Secara umum masyarakat majemuk merupakan sekumpulan orang atau kelompok yang berbeda dan berbaur menjadi satu. Sekali pun dalam sekumpulan atau kelompok tersebut memiliki perbedaan agama, bahasa, adat istiadat, bahkan pandangan hidup namun mereka hidup bersama dalam suatu wilayah atau otoritas tertentu.
Meskipun berbeda-beda seperti yang disebutkan di atas, namun umumnya mereka dapat bersatu atas dasar tujuan dan kesenangan yang sama. Misalnya dalam tujuan pendidikan, mereka mengikuti satu standar kualitas pendidikan yang sama. Atau sesederhana ketika berbelanja di pasar, mereka menggunakan mata uang sah yang sama.
Selain memiliki struktur budaya yang banyak, masyarakat majemuk juga memiliki kelompok sosial yang saling terhubung satu sama lain. Setiap kelompok sosial dalam masyarakat majemuk ini saling melengkapi atas perbedaan budaya yang mereka miliki. Saling membantu dan menolong dengan apa yang mereka masing-masing punya adalah bentuk positif dari masyarakat majemuk ini.
Namun masyarakat majemuk ini juga memiliki banyak sisi negatif yang menyertai keberadaanya. Misalnya saja tentang banyaknya perbedaan budaya yang dimilki masyarakat majemuk ini ternyata juga menyebabkan potensi terjadinya gesekan dan konflik antar kelompok lebih tinggi.
Belum lagi dengan banyaknya dominasi politik yang terjadi di dalam masyarakat majemuk ini. Dengan anggota masyarakat yang masing-masing memiliki kelompok ekonomi dan politik yang tidak sama, terkadang menyebabkan kelompok yang lebih kuat utamanya dalam politik, akan cenderung memaksakan kehendak dan kebijakan pada golongan lain demi kepentigan kelompoknya sendiri. Hal ini pun menyebabkan kurang meratanya kesejahteraan sosial dalam masyarakat majemuk.
Namun di balik itu semua, kesatuan harus tetap dijaga. Seperti halnya Indonesia sebagai negara dengan masyarakat yang majemuk karena memiliki beragam suku bangsa, Indonesia tetap harus mengupayakan terjaganya kesatuan negara. Perbedaan yang dimiliki tersebut tentu saja mungkin dapat mendorong terjadinya konflik, namun sebaliknya juga bisa menjadikan persatuan dengan mewujudkan sikap toleransi yang baik antar warga.
Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan salah satu bentuk dari masyarakat majemuk. Hal itu sudah jelas karena Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki banyak suku bangsa.
Sehingga bisa dikatakan bahwa Indonesia memiliki struktur masyarakat yang majemuk. Lalu apa sebenarnya faktor yang membentuk adanya masyarakat majemuk ini? Berikut beberapa faktor yang memengaruhi terbentuknya sebuah masyarakat majemuk:
Letak nusantara yang strategis berada di antara dua benua dan dua samudra sangat memungkinkan kapal-kapal asing seperti dari Cina, Arab, India, dan Eropa banyak singgah di Indonesia.
Dari sinilah orang-orang asing tersebut membawa banyak budaya yang berbeda-beda dan secara tidak langsung dikenalkan kepada manusia pribumi saat itu.
Hingga akhirnya Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang melimpah sehingga tercipta masyarakat majemuk seperti saat ini.
Disamping alasan geografis di atas latar belakang historis suatu negara juga bisa menjadi faktor terbentuknya suatu masyarakat majemuk.
Dahulu Indonesia adalah negara jajahan. Dan negara-negara yang pernah berkuasa di nusantara ini antara lain seperti Jepang, Portugis, Belanda, dan Inggris, tidak hanya menjajah dan mengambil hasil panen pribumi namun juga meninggalkan budaya-budaya dari negara asal mereka.
Seperti melalui perkawinan antara orang asing dengan pribumi, atau sosial budaya yang diterapkan setiap negara penjajah tersebut kepada manusia pribumi. Hal ini sangat berpengaruh dalam terciptanya masyarakat Indonesia yang majemuk seperti saat ini.
Indonesia merupakan negara yang terbuka sehingga saat adanya globalisasi, masyarakat Indonesia bisa menerima kebudayaan dari luar.
Walaupun terkadang tidak semua kebudayaan dari luar bisa diterima dengan mudah, namun dengan adanya globalisasi ini banyak budaya luar positif yang menambah dan menciptakan masyarakat yang lebih majemuk di Indonesia.
Indonesia terdiri dari banyak pulau, gunung, dataran tinggi dan rendah yang beragam, hingga pantai yang juga tersebar di seluruh penjuru negeri. Hal ini pun menjadi faktor mengapa penduduknya memiliki kebiasaan dan cara hidup yang berbeda-beda.
Sebagai contoh orang-orang yang hidup di pegunungan yang beriklim dingin cenderung lebih memiliki sikap psikologis yang lebih sabar dibanding orang yang hidup di dataran rendah dan beriklim panas seperti pantai.
Letak Indonesia yang berada di atas tiga lempeng bumi menjadikannya memiliki banyak pulau dengan tipe geologi yang berbeda-beda. Yaitu ada tipe Asiatis, Peralihan, dan Australis.
Keadaan masyarakat dan sumber daya alam di tiap pulau dengan perbedaan geologis ini pastilah berbeda-beda pula. Dari sinilah juga masyarakat majemuk dapat terbentuk.
Agama yang sudah masuk dalam suatu kelompok masyarakat akan mengalami proses akulturasi sehingga agama bisa memiliki banyak wajah khususnya dalam pelaksanaanya.
Mulai dari proses pemahaman sampai arti penting agama itu sendiri sesuai dengan adat dan budaya masing-masing daerah atau tempat juga menghasilkan pelaksanaan kegiatan agama yang berbeda-beda.
Hal inilah yang melahirkan perbedaan ekspresi dalam melaksanakan perintah agama sehingga juga menciptakan masyarakat yang majemuk.