Kata hubungan internasional mungkin sudah sering dibicarakan di berbagai media massa maupun dalam lingkup pendidikan. Hubungan internasional ini dapt didefinisikan sebagai segala bentuk kontak, komunikasi, atau interaksi antara setidaknya dua negara dengan tujuan untuk menjalankan politik luar negerinya.
Politik luar negeri ini kemudian tidak hanya berhubungan dengan masalah politik, tetapi juga masalah geografi, ekonomi, pendidikan, sosial, dan lain sebagainya. Akan tetapi, suatu negara tidak menjalin hubungan internasional dengan negara lain tanpa alsan, melainkan karena terdapat faktor-faktor tertentu. Berikut adalah beberapa faktor internal dan faktor eksternal hubungan internasional.
Faktor Internal
Faktor internal merupakan hal-hal atau kondisi dalam suatu negara yang mendorong negara tersebut untuk menjalin hubungan internasional dengan negara lain. Berikut adalah beberapa faktor internal dari terbentuknya hubungan internasional, yaitu:
- Rasa Khawatir terhadap Ketidakamanan
Salah satu manfaat dari adanya hubungan internasional adalah pengakuan dari negara lain. Dengan adanya pengakuan, suatu negara memiliki haknya sebagai sebuah negara. Apabila tidak ada hubungan internasional dengan negara lain, dikhawatirkan keamanan negara tersebut kurang terjamin karena akan mudah diintervensi atau dikudeta oleh negara lain yang lebih kuat. - Kondisi Sumber Daya Alam yang Kurang Merata
Setiap negara tentunya memiliki kondisi alam yang berbeda karena perbedaan letaknya. Beberapa negara mungkin memiliki kekayaan alam yang melimpah, seperti Indonesia atau justru tidak ada sumber alam yang bisa diambil, seperti negara Singapura. Ketidakmerataan sumber daya tersebut membuat pentingnya menjalin hubungan internasional. - Kebutuhan Nasional belum Tercukupi dengan Baik
Melanjutkan dari apa yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwa pasti sumber daya di setiap negara berbeda-beda. Oleh sebab itu, untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasional dibutuhkan impor dari negara lain yang dapat terjadi melalui hubungan internasional. Contohnya, impor otomotif, bahan bakar, bahan pangan, dan sebagainya. - Keinginan untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional
Kepentingan nasional sangat lumrah dimiliki oleh setiap negara. Kepentingan nasional tersebut menjadi dasar perumusan kebijakan luar negeri agar dapat bekerja sama dengan negara lain untuk sehingga negara mampu mengamankan tujuannya. Di Indonesia, contohnya adalah memajukan kesejahteraan umum dan melaksanakan ketertiban dunia. - Kondisi dan Letak Geografis
Perbedaan letak geografis mempengaruhi sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara. Akibatnya, beberapa bidang kehidupan masyarakat di dalam negara menjadi perlu penyesuaian. Misalnya, ketika suatu negara tidak memiliki rempah sebab iklim atau kondisi negaranya tidak cocok untuk menanam, maka harus mengimpor dari negara penghasil rempah.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan hal-hal atau kondisi di luar suatu negara yang membuat negara tersebut tertarik untuk menjalin hubungan internasional. Berikut adalah beberapa faktor eksternal terbentuknya hubungan internasional, yakni:
- Perbedaan Kemampuan dalam Pemahaman Ilmu Pengetahuan
Secara umum terdapat negara maju dan negara berkembang. Salah satu hal yang dapat menjadi pembeda antara kedua jenis tersebut adalah kemajuan teknologi termasuk berhubungan dengan kemampuan atau ilmu pengetahuan. Untuk mendapatkan tenaga ahli khusus atau alat-alat tertentu, diperlukan kerja sama dengan negara lain melalui hubungan internasional. - Keinginan Menjalin Hubungan Politik dan Mendapat Dukungan
Hubungan politik antarnegara sejak dahulu sering menjadi sumber permasalahan. Banyak terjadi peperangan maupun ketidakadilan karena disebabkan hubungan politik yang tidak terjalin dengan baik. Oleh sebab itu, negara-negara berusaha menjalin hubungan politik agar mendapat pengakuan bahkan dukungan, termasuk agar kelompok negara tersebut semakin kuat. - Rasa Saling Ketergantungan Antarnegara
Sama seperti makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, suatu negara juga tentunya tidak dapat hidup sendiri. Hal tersebut dikarenakan negara tidak dapat bertumpu pada kemampuan yang dimilikinya saja. Misalnya dalam upaya menyelesaikan masalah ekonomi, politik, dan hukum. Terkadang beberapa permasalahan di dalam suatu negara tidak dapat diatasi hanya oleh negara itu sendiri karena mungkin ada negara lain yang dapat membantu memberikan putusan yang lebih bijak. Dengan demikian, negara memerlukan hubungan internasional yang baik dengan negara lain - Perlunya Membangun Komunikasi dan Persahabatan
Hubungan internasional tidak dapat terjadi tanpa adanya komunikasi. Setiap negara perlu menjalin komunikasi yang baik dengan negara lain agar dapat membentuk persahabatan yang sehat. Dengan demikian, masing-masing negara dapat membangun kerja sama yang produktif sehingga menguntungkan satu sama lain. - Keinginan untuk Mewujudkan Tatanan Dunia Baru
Faktor eksternal lainnya dari pembentukkan hubungan internasional adalah keinginan untuk mewujudkan tatanan dunia baru. Beberapa negara melihat dunia harus dapat menjadi tempat yang aman dan damai untuk masyarakat di seluruh negara sehingga mereka bersama-sama merealisasikan keinginan tersebut. Contohnya adalah Gerakan Non-Blok yang diinisiasi oleh Indonesia.
Demikianlah penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi hubungan internasional negara. Kesimpulannya hubungan internasional merupakan interaksi suatu negara dengan negara lain untuk mencapai tujuan politik bangsanya. Namun, hubungan ini tidak terbentuk begitu saja, melainkan terjadi karena adanya beberapa faktor.
Dua faktor yang mempengaruhi hubungan internasional, yaitu faktor internal atau hal-hal yang menyebabkan suatu negara terdorong untuk menjalin hubungan dengan negara lain dan faktor eksternal yang membuat suatu negara merasa tertarik untuk menjalin hubungan dengan negara lain.
Beberapa faktor internal di antaranya, rasa khawatir terhadap ketidakamanan, kondisi SDA yang kurang merata, kebutuhan nasional belum terpenuhi, keinginan untuk mewujudkan kepentingan nasional, dan kondisi letak geografis.
Sedangkan faktor eksternal di antaranya, perbedaan kemampuan dalam pemahaman ilmu pengetahuan, keinginan menjalin hubungan politik dan mendapat dukungan, rasa saling ketergantungan antarnegara, perlunya membangun komunikasi dan persahabatan, serta keinginan untuk mewujudkan tatanan dunia baru.