8 Faktor yang Memengaruhi Kelembaban Udara

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bumi sebagai tempat tinggal ini memiliki faktor yang turut membentuk alamnya, yaitu faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik adalah semua organisme atau mahkluk hidup yang ada dalam sebuah ekosistem, sedangkan faktor abiotik antara lain air, tanah, udara, cahaya, mineral, suhu dan kelembaban.

Membahas tentang faktor abiotik sebagai penyusun alam, faktor kelembaban udara sering kali menjadi faktor yang nampaknya tidak begitu penting, padahal kelembaban udara memberi pengaruh terhadap kehidupan seluruh mahkluk hidup di bumi.

Kelembaban udara merupakan pembahasan di dalam ilmu geografi yang termasuk di dalam lingkup atmosfer. Kelembaban udara adalah jumlah air yang ada di udara yaitu uap air, secara singkat kelembaban udara merupakan jumlah kandungan uap air di udara. Kandungan uap air di udara juga berbeda-beda, tiap wilayah di permukaan bumi mempunyai kelembaban udara yang berbeda-beda.

Ada beberapa macam kelembaban udara, yaitu kelembaban relatif, kelembaban udara mutlak dan kelembaban udara spesifik. Kelemababan udara relatif adalah perbandingan jumlah air di udara dengan jumlah uap air maksimal yang terdapat di dalam udara pada suhu yang sama, jumlah maksimal adalah 100%.

Kelembaban mutlak adalah massa uap air di dalam satu satuan udara dan dinyatakan dalam satuan gram per meter kubik, kelembaban mutlak atau absolut dipengaruhi oleh suhu udara sekitar. Sedangkan kelembaban udara spesifik merupakan perbandingan massa uap air yang ada di udara dengan satuan massa di udara dan dinyatakan dalan satuan gram atau kilogram.

Ada beberapa faktor yang turut memengaruhi jumlah uap air atau kelembaban udara, berikut penjelasannya.

1. Suhu

Suhu adalah salah satu faktor yang memengaruhi kelembaban udara, jika suhu udara semakin tinggi maka jumlah uap air yang terdapat di dalam udara juga semakin banyak. Sebaliknya jika suhu udara semakin rendah maka jumlah uap air di udara juga semakin sedikit.

Hal ini disebabkan ketika udara panas jarak antar molekul lebih renggang sehingga dapat menampung lebih banyak uap air. Jika udara dingin maka jarak molekul juga menjadi lebih kecil dan udara tak mampu menampung uap air banyak.

2. Pergerakan Angin

Selain suhu, ada juga faktor pergerakan angin yang mempengaruhi kelembaban udara. Pergerakan angin mempengaruhi proses penguapan yang terjadi dari sumber air, air yang menguap tersebut terbawa angin dan membentuk awan, hal ini dapat meningkatkan kelembaban udara di wilayah tersebut.

Jadi, faktor pergerakan angin berperan membawa uap air dari sebuah wilayah ke wilayah lain. Faktor ini juga yang membuat adanya perbedaan kelembaban udara di tiap wilayah.

3. Tekanan Udara

Tekanan udara yang tinggi pada sebuah tempat akan membuat kelembaban udaranya juga semakin tinggi. Sebaliknya juga jika tekanan udara di suatu wilayah menurun maka kelembaban di wilayah tersebut juga ikut turun.

Faktor tekanan udara berbanding lurus dengan kelembaban udara di wilayah tersebut. Itulah mengapa di tempat yang memiliki tekanan udara tinggi udara yang tersedia juga terbatas dan sebaliknya pada wilayah dengan tekanan udara rendah, volume udara juga membesar dan jumlah uap air sama.

4. Sinar Matahari

Sinar matahari juga menjadi faktor yang memengaruhi kelembaban udara. Faktor kualitas dan seberapa banyak penyinaran matahari menentukan kelembaban udara, jika intensitas penyinaran matahari tinggi maka kelembaban udara menurun, ketika intensitas sinar matahari rendah maka kelembaban udara tinggi.

5. Ketersediaan Air

Sebuah wilayah yang memiliki ketersediaan air banyak akan memiliki kelembaban udara yang tinggi, hal ini karena jumlah kandungan uap air yang banyak akan dibawa udara naik dan berkumpul di atmosfer. Ketika atmosfer yang berisi uap air jenuh, uap air ini akan turun ke permukaan bumi menjadi hujan.

Sebaliknya jika suatu wilayah jauh atau tidak memiliki ketersediaan air yang melimpah maka kelembaban udara di wilayah tersebut lebih rendah. Faktor ketersediaan air adalah faktor penting yang menentukan tinggi rendahnya kelembaban udara.

6. Vegetasi

Vegetasi adalah variasi tumbuhan pada suatu wilayah, tiap wilayah memiliki vegetasi yang berbeda-beda. Vegetasi menjadi salah satu faktor penentu tingkat kelembaban udara sebuah wilayah.

Sebuah daerah yang memiliki vegetasi yang rapat, seperti hutan, memiliki tingkat kelembaban yang tinggi. Sebaliknya, sebuah wilayah dengan vegetasi yang renggang memiliki kelembaban udara lebih rendah.

Adanya proses fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan uap air, uap air ini nantinya menguap di udara dan membuat kelembaban udara tinggi. Itulah mengapa meskipun berada di satu wilayah, kelembaban di sebuah desa dengan hutan di sekitarnya juga berbeda.

Hutan-hutan yang lebat dan rindang biasanya memiliki iklimnya sendiri, karena pohon-pohon besar di hutan tersebutr juga turut menciptakan iklim hutannya sendiri.

7. Letak atau Ketinggian Wilayah

Letak dan ketinggian sebuah wilayah menjadi faktor penentu kelembaban udara, Tempat yang lebih tinggi memiliki suhu udara rendah karena uap airnya lebih besar dibandingkan dengan daerah yang letaknya lebih rendah.

Semakin tinggi letak sebuah wilayah maka kelembaban udaranya juga semakin tinggi dan sebaliknya tempat yang letaknya rendah memiliki kelembaban udara lebih rendah.

8. Kerapatan Udara

Faktor lain yang memengaruhi kelembaban udara adalah kerapatan udara, jika udara semakin rapat maka kelembaban udara di tempat tersebut juga semakin tinggi. Jika udara di sebuah tempat cenderung renggang, maka kelembaban udara yang terbentuk juga rendah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn