Geografi

9 Faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan di Indonesia Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Curah hujan adalah intensitas atau banyak sedikitnya air hujan. Tingkat curah hujan di setiap tempat adalah berbeda beda. Hal tersebut tergantung dari beberapa faktor di bawah ini:

1. Pegunungan 

Adanya pegunungan yang berjajar di suatu wilayah menentukan bagaimana curah hujan di tempat tersebut. Pasalnya gunung-gunung tersebut menghalangi awan yang membawa air. Akibatnya adalah awan tersebut tidak dapat menurunkan air hujan di tempat yang berlokasi di balik pegunungan. Daerah-daerah yang dekat dengan pegunungan akan memiliki curah hujan yang rendah sehingga ada bulan lembab serta kering. 

2. Angin Monsun

Angin monsun adalah angin yang berada di Asia dan Australia. Angin yang disebut juga dengan angin musim ini memiliki karakteristik yang berbeda dimana angin Australia kering sedangkan angin Asia lebih lembab. Angin monsun Asia akan berhembus ke Indonesia pada bulan Oktober hingga April sehingga akan terjadi musim penghujan di waktu ini. Sedangkan angin monsun Australia akan bergerak ke arah Indonesia pada bulan April sampai Oktober sehingga akan terjadi musim kemarau di Indonesia. 

3. Arah Angin 

Meski bentuk angin tidak dapat terlihat secara kasat mata namun kehadiran angin dapat mempengaruhi curah hujan di suatu tempat. Sebab angin ini lah yang akan membawa awan yang mengandung air sebelum turun hujan ke suatu tempat. Sehingga wilayah-wilayah yang memiliki sedikit angin juga akan memiliki curah hujan yang rendah seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Timur. 

4. Suhu Udara

Suhu udara juga merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya curah hujan. Wilayah yang memiliki suhu udara yang rendah memiliki tingkat curah hujan yang rendah. Begitu pula sebaliknya daerah yang memiliki suhu udara tinggi mempunyai tingkat curah hujan yang tinggi. 

5. Ketinggian Wilayah

Wilayah dengan dataran tinggi dengan dataran rendah mempunyai curah hujan yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh ketinggian suatu wilayah menentukan tinggi rendahnya suhu udara. Semakin tinggi tempat maka semakin rendah suhu udara yang dimiliki sehingga curah hujan lebih rendah. Sedangkan dataran yang lebih rendah memiliki suhu udara yang lebih hangat sehingga memiliki curah hujan yang lebih tinggi. 

6. Jarak Sumber Air

Hujan sebelum turun ke tanah akan melalui proses penguapan air atau evaporasi terlebih dahulu yang berasal dari sumber mata air seperti lautan. Maka tempat yang dekat dengan lautan akan lebih sering terjadi hujan dari pada tempat yang jauh dari lautan. 

7. Suhu Daratan dan Suhu Lautan

Selain suhu udara, suhu daratan dan suhu lautan juga menentukan seberapa banyak hujan yang turun. Apabila suhu di daratan lebih tinggi dari suhu di lautan maka hujan akan turun di lautan. Namun jika suhu di lautan lebih tinggi daripada suhu di daratan maka hujan akan turun di daratan. 

8. Luas Daratan 

Ternyata luas daratan juga menjadi penentu terhadap tinggi rendahnya curah hujan di suatu tempat. Hal ini disebabkan karena semakin luas daratan akan memiliki titik tengah jauh dari lautan sebagai pusat evaporasi hujan. Artinya daerah tersebut akan lebih jarang terjadi hujan. Sebaliknya daratan yang sempit akan lebih dekat dengan lautan sebagai tempat evaporasi sehingga akan lebih sering terjadi hujan. 

9. Garis Lintang

Garis lintang adalah garis yang membagi dua Bumi menjadi barat dan selatan. Posisinya tepat berada di tengah Bumi. Garis ini lah yang menjadi faktor utama dari tinggi rendahnya curah hujan di suatu tempat. Hal tersebut dikarenakan garis lintang berpengaruh terhadap temperatur suhu di sekitarnya. 

Semakin dekat wilayah itu dengan garis lintang maka semakin hangat suhu udara dan semakin tinggi curah hujan.  Sedangkan semakin jauh akan semakin dingin dan curah hujan rendah.