PPKN

5 Faktor yang Mempengaruh Munculnya Sebuah Kekuasaan

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kekuasaan merupakan istilah yang sangat familiar terdengar ditelinga kita bukan, apalagi jika kaitannya dengan pemerintahan atau organisasi. Bahkan tak jarang jika istilah kekuasaan ini dikonotasikan sebagai suatu hal yang bermakna negatif.

Hal ini tidak lain dan tidak bukan dikarenakan seseorang yang sudah diberikan kekuasaan atau jabatan seringkali ingkar dan menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya itu. Oleh karenanya tak kaget apabila sebagian besar dari kita memiliki pemahaman yang negatif mengenai kekuasaan.

Tapi apa sih makna sebenarnya dari kekuasaan itu? Secara umum kekuasaan merupakan suatu kemampuan yang dipegang oleh seseorang yang sudah ditetapkan untuk bisa mengendalikan, mengontrol dan mengatur semua hal yang berkaitan dengan kepentingan umum.

Baik kepentingan organisasi atau pemerintahannya. Lalu apa saja sih faktor yang mempengaruhi adanya kekuasaan ini? Berikut merupakan pemaparan mengenai faktor yang mempengaruhi adanya kekuasaan.

Reward Power

Tentunya jika mendengar istilahnya secara garis besar kita sudah mengetahui apa makna dari munculnya sebuah kekuasaan jika kaitannya dengan sebuah reward. Reward power merupakan kekuasaan yang muncul untuk bisa memberikan penghargaan atau bentuk apresiasi kepada pihak yang berhak mendapatkannya.

Disini peran dari seseorang yang memberikan penghargaan adalah seseorang yang memang posisinya sangat memungkinkan bahkan mengharuskan baginya untuk menyerahkan penghargaan tersebut. Salah satu contohnya adalah seorang manajer personalia yang tentunya bisa dibilang sangat berhak untuk memberikan penghargaan atau apresiasi terhadap setiap karyawannya atas kinerja yang sudah dilakukan.

Coercive Power

Bisa dikatakan jika kekuasaan yang satu ini memiliki lingkup yang sangat berbanding terbalik dengan reward power. Yang mana coercive power ini merupakan suatu kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang untuk bisa memberikan sebuah hukuman atau sanksi kepada pihak yang memang berhak dan harus bertanggung jawab dengan tindakan yang sudah dilakukannya itu.

Jika seorang pemimpin bisa memberikan penghargaan, bukan tidak mungkin bagi seorang pemimpin juga untuk memberikan hukuman atau sanksi terhadap setiap anggotanya.

Legitimate Power

Legitimate power merupakan sebuah kekuasaan yang secara otomatis diterima oleh seseorang yang telah dilantik atau sudah ditetapkan statusnya sebagai pihak yang berwenang untuk mendapatkan kekuasaan tersebut. Atau bisa dikatakan bahwa apabila seseorang telah dilantik sebagai seorang manajer, secara langsung orang tersebut akan mendapatkan hak dan kekuasaannya sesuai dengan jabatan yang diemban itu.

Kekuasaan akan secara otomatis ikut terlegimitasi bersamaan dengan jabatan.

Expert Power

Sedangkan expert power yang satu ini cenderung berbeda dengan yang sebelumnya karena kekuasaan yang muncul atau tercipta ini berasal dari keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang.

Bisa dikatakan jika seseorang sudah dikatakan sangat ahli dan terampil menjadi seorang dokter dimana juga dibuktikan dengan gelar yang sudah didapatkannya secara langsung dirinya juga memiliki kekuasaan dan hak sebagai seorang dokter. Kekuasaan untuk bisa melakukan diagnosis terkait penyakit pasiennya dan hal lainnya.

Referent Power

Ketika expert power adalah seseorang yang memiliki kekuasaan karena keterampilan dan keahlian yang dimilikinya, maka referent power merupakan sebuah kekuasaan yang muncul ketika ada seseorang yang memiliki karakteristik atau ciri khas yang mirip dengan apa yang sedang diharapkan oleh sebuah kelompok atau sekelompok orang.

Biasanya hal ini terjadi ketika orang tersebut memiliki andil yang cukup besar bagi kepentingan masyarakat. Sebagai contoh ketika sekelompok orang tersebut menginginkan pemimpin dengan tipikal yang adil, maka ketika mereka menemukan seseorang dengan tipikal kepemimpinan yang seperti itu mereka akan cenderung mendukung bahkan mengagungkannya.

Dan bisa dikatakan bahwa secara tidak langsung orang tersebut memiliki apa yang dinamakan referent power ini.