Frasa Nominal: Pengertian – Fungsi dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah membahas mengenai frasa verbal dan frasa pronominal, kali ini kita akan membahas mengenai frasa nominal. Frasa nominal merupakan salah satu jenis frasa berdasarkan kategori unsur pusatnya. Untuk lebih jelasnya, simak pembahas berikut ini.

Pengertian Frasa Nominal

Seperti yang telah disebutkan di atas, frasa nominal merupakan salah satu jenis frasa berdasarkan kategori kata yang menjadi unsur pusatnya. Nominal berarti bersangkutan dengan nomina.

Nomina adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapat bergabung dengan partikel tidak, dan umumnya menduduki fungsi sebagai subjek atau objek dari klausa.

Frasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Artinya, frasa dapat menduduki fungsi predikatif tetapi tidak memiliki predikat di dalam susunannya. Frasa hanya terdiri dari satu fungsi saja, bisa hanya predikat, bisa juga hanya subjek, atau dapat juga sebuah objek.

Dengan demikian, dapat kita pahami bahwa frasa nominal merupakan frasa yang unsur pusatnya berkategori nomina. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), frasa nominal adalah frasa endosentris berinduk satu yang induknya nomina dan modifikatornya dapat berupa nomina, verba, adjektiva, adverbia, pronomina, atau numeralia.

Fungsi Frasa Nominal

Frasa nominal umumnya dapat menduduki fungsi subjek dan objek seperti halnya nomina. Berikut penjelasan beserta contohnya.

  • Sebagai subjek. Frasa nominal dapat menduduki fungsi subjek. Hal tersebut dapat dilihat di contoh berikut ini:
    • Rumah mewah itu sudah kosong sejak lama.
    • Buku gambar ini milik adik.
    • Gadis cantik itu sedang menggendong adiknya yang sedang sakit.
    • Adik saya sedang pergi ke rumah temannya.
  • Sebagai objek. Frasa nominal dapat menduduki fungsi objek. Perhatikan contoh berikut ini.
    • Adik sedang menggunakan baju merah.
    • Ayah sedang memesan lemari kayu untuk kami.
    • Ibu sedang membelikan sepeda lipat untuk kami.
    • Ibu sedang membelikan baju baru untuk adik.

Jenis Frasa Nominal

Frasa nominal menurut Kridalaksana (2005: 126) terbagi menjadi tiga jenis yaitu frasa nominal apositif, frasa nominal modifikatif, dan frasa nominal koordinatif. Simak penjelasan di bawah ini.

Frasa Nominal Apostif

Frasa nominal apositif merupakan frasa nominal yang terdiri atas gabungan kata, di mana kata yang satu menjelaskan kata yang lainnya atau menambah keterangan kata lainnya.

Pada frasa pronominal apositif salah satu unsurnya berfungsi sebagai aposisi atau keterangan. Aposisi dalam bidang linguistik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan ungkapan yang berfungsi menambah atau menjelaskan ungkapan sebelumnya dalam kalimat yang bersangkutan.

Contoh frasa nominal apositif:

  • Diah, anak Bu Inah adalah teman kelasku sewaktu sekolah menengah pertama.
  • Joko Widodopresiden ke-7 Indonesia, lahir di Surakarta 21 Juni 1961.
  • Pak Rudiayah Ani, memberi kami beberapa baju untuk disumbangkan ke korban banjir.
  • Dino, mahasiswa baru itu tampaknya sangat pandai bermain gitar.
  • Jakarta, Ibu kota negara Indonesia merupakan salah satu kota termacet di dunia.
  • Pak Rudi, ayah Tito adalah teman ayah saya.
  • Badak Jawa, spesies badak yang ada di pulau Jawa menjadi salah satu hewan angka dan hampir mengalami kepunahan.
  • Pancasila, dasar negara Indonesia adalah pandangan hidup bangsa Indonesia.
  • Burung cenderawasih, hewan langka dari Papua terancam mengalami kepunahan.
  • Bu Inah, ibunya Ani, sedang sakit dan saat ini sedang dirawat di rumah askit.

Frasa Nominal Modifikatif

Frasa nominal modifikatif merupakan frasa nominal yang unsurnya berfungsi membatasi unsur lain.

Contoh frasa nominal modifikatif:

  • Adik sedang menggunakan baju merah kesukaanya.
  • Ibu sedang membelikan kami baju baru.
  • Kami sepakat akan pergi menjenguk Ani pada hari Minggu.
  • Acara tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu.
  • Beberapa remaja mengalami banyak kesulitan dalam belajar.
  • Lemari alumunium menjadi salah satu alternatif pengganti lemari kayu.
  • Dia dan keluarganya terpaksa harus tinggal di rumah mungil karena kesulitan ekonomi.
  • Baju olahraga milik Budi ketinggalan di rumah.
  • Orang-orang banyak yang menyukai mangga muda karena segar dan banyak mengandung vitamin C.
  • Rumah mewah di depan itu sudah kosong sejak lama.
  • Gadis cantik di sebelah Luna adalah adik Luna.
  • Ayah pulang pada hari Rabu.
  • Bulan depan kami berencana berlibur ke kota Bandung.
  • Bulan januari adalah bulan kelahirannya.
  • Buku baru ini milik adikku.
  • Adik menginginkan jam tangan baru.
  • Anak nakal itu kembali membuat ulah.

Frasa Nominal Koordinatif

frasa nominal koordinatif merupakan frasa nominal yang terdiri dari dua kata yang menjadi unsur pusat dan umumnya dihubungkan oleh kata dan atau atau.

Frasa pronominal koordinatif merupakan frasa pronominal yang unsurnya saling melengkapi dan umumnyaa terhubung oleh kata dan atau atau.

Koordinatif berarti bersifat koordinasi, sedangkan koordinasi dalam bidang linguistik  berarti penggabungan satuan gramatikal yang sederajat dengan konjungsi koordinatif. Berikut ini contoh frasa nominal koordinatif dalam sebuah kalimat:

Contohnya:

  • Sebagai warga negara yang baik hak dan kewajiban harus seimbang.
  • Meja kursi di ruangan ini perlu dibersihkan.
  • Kami sudah siap lahir batin jika kakek meninggalkan kami untuk selama-lamanya.
  • Jangankan untuk liburan, sandang pangan saja belum terpenuhi dengan baik.
  • Ayah dan ibu sedang pergi mengunjungi nenek.
  • Ibu sedang membeli buah mangga dan pisang di pasar.
  • Malam ini bulan dan bintang bersinar terang sekali.
  • Kami selalu berdoa agar selamat dunia dan akhirat.
  • Desa ini memang dikenal sebagai penghasil singkong dan talas.
  • Adik sangat suka apel dan anggur.
  • Dia sangat pandai menyanyi dan menari.
  • Baju dan celana itu terlihat tidak cocok.

Perluasan Nomina menjadi Frasa Nominal

Agar menjadi frasa nominal, sebuah nomina perlu diperluas entah itu di perluas di kanan atau di kiri nomina. Berikut ini beberapa cara memperluas nomina menjadi frasa nomina. Cara-cara tersebut antara lain:

  1. Suatu inti nomina dapat diikuti nomina lain dan ditutup dengan pronomina persona ini atau itu. Contohnya:
    • Buku pelajaran itu
    • Buku sejarah itu
    • Buku gambar ini
    • Kursi kayu ini
    • Lemari kayu itu
  2. Suatu inti dapat diikuti adjektiva dan ditutup dengan pronomina penunjuk ini atau itu. Contohnya:
    • Baju biru itu
    • Gadis cantik itu
    • Rumah mungil ini
    • Rumah mungil itu
    • Rumah mewah itu
    • Gaun mewah itu
  3. Suatu inti dapat diperluas dengan aposisi yaitu frasa nominalyang memiliki acuan yang sama dengan nomina yang diterangkan. Misalnya:
    • Jakarta, ibu kota Indonesia
    • Indonesia, negara yang kami cintai
    • Pancasila, dasar negara Indonesia
    • Burung Cenderawasih, burung langka dari Papua
    • Badak Jawa, spesies badak yang ada di pulau Jawa.
fbWhatsappTwitterLinkedIn