Daftar isi
Salah satu jenis frasa berdasarkan kategori unsur pusatnya adalah frasa prnominal. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai frasa pronominal tersebut, mulai dari pengertian hingga kaidah pembentukannya. Simak pembahasan berikut ini.
Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Frasa dapat menduduki fungsi predikat tetapi tidak mengandung predikat di dalam komponennya. Oleh karena itu, frasa hanya terdiri dari satu fungsi saja, bisa hanya predikat, atau hanya subjek, atau dapat juga sebuah objek.
Frasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya gunung tinggi disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif).
Sementara pronominal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sebagai (bersifat) kata ganti. Sementara pronomina berarti kata ganti yang dipakai untuk mengganti orang atau benda.
Ditinjau dari segi arti pronomina didefinisikam sebagai kata yang dipakai untuk merujuk atau mengacu nomina lain, sedangkan dari fungsinya, pronomina adalah kata yang menduduki posisi (umumnya diduduki oleh nomina) yaitu subjek, objek, dan predikat.
Pronomina menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kata yang dipakai untuk mengganti orang atau benda; kata ganti seperti aku, engkau, dia. Secara umum, pronomina dapat kita pahami sebagai kata ganti nomina, seperti aku, dia, ia, mereka, kami, kita, kalian, Anda dsb.
Berdasarkan penjelasan mengenai frasa dan pronomina, frasa pronominal dapat dipahami sebagai salah satu jenis frasa yang unsur pusatnya berkategori pronomina (kata ganti) atau dapat juga dipahami sebagai frasa yang dibentuk oleh pronomina (kata ganti).
Alwi, Hasan (1998:282) menyebutkan beberapa kaidah/cara pronomina dapat menjadi sebuah frasa pronominal. Cara-cara tersebut antara lain:
Penambahan Numeralia Kolektif
Pronomina dapat menjadi frasa pronominal dengan menambahkan numeralia kolektif pada pronomina, misalnya:
Penambahan Kata Penunjuk
Pronomina dapat menjadi frasa pronominal dengan menambahkan kata penunjuk. Kata penunjuk merupakan kata yang digunakan untuk menunjuk benda atau sesuatu, misalnya ini, itu. Berikut ini contoh penambahan kata penunjuk pada pronomina:
Penambahan Kata Sendiri
Mengubah pronomina menjadi frasa nomina salah satu caranya adalah dengan menambhakan kata sendiri seperti pada contoh berikut ini:
Penambahan Klausa dengan Yang
Cara ini hanya dapat dilakukan pada pronomina persona mereka saja. Perhatikan contoh berikut ini.
Penambahan Frasa Nominal yang Berfungsi Apositif
Cara terakhir membentuk frasa pronominal adalah menambahkan frasa nominal yang bersifat apositif setelah pronomina. Simak contoh berikut ini.
Frasa pronominal terdiri dari tiga jenis frasa, yaitu frasa pronominal modifikatif, frasa pronominal koordinatif, dan frasa pronominal apositif. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini.
Frasa pronominal modifikatif merupakan frasa pronominal yang salah satu unsurnya membatasi unsur lainnya. Salah satu unsur frasa pronominal membatasi kata ganti dengan jumlah tertentu. Berikut ini contoh frasa pronominal modifikatif:
Frasa pronominal koordinatif merupakan frasa pronominal yang unsurnya saling melengkapi dan umumnyaa terhubung oleh kata dan atau atau.
Koordinatif berarti bersifat koordinasi, sedangkan koordinasi dalam bidang linguistik berarti penggabungan satuan gramatikal yang sederajat dengan konjungsi koordinatif. Berikut ini contoh frasa pronominal koordinatif dalam sebuah kalimat:
Frasa pronominal apositif merupakan frasa pronominal yang salah satu unsurnya berfungsi sebagai aposisi atau keterangan. Aposisi dalam bidang linguistik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan ungkapan yang berfungsi menambah atau menjelaskan ungkapan sebelumnya dalam kalimat yang bersangkutan.
Pada frasa pronominal apositif, pronomina ditambah dengan kata yang menerangkan atau menjelaskan pronomina sebelumnya.
Berikut ini contoh frasa pronominal apositif dalam sebuah kalimat: