Pengertian Massa Udara
Massa udara adalah bagian atmosfer yang tebalnya ribuan meter di atas permukaan tanah. Massa udara tidak mengacu kepada bobot seperti gram, akan tetapi massa di sini berarti sekumpulan udara.
Massa udara merupakan sekelompok besar udara di mana suhu, kelembaban dan stabilitas hidrostatiknya cenderung seragam pada arah horizontal.
Massa udara di berbagai wilayah di dunia berbeda-beda. Hal ini yang mempengaruhi cuaca di berbagai wilayah di dunia. Massa udara terbentuk pada wilayah yang luas dan stabil.
Udara yang tercipta dari wilayah tersebut akan mengikuti sifat fisis dari wilayah tempat udara terbentuk. Wilayah tersebut sering disebut sebagai sumber massa udara atau kawasan sumber.
Daerah dengan permukaan yang homogen sebagai tempat di mana massa udara terbentuk dinamakan kawasan sumber. Kawasan sumber memiliki ciri-ciri:
- Area yang luas dan memiliki karakteristik fisis yang seragam dan kecepatan angin di permukaannya tenang (calm).
- Area tersebut memiliki sirkulasi atmosfer yang stabil atau stagnan.
Di seluruh muka bumi, kawasan sumber dibagi menjadi empat, yakni:
- Samudera-samudera tropis dan subtropis yang hangat
- Padang pasir di bena subtropis yang panas
- samudera yang terletak di lintang tinggi yang relatif dingin
- Benua di lintang tinggi yang sangat dingin dan kawasannya dalam bentuk es dan salju
Kelas Massa Udara dan Karakteristiknya
Kelas massa udara diklasifikasikan menjadi 4 kelas berdasarkan ke empat kawasan sumber, yaitu:
1. Maritim Tropis (mT)
Karakteristik dari kelas massa udara mT adalah:
- Memiliki suhu 22-30°C
- Kelembaban spesifiknya 15 – 20 g/kg
- Memiliki stabilitas atmosfer stabil bersyarat
Kawasan sumber yang memiliki massa udara dengan kelas mT adalah samudera tropis dan subtropis, amazon, Congo Basin, dan Asia Tenggara.
2. Kontinental Tropis (cT)
Karakteristik dari kelas massa udara cT adalah:
- Memiliki suhu 30-42°C
- Kelembaban spesifiknya 5-10 g/kg
- Memiliki stabilitas atmosfer stabil bersyarat
Kawasan sumber yang memiliki massa udara dengan kelas cT adalah gurun subtropis, Gurun Sahara, dan Gurun Australia.
3. Maritim Polar (mP)
Karakteristik dari kelas massa udara mP adalah:
- Memiliki suhu berkisar 0°C pada musim dingin dan 2-4°C di musim panas
- Kelembaban spesifiknya 3-8 g/kg di musim dingin dan 5-10 g/kg di musim panas
- Memiliki stabilitas atmosfer stabil bersyarat
Kawasan sumber yang memiliki massa udara dengan kelas mP adalah daerah kutub dan samudera yang terletak pada lintang 45-50°C.
4. Kontinental Polar (cP) dan Kontinental Arktik (cA)
Karakteristik dari kelas massa udara cP adalah:
- Memiliki suhu -35°C sampai -42°C di musim dingin dan 5-15 °C di musim panas
- Kelembaban spesifiknya 0,2 – 0,6 g/kg di musim dingin dan 4 – 9 g/kg di musim panas
- Memiliki stabilitas atmosfer stabil
- Kawasan sumber yang memiliki massa udara dengan kelas cP adalah benua yang terletak pada lintang 45-50°C
Karakteristik dari kelas massa udara cA adalah:
- Memiliki suhu -55°C hingga -35°C
- Kelembaban spesifiknya 0,05 – 0,2 g/kg
- Memiliki stabilitas atmosfer yang sangat stabil
- Kawasan sumber yang memiliki massa udara dengan kelas cA adalah Benua Antartika, Benua Arktik, dan Greenland
KAWASAN SUMBER | POLAR/KUTUB (P) | TROPIS (T) |
BENUA (continental) c | cP dingin, kering, stabil | cT panas, kering, stabil dipermukaan atmosfer atas, tidak stabil di dekat permukaan |
SAMUDERA (maritim) m | mP dingin, lembab, tidak stabil | mT hangat, lembab, relatif tidak stabil |
Modifikasi Massa Udara
Massa udara merupakan sekelompok udara yang sifatnya dinamis, artinya massa udara akan selalu bergerak dari daerah terbentuknya atau kawasan sumber ke lokasi yang lain.
Perpindahan ini menyebabkan adanya modifikasi. Modifikasi terjadi tergantung kepada wilayah yang dilewati oleh massa udara. Modifikasi terjadi dalam 2 skenario, yaitu:
- Massa udara menjadi hangat atau dingin
- Massa udara menjadi stabil atau tidak stabil
Apabila daerah yang dilewati hangat, maka massa udara akan termodifikasi menjadi hangat, kelas massa udara akan bertambah satu huruf di belakangnya, yakni huruf ‘w’.
Begitu pula sebaliknya, apabila massa udara melewati daerah yang dingin, assa udara termodifikasi menjadi dingin, huruf ketiganya menjadi ‘c’.
Setelah terjadi pencampuran udara antara udara dari kawasan sumber dengan udara di daerah yang dilewati, kondisi udara akan berubah menjadi stabil atau tidak stabil.
Apabila udara menjadi tidak stabil, huruf keempatnya ditambahkan hurus ‘u’. Apabila udara menjadi stabil, huruf keempat ditambahkan huruf ‘s’
MASSA UDARA ASAL | SETELAH MELINTASI KAWASAN | HASIL AKHIR |
mT | mTw atau mTc | mTws atau mTwu mTcs atau mTcu |
cT | cTw atau cTc | cTws atau cTwu cTcs atau cTcu |
mP | mPw atau mPc | mPws atau mPwu mPcs atau mPcu |
mT | mTw atau mTc | mTws atau mTwu mTcs atau mTcu |
Contohnya: mTwu maksudnya adalah massa udara yang berasal dari maritim tropis yang melewati daerah yang hangat ‘w’, massa udaranya menjadi tidak stabil ‘u’.