Jenis-jenis Frasa Beserta Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Frasa merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau tidak berkaitan dengan predikat. Frasa hanya terdiri dari satu fungsi saja, bisa hanya predikat, bisa juga hanya subjek, atau dapat juga sebuah objek.

Frasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya gunung tinggi disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif).

Pada kesempatan kali ini kita akan secara khusus membahas mengenai jenis-jenis frasa dalam bahasa Indonesia. Simak pembahasan berikut ini.

Jenis Frasa Berdasarkan Persamaan Distribusi dengan Unsurnya

Berdasarkan persamaan distribusi dengan unsurnya, frasa dibedakan menjadi frasa endosentris dan frasa eksosentris. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut.

Frasa Endosentris

Frasa endosentris menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan frasa yang keseluruhannya mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan salah satu konstituennya.

Frasa endosentris memiliki unsur inti yang dapat menggantikan konstituen lain. Unsur inti tersebut dapat disebut dengan unsur pusat. Misalnya pada frasa sedang menulis, menulis dapat disebut sebagai unsur pusat karena dengan ada atau tidaknya kata sedang kata menulis dapat menggantikan unsur tersebut.

Frasa endosentris terbagi menjadi tiga jenis, yaitu frasa endosentris atributif, frasa endosentris koordinatif, dan frasa endosentris apositif. Berikut pembahasannya.

Frasa Endosentris Atributif

Frasa endosentris atributif merupakan frasa yang terdiri atas unsur pusat dan atribut. Atribut dalam ilmu linguistik dapat berarti penjelas, adjektiva yang menerangkan nomina dalam frasa nominal, kata berkelas tertentu yang mempunyai fungsi menerangkan nomina dalam frasa nominal, atau kategori variabel kualitatif (seperti laki-laki atau perempuan menunjukkan jenis kelamin).

Atribut dalam hal ini merupakan unsur yang menerangkan unsur pusat. Berikut ini contoh frasa endosentris atributif:

  • Kami sekeluarga sedang makan di meja makan.
  • Ibu membelikan kami baju baru.
  • Adik Ani sangat cantik.
  • Ibu dan ayah sedang pergi mengunjungi nenek.
  • Bulan ini kakak tidak pulang.
  • Anak itu adalah anak yang paling rajin di kelas ini.
  • Inah sangat pandai menjahit.
  • Orang itu akan menempati rumah baru di samping rumahku.

Kata yang bercetak miring merupakan frasa endosentris dan yang bercetak tebal merupakanunsur pusat, sedangkan kata yang mendampingi unsur pusat disebut atribut.

Frasa Endosentris Koordinatif

Frasa endosentris koordinatif merupakan frasa yang unsur-unsurnya merupakan unsur pusat. Frasa koordinatif dapat disisipi dengan kata dan atau atau. Contoh frasa endosentris koordinatif antara lain:

  • Ayah ibu
  • Kakak adik
  • Paman bibi
  • Bermain atau belajar
  • Pengembangan dan pembinaan
  • Lanjut atau berhenti
  • Maju atau mundur
  • Memasak dan menjahit
  • Menanam dan memanen
  • Siang atau malam
  • Menunggu atau pergi
  • Pulang pergi
  • Keluar masuk

Frasa Endosentris Apositif

Frasa endosentris apositif merupakan frasa yang semua unsur pembentuknya merupakan unsur pusat yang menunjuk hal yang sama. Oleh karena itu, unsur pusat dalam frasa endosentris apositif merupakan aposisi dari unsur pusat lainnya. Contoh frasa endosentris apositif antara lain:

  • Joko Widodo, presiden Republik Indonesia…….
  • Pancasila, dasar negara Indonesia…………..
  • Bandung, kota kelahiranku…………..
  • Pak Budi, ayah Nino………
  • Bu Inah, pemilik warung………….

Frasa Eksosentris

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) frasa eksosentris merupakan frasa yang keseluruhannya tidak mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan salah satu konstituennya. Dengan kata lain, frasa eksosentris tidak memiliki unsur pusat. Oleh karena itu, unsur-unsur dalam frasa eksosentris tidak dapat saling menggantikan. Frasa eksosentris umumnya tersusun atas preposisi, konjungsi, dan nomina.

Frasa eksosentris terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Frasa Eksosentris Direktif

Frasa eksosentris direktif merupakan frasa eksosentris yang tersusun atas preposisi dan nomina. Simak contoh dalam kalimat berikut ini.

  • Ibu pergi ke pasar.
  • Kami bertemu di toko buku.
  • Ibu sedang memasak di dapur.
  • Kami baru saja dari rumah nenek.

Frasa Eksosentris Nondirektif

Frasa eksosentris nondirektif merupakan frasa yang unsur pertamanya adalah partikel si, sang, para, yang, atau kata yang mewakili sesuatu seperti kaum, sedangkan unsur keduanya berupa kata atau kelompok kata berkategori nomina, adjektiva, atau verba. Simak contoh frasa eksosentrik di dalam kalimat berikut ini.

  • Para hadirin dipersilahkan memasuki ruangan dan duduk di tempat yang telah disediakan.
  • Si Budi sedang menangis ditinggal pergi ibunya.
  • Dongeng Sang Kancil adalah dongeng yang paling disukai adik.
  • Yang cantik itu adalah adikku.
  • Generasi muda harus menjadi kaum terpelajar.

Frasa Eksosentris Konektif

Frasa eksosentris konektif merupakan frasa yang salah satu unsur atau konstituennya berfungsi sebagai penghubung atau konektor. Perhatikan contoh berikut.

  • Kami medoakan agar kamu lekas sembuh dan kita bisa pergi ke sekolah bersama lagi.
  • Ayah mengirim pesan agar kami lekas pulang.
  • Ibu menyuruh kami agar segera makan sebelum makannya dingin.
  • Kami berharap pandemi corona segera pergi
  • Kakak hendak pergi ke rumah temannya.
  • Adikku yang masih bayi sering menangis ketika lapar.
  • Tidur ketika lapar dapat berdampak buruk terhadap tubuh.

Jenis Frasa Berdasarkan Kategori Unsur Pusatnya

Berdasarkan kategori kata unsur pusatnya, frasa dibedakan menjadi frasa verbal, frasa nominal, frasa adjektival, frasa pronominal, frasa numeralia, dan frasa preposisional.

Frasa Verbal

Frasa verbal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki pengertian (1) Frasa endosentris berinduk satu yang induknya verba dan modifikatornya berupa partikel modal, (2) Bagian dari kalimat yang berupa verba dengan atau tanpa objek dan/atau keterangan dalam kaidah struktur frasa dan yang berfungsi sebagai predikat.

Secara sederhana, frasa verbal merupakan frasa yang intinya atau unsur pusatnya adalah verba.

Kridalaksana (2005:125-126) membagi frasa verbal menjadi tiga jenis, yaitu frasa verbal apositif, frasa verbal modifikatif, frasa verbal koordinatif. Lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

Frasa Verbal Apositif

Frasa verbal apositif merupakan frasa verbal yang terdiri atas gabungan kata yang menyatakan suatu pekerjaan atau tindakan, di mana kata yang satu menjelaskan kata yang lainnya. Contohnya:

  • Kami mendengar seseorang menangis – bukan menjerit keras sekali di sebelah rumah itu.
  • Dia menolak-katakanlah membangkang, perjodohan yang diatur orang tuanya.

Frasa Verbal Modifikatif

Frasa verbal modifikatif merupakan frasa verba yang terdiri dari gabungan kata, di mana kata yang satu membatasi kata yang lainnya sehingga salah satu kata berfungsi sebagai keterangan. Contoh:

  • Kami sedang membantu ibu memasak untuk acara nanti malam.
  • Kami berjalan cepat menyusul ibu.

Frasa Verbal Koordinatif

Frasa verbal koordinatif merupakan frasa verbal yang terdiri dari dua kata yang menjadi unsur pusat. Contohnya:

  • Hanya karyawan yang dapat keluar masuk gedung ini dengan bebas.
  • Kami pulang pergi menggunakan bus.

Frasa Nominal

Frasa nominal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) frasa endosentris berinduk satu yang induknya nomina dan modifikatornya dapat berupa nomina, verba, adjektiva, adverbia, pronomina, atau numeralia. Secara sederhana frasa nominal dapat dipahami dengan frasa yang unsur pusatnya berkategori nomina.

Frasa nominal menurut Kridalaksana (2005: 126) terbagi menjadi tiga jenis yaitu frasa nominal apositif, frasa nominal modifikatif, dan frasa nominal koordinatif. Simak penjelasan di bawah ini.

Frasa Nominal Apostif

Frasa nominal apositif merupakan frasa nominal yang terdiri atas gabungan kata, di mana kata yang satu menjelaskan kata yang lainnya atau menambah keterangan kata lainnya. Cotohnya:

  • Joko Widodo, presiden ke-7 Indonesia, lahir di Surakarta 21 Juni 1961.
  • Pak Rudi, ayah Ani, memberi kami beberapa baju untuk disumbangkan ke korban banjir.

Frasa Nominal Modifikatif

Frasa nominal modifikatif merupakan frasa nominal yang unsurnya berfungsi membatasi unsur lain. Contohnya:

  • Kami sepakat akan pergi menjenguk Ani pada hari Minggu.
  • Banyak remaja yang mengalami banyak kesulitan dalam belajar.

Frasa Nominal Koordinatif

frasa nominal koordinatif merupakan frasa nominal yang terdiri dari dua kata yang menjadi unsur pusat dan umumnya dihubungkan oleh kata dan atau atau. Contohnya:

  • Hak dan kewajiban harus seimbang.
  • Meja kursi di ruangan ini perlu dibersihkan.

Frasa Adjektival

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) frasa adjektival merupakan frasa endosentris berinduk satu yang induknya adjektiva dan modifikatornya adverbia. Secara sederhana dapat dipahami bahwa frasa adjektival merupakan frasa yang unsur pusatnya berkategori adjektiva.

Sama seperti frasa nominal dan frasa verbal, frasa adjektival terdiri dari tiga jenis yaitu frasa adjektival apositif, frasa adjektival modifikatif, dan frasa adjektival koordinatif.

Frasa Adjektival Apositif

Frasa adjektival apositif merupakan frasa adjketival yang salah satu unsurnya menjelaskan unsur lainnya. Contohnya:

  • Orang itu masih gagah – katakanlah perkasa meski usianya sudah tidak muda lagi.
  • Dia jujurkatakanlah tulus kepada siapa pun.

Frasa Adjektival Modifikatif

Frasa adjektival modifikatif merupakan frasa adjektival yang salah satu unsurnya berfungsi membatasi unsur lainnya. Contohnya:

  • Adiknya sangat cantik.
  • Rumah diujung jalan ini sangat besar.

Frasa Adjektival Koordinatif

Frasa adjektival koordinatif merupakan frasa adjektival yang unsur-unsurnya saling melengkapi. Contohnya:

  • Agar pekerjaan selesai tepat waktu, kita harus bekerja secara efektif dan efisien.
  • Lingkungan rumahnya terlihat aman dan tentram.

Frasa Pronominal

Frasa pronominal merupakan frasa yang unsur pusatnya berkategori pronomina. Frasa pronominal juga terdiri atas frasa pronominal apositif, frasa pronominal modifikatif, dan frasa pronominal koordinatif. Simak penjelasan berikut.

Frasa Pronominal Apositif

Frasa pronominal apositif merupakan frasa pronominal yang salah satu unsurnya berfungsi sebagai aposisi. Aposisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan ungkapan yang berfungsi menambah atau menjelaskan ungkapan sebelumnya dalam kalimat yang bersangkutan. Contohnya:

  • Aku, eh bukan, dia yang akan menemanimu membeli keperluan acara nanti malam.
  • Kami, bukan mereka yang menemanimu disaaat susah seperti ini.
  • Kami, segenap tim yang bertugas mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu kelancaraan acara ini.

Frasa Pronominal Modifikatif

Frasa pronominal modifikatif merupakan frasa pronominal yang unsurnya membatasi unsur lainnya. Contohnya:

  • Mereka semua adalah sahabatku.
  • Kami akan membimbing Anda sekalian sampai mahir berbisnis.

Frasa Pronominal Koordinatif

Merupakan frasa pronominal yang unsurnya saling melengkapi. Contohnya:

  • Aku dan dia adalah saudara kandung.
  • Kami dan dia sudah lama tidak bertemu.

Frasa Numeralia

Frasa numeralia merupakan frasa yang unsur pusatnya berkategori numeralia. Frasa numeralia juga memiliki tiga jenis frasa, yaitu frasa numeralia apositif, frasa numeralia modifikatif, dan frasa numeralia koordinatif. Berikut penjelasannya.

Frasa Numeralia Apositif

Frasa numeralian apositif merupakan frasa numeralia yang salah satu unsurnya berfungsi sebagai aposisi atau menambah keterangan kata sebelumnya. Contohnya:

  • Sepuluh – eh bukan sembilan
  • dua – bukan tiga

Frasa Numeralia Modifikatif

Frasa numeralia modifikatif merupakan frasa numeralia yang salah satu unsurnya berfungsi membatasi usur lainnya. Contohnya:

  • Adik memakan dua buah pisang.
  • Ibu membeli dua kilogram rambutan.

Frasa Numeralia Koordinatif

Frasa numeralia koordinatif merupakan frasa numeralia yang unsurnya saling melengkapi dan pada umumnya terhubung oleh kata dan atau atau. Contohnya:

  • Sekitar tiga atau empat ayam saja yang dipotong hari ini.
  • Ada tujuh atau delapan orang yang hadir rapat tadi.

Selain frasa yang telah disebutkan di atas, Kridalaksana (2005: 127) juga menambahkan frasa adverbia koordinatif, frasa interogativa koordinatif, frasa demonstrativa koordinatif, dan frasa preposisional koordinatif. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut.

Frasa Adverbia Koordinatif

Frasa adverbial koordinatif merupakan frasa yang unsur pusatnya berkategori adverbia serta kedua unsurnya saling melengkapi dan umumnya dihubungkan dengan kata dan atau atau. Contohnya: lebih kurang

Frasa Interogativa Koordinatif

Frasa interogativa koordinatif merupakan frasa yang unsur pusatnya merupakan gabungan kata tanya. Contohnya: kapan dan dimana, apa dan siapa

Frasa Demonsrativa Koordinatif

Frasa demonstrativa koordinatif merupakan frasa yang unsur pusatnya merupakan demonstrativa dan kedua unsurnya saling melengkapi serta umumnya dihubungan oleh kata dan atau atau. Demonstrativa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kata yang berfungsi untuk menunjuk atau menandai secara khusus orang atau benda, misalnya ini dan itu.

Contohn frasa demonstrativa koordinatif:

  • Ini atau itu
  • Sana atau sini

Frasa Preposisional Koordinatif

Frasa preposisional koordinatif merupakan frasa yang tersusun atas gabungan preposisi. Contohnya: Bus ini dari dan ke Solo.

Jenis Frasa Berdasarkan Kedudukannya

Frasa berdasarkan kedudukannya dibagi menjadi dua jenis yaitu frasa setara dan frasa setara bertingkat.

Frasa Setara

Frasa setara merupakan frasa yang kedudukan antarunsurnya setara. Contohnya:

  • Ayah ibu
  • Suami istri
  • Keluar masuk
  • Pulang pergi
  • Maju mundur

Frasa Setara Bertingkat

Frasa setara bertingkat merupakan frasa yang kedudukan unsur-unsurnya tidak setara atau bertingkat. Contohnya:

  • Sedang bekerja
  • Dari sekolah
  • Dari Jakarta
  • Sedang membaca
  • Beberapa baju

Jenis Frasa Berdasarkan Makna yang Dikandungnya

Frasa berdasarkan makna yang dikandungnya dibedakan menjadi frasa biasa, frasa idiomatik, dan frasa ambigu.

Frasa Biasa

Frasa biasa merupakan frasa yang mengandung makna denotatif atau lugas. Makna yang terkandung di dalam frasa biasa dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya karena merupakan makna yang sbenearnya. Contohnya:

  • Aku membeli buku baru.
  • Ibu membelikan adik sepeda baru.
  • Ibu sedang memasak ayam goreng.
  • Kami membeli buah mangga.

Frasa Idiomatik

Frasa idiomatik merupakan frasa yang mengandung makna bukan sebenarnya. Contohnya:

  • Kami diajarkan untuk selalu bermurah hati kepada orang lain.
  • Dia merupakan tulang punggung keluarganya.

Frasa Ambigu

Frasa ambigu merupakan frasa yang mengandung lebih dari satu makna, tergantung penggunaan frasa tersebut di dalam sebuah kalimat. Contohnya: panjang tangan dan keras kepala, kedua contoh frasa tersebut mengandung dua makna tergantung dari penggunaannya di dalam kalimat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn