Jenis-jenis Mineral Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Mineral merupakan zat gizi yang sangat penting bagi kebutuhan hidup manusia. Sama seperti vitamin, mineral juga tergolong dalam zat gizi mikro di mana kebutuhannya dalam tubuh kita hanya sedikit yaitu ukurannya milligram (mg). Hal ini tentunya berbeda dengan karbohidrat, lemak dan protein yang termasuk ke dalam zat gizi makro yakni kebutuhannya dalam hitungan gram.

Meskipun ukurannya terbilang kecil, namun tubuh memerlukan mineral untuk membantu proses metabolism di dalam tubuh yang bekerja sebagai bahan baku kinerja enzim. Kebutuhan setiap orang untuk mengkonsumsi mineral juga beragam sesuai dengan kebutuhan fisik, usia, dan faktor kesehatannya.

Lantas, apa sajakah jenis mineral yang dibutuhkan oleh tubuh? Berikut ini jenis-jenis mineral dan manfaatnya bagi tubuh.

1. Kalsium (Ca)

Mungkin kamu pernah mendengar alasan orang minum susu adalah karena banyak kalsiumnya. Maka dari itu, jenis mineral yang satu ini tidak terlalu asing, kan? Kalsium (Ca) memang sering dijadikan kandungan utama dalam produk susu.

Pasalnya, ada banyak sekali manfaat dari kalsium. Kalsium bermanfaat untuk pembentuk tulang dan menjaga kesehatan tulang. Tidak heran jika seseorang yang kekurangan kalsium akan lebih rawan terkena penyakit osteoporosis atau kerapuhan tulang.

2. Magnesium (Mg)

Jenis mineral yang tak kalah penting dengan kalsium adalah Magnesium (Mg). Jenis mineral yang satu ini biasanya terdapat pada sayur-sayuran hijau, kacang-kacangan, alpukat dan banyak lagi. Magnesium memiliki banyak manfaat bagi tubuh seperti mengatur tekanan darah, gula darah serta kontraksi pada otot.

Selain itu, Magnesium juga akan membantu sebagai penghantar sinyal pada sistem saraf, mengaktifkan enzim dalam tubuh hingga menjaga keseimbangan kandungan elektrolit di dalam tubuh. Nah, jika kamu kekurangan asupan Magnesium maka bisa berdampak pada meningkatnya risiko penyakit coroner diabetes tipe 2, lho.

3. Kalium (K)

Kalium juga sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dengan kamu mengonsumsi Kalium, mineral ini akan membantu kamu sebagai pembentuk aktivitas otot jantung, regulasi osmosis serta berfungsi pada otot dan saraf. Selain itu, Kalium juga akan bekerja sebagai kofaktor enzim dan membantu tubuh kamu dalam proses metabolism energi.

Adapun bahan makanan yang mengandung Kalium seperti pisang, tomat, ubi, kentang, kacang merah dan juga susu. Jika tidak mengonsumsi mineral ini maka akan memicu timbulnya diare, muntah, lemah otot hingga tekanan darah yang menurun.

4. Klorida (Cl)

Klorida juga tak kalah penting, lho. Jenis mineral ini juga berperan penting dalam tubuh sebaga elektrolit dan membantu produksi asam lambung. Selain itu, Klorida juga berperan dalam mengaktivasi sel-sel produksi imun.

Klorida (Cl) ini biasanya terdapat pada buah-buahan, sayuran dan garam meja. Ketika tubuh kamu kekurangan asupan klorida, maka akan menimbulkan berbagai risiko gangguan pertumbuhan, pusing, lemah, sampai kram.

5. Zat Besi (Fe)

Jenis mineral selanjutnya yang sangat dibutuhkan oleh tubuh adalah zat besi. Mungkin banyak dari kamu ketika di sekolah sering diberikan suplemen berwarna merah yang mengandung zat besi seperti sangobion atau tablet penambah darah. Suplemen tersebut berfungsi untuk mencegah penyakit anemia dan menambah sel darah merah.

Selain berfungsi mencegah anemia, zat besi berperan dalam membantu untuk mengantarkan oksigen hingga ke seluruh tubuh. Zat besi juga sebagai kofaktor enzim, fungsi otak dan otot hingga memperkuat sistem imunitas di dalam tubuh.

bila kekurangan mineral yang satu ini tentunya akan memicu risiko anemia dengan gejala seperti pusing, lemas, dan juga tidak bertenaga. Oleh sebab itu, kamu perlu mengonsumsi zat besi yang berasal dari sayuran hijau seperti bayam dan kangkung. Sayuran tersebut mengandung zat besi yang tinggi, lho!

6. Tembaga (Cu)

Tembaga adalah jenis mineral yang biasa dikonsumsi untuk mencegah anemia. Anemia merupakan penyakit yang disebabkan karena sel darah yang menurun dari kadar seharusnya atau biasa disebut dengan kurang darah. selain itu, tembaga juga mirip dengan zat besi (Fe).

Selain untuk mencegah anemia, tembaga juga berperan sebagai kofaktor enzim, memiliki sifat antioksidan, mencegah gangguan saraf, serta membantu dalam menyintesis jaringan pengikat. Oleh sebab itu, bila kekurangan asupan tembaga akan memicu risiko anemia, gangguan saraf dan banyak lagi.

Untuk mencegahnya, kamu dapat mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung tembaga seperti kacang-kacangan, hati, kerrang dan sebagainya.

7. Iodium (I)

Iodium merupakan mineral yang berfungsi dalam sistem reproduksi, metabolism dan pertumbuhan. Selain itu, mineral yang satu ini juga mencegah penyakit gondok. Penyakit gondok atau kelenjar tiroid ini terjadi karena kekurangan iodiom di mana menjadi membesar. Kelenjar ini berada di dekat jakut.

Bahkan jika kekurangan iodium juga akan mengakibatkan penyakit kulit kering bersisik. Oleh sebab itu, asupan iodium yang tercukup sangat penting. Kamu dapat mengonsumsi ikan laut, garam beriodium atau sayuran hijau sebagai asupanmu.

8. Seng atau Zinc (Zn)

Seng atau zinc berfungsi dalam proses ekspresi gen, reaksi enzimatik, pemulihan luka hingga sintesis DNA. Selain itu, mineral yang stau ini juga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel serta sistem imun tubuh.

Oleh sebab itu, kekurangan asupan zinc akan menyebabkan gangguan kulit, kadar kolestrol yang menurun hingga menurunnya nafsu makan. Adapun bahan makanan yang mengandung zinc seperti jamur, sayur kale, daging, kacang merah, susu, lobster dan tiram.

9. Selenium (Se)

Jenis mineral yang berikutnya adalah selenium. Selenium (Se) ini berperan sebagai antioksidan yang mampu membantu tubuh untuk mengatasi racun. Selain itu, mineral ini juga berfungsi membantu dalam metabolisme hormone tiroid, pembentukan DNA dan melindungi sel dari proses oksidasi sendiri.

Kekurangan asupan selenium dapat memicu terjadinya penyakit jantung dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Untuk mencegahnya, kamu dapat mengonsumsi seperti daging ayam, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian dan jamur.

10. Fosfor (P)

Fosfor juga bermanfaat bagi tubuh. Mineral ini juga membantu dalam pertumbuhan sel-sel di dalam tubuh dan membantu kinerja otot. Bersama dengan kalsium, fosfor mamp menjaga jantung berdetak teratur dan membantu dalam komunikasi saraf yakni pengiriman sinyal ke otak. Adapun bahan makanan yang mengandung fosfor seperti ikan, susu, kacang-kacangan dan keju.

11. Flourida (F)

Mineral yang satu ini berfungsi dalam menjaga kesehatan gigi. Flourida mampu menghambat pembentukan karang gigi, sehingga ketika kamu kekurangan mineral ini maka akan timbul masalah gigi dan kerusakan menjadi lebih mudah terjadi.

Selain gigi, flourida juga membantu kalsium dalam membentuk tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis. Oleh sebab itu, kamu perlu mengonsumsi seperti kuning telur, ikan laut, susu, dan banyak lagi.

12. Sulfur (S)

Sulfur berperan dalam sintesis kalogen dan pembentukan vitamin B. Selain itu, dengan mengonsumsi sulfur juga akan membantu tubuh kamu dalam kinerja metabolism enzim dan energi serta pembukan darah. Adapun bahan makanan yang mengandung sulfur yaitu telur ayam, susu, daging ikan, dan polong-polongan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn