari suatu budaya. Dalam pembahasan ini, tatar budaya menjadi tempat di mana perilaku dan pemikiran sosial terjadi.

Misalnya saja, seseorang yang berasal dari suku tertentu misalnya Suku Jawa, akan dianggap aneh secara perilaku sosialnya oleh Suku Asmat. Begitu pula sebaliknya.

Namun hal tersebut wajar terjadi dalam kehidupan sosial, sebab ada perbedaan budaya yang didapatkan oleh orang-orang dari dua suku tersebut.

Yang terpenting adalah bagaimana kita saling menjaga dan menghormati satu sama lain, karena perbedaan itu pasti ada dalam kehidupan sosial kita.

Demikianlah pembahasan tentang faktor pembentuk perilaku sosial di masyarakat. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.