Semua tumbuhan yang tumbuh di permukaan bumi ini, tidak dapat bertahan hidup tanpa adanya lapisan gembur, tipis, yang kita sebut dengan tanah. Lapisan tanah menyediakan bahan-bahan makanan mineral guna pertumbuhan tanaman.
Tidak hanya kehidupan tumbuhan, kehidupan hewan pun bergantung pada lapisan tanah, karena makanan hewan didapat secara langsung atau tidak langsung dari tumbuh-tumbuhan. Secara terus-menerus, tanah mengalami proses kimia dan fisika, atau oleh kegiatan organisme hidup.
Langkah pertama dalam pembentukan tanah adalah pelapukan batu karang yang terdapat di atas permukaan bumi. Akibatnya, terdapat pengumpulan pecahan-pecahan batuan di atas lapisan karang tersebut.
Pecahan-pecahan ini disebut regolit (Yunani ; Selimut batu) yang lebih tepat kiranya disebut biang tanah. Berikut beberapa faktor terbentuknya tanah:
Dalam sehari, batuan yang muncul di permukaan menerima panas matahari dan memuai. Di waktu malam, batuan itu mendingin dan menyusut. Akibatnya tegangan yang berbeda, timbul keretakan-keretakan.
Keretakan ini memberikan peluang pada air untuk melakukan tindakan pengikisan dan pelarutan. Sewaktu air membeku, ia mengeluarkan tenaga penekan yang luar biasa besarnya, dan menyebabkan massa batuan terpecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil.
Perbedaan suu antara bagian luar yang terbuka dan bagian dalam yang terlindungi juga menyebabkan lapis-lapis permukaan mengelupas.
Saat hujan, air mengangkut lapisan tanah beserta pecahan-pecahan batuan, menjadi puing-puing. Lapisan tersebut, akhirnya tersimpan sebagai lapisan dasar tanah yang menjorok dna membentuk delta dan terkadang mengendap di danau, teluk, dan samudra.
Di sini tanah tetap terbenam sampai pengangkutan tanah terjadi atau penurunan permukaan air, yang terlihat sebagai bahan permulaan bagi tanah yang baru.
Merupakan pelaku penting dalam pengangkutan tanah, erosi, dan pengendapan. Sewaktu bergerak, es menggerus batuan menjadi pecahan-pecahan.
Angin meniupkan bagian-bagian yang lebih kecil dari regolit, akibatnya lebih banyak lagi pecahan batuan.
Batuan juga terpengaruh oleh perubahan kimia. Air bersenyawa dengan karbon dioksida, membentuk asam karbon, menghancurkan mineral yang terkandung dalam batuan. Di dalam proses oksidasi, berbagai macam mineral terurai dan mudah menjadi berkeping-keping.