Daftar isi
Kali ini kita akan membahas mengenai angin monsun, berikut pembahasannya
Apa itu Angin Monsun?
Angin monsun merupakan hasil dari perbedaan termal antara benua dan samudera. Angin monsun adalah angin yang bergerak dalam skala regional atau dalam cakupan benua.
Angin monsun berasal dari bahasa Arab yakni “mausim” yang artinya musim. Angin monsun ini juga dikenal sebagai angin musim.
Pada musim panas, benua mendapatkan pemanasan lebih daripada samudera. Pemanasan di benua menyebabkan tekanan udara di benua menurun dan tekanan angin di samudera meningkat. Angin bergerak dari tekanan yang tinggi ke tekanan rendah, sehingga angin bergerak dari lautan atau samudera menuju daratan.
Ciri-ciri Angin Monsun
- Terjadi dalam 6 bulan sekali
- Disebabkan oleh adanya gerak semu matahari terhadap bumi secara periodik di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
- Bertiup dari wilayah dingin atau wilayah bertekanan tinggi ke wilayah panas yang bertekanan rendah
- erdiri dari dua jenis, angin monsun timur dan angin monsun barat
- Mempengaruhi musim hujan dan musim kemarau di Indonesia.
Penyebab Angin Monsun
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, angin monsun terjadi karena adanya gerak semu matahari sepanjang tahun. Gerak semu matahari menyebabkan adanya perbedaan suhu dan tekanan udara yang cukup signifikan antara benua Asia dan Australia secara bergantian.
Angin ini terjadi karena adanya dua benua yang berada di belahan bumi utara dan selatan yang diantaranya terdapat samudera. Benua Asia yang terletak di belahan bumi utara dan benua Australia di belahan bumi selatan, diantara kedua benua tersebut terdapat Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Angin monsun terjadi karena daratan mendapat panas lebih daripada lautan, sehingga menyebabkan suhu udara di daratan yang lebih panas akan berkembang naik dan menciptakan tekanan rendah.
Daerah yang bertekanan rendah akan menerima angin dari daerah yang bertekanan tinggi. Untuk lebih jelasnya, dijelaskan pada bagian jenis-jenis angin monsun.
Jenis-jenis Angin Monsun
Ada dua jenis angin monsun yang berdampak ke wilayah Indonesia, yaitu:
Angin Monsun Barat
Angin monsun barat terjadi pada bulan Oktober hingga bulan April. Angin ini terjadi pada saat belahan bumi utara, khususnya benua Asia mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi selatan, yakni benua Australia mengalami musim panas.
Benua Australia yang mengalami musim panas memiliki tekanan udara yang tinggi daripada benua Asia sehingga angin bertiup dari benua Asia ke benua Australia melewati Indonesia.
Karena adanya efek gaya coriolis, angin yang menuju ekuator akan dibelokkan ke kiri
Angin Monsun Timur
Angin monsun timur merupakan kebalikan dari angin monsun barat. Angin monsun timur terjadi pada bulan April hingga bulan Oktober. Pada rentang bulan tersebut, matahari berada di belahan bumi utara.
Benua Asia mengalami musim panas dan benua Australia mengalami musim dingin. Tekanan udara di benua Asia lebih rendah daripada benua Australia sehingga angin bertiup dari arah benua Australia menuju Asia.
Efek coriolis yang terdapat pada zona khatulistiwa menyebabkan angin dibelokkan ke arah kanan.
Dampak Angin Monsun terhadap Musim di Indonesia
- Dampak angin monsun barat
Pada saat terjadinya angin monsun barat, Indonesia mengalami musim hujan karena banyaknya massa uap air yang dibawa oleh angin saat melalui lautan yang luas. lautan tersebut adalah Samudera Pasifik dan Laut Cina Selatan yang terletak di sebelah utara Indonesia. Curah hujan yang tinggi lebih terasa di wilayah Indonesia bagian barat karena angin bergerak melewati Indonesia bagian barat. Curah hujan yang tinggi tersebut juga dapat menimbulkan dampak yang buruk, yakni mengganggu aktivitas nelayan akibat hujan deras yang membahayakan. Selain itu, hujan yang deras bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai tempat di Indonesia. - Dampak angin monsun timur
Pada saat terjadinya angin monsun timur, Indonesia akan mengalami musim panas karena angin tersebut melewati gurun pasir yang terdapat di benua Asutralia. Meskipun terdapat lautan antara benua Australia dan Indonesia, akan tetapi lautan tersebut kecil sehingga tidak memberikan pengaruh yang cukup besar dalam membawa uap air ke Indonesia.