Kata tidak hanya sebuah kata, begitu juga dengan kalimat. Kalimat tersusun dari beberapa bagian atau sering disebut kata.
Setiap kalimat terdiri dari fungsi fungsinya tersendiri, yaitu Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap dan juga Keterangan. Fungsi ini sering disebut S+P+O+K.
Fungsi tersebut boleh ada atau tidak di dalam suatu kalimat. Namun, ada dua fungsi yang wajib ada di dalam sebuah kalimat, yaitu Subjek dan Predikat. Fungsi kalimat bisa saja tersusun dari kata, frasa dan juga klausa. Berikut ini pembahasan mengenai frasa.
Pengertian Frasa
Pengertian Secara Umum
Frasa yaitu suatu kalimat yang terdiri dari dua kata atau lebih dan menduduki satu fungsi kalimat. Frasa tidak memiliki predikat maka dari itu frasa tidak bisa membentuk suatu kalimat yang sempurna.
Pengertian Menurut KBBI
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonprediktif (misal gunung tinggi disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif).
Pengertian Menurut Para Ahli
Menurut Putrayasa Pengertian frasa adalah kelompok kata yang memiliki kedudukan sebagai suatu fungsi dalam kalimatyang tidak semua dari frase itu teriri dari kelompok kata.
Menurut Ramlan Frasa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata ataupun lebih yang tidak melampui dari suatu batas fungsi yang terdapat dalam unsur klausa.
Menurut Tarmini Frasa adalah suatu konstruksi yang terdiri dari dua konstituen atau lebih yang mampu mengisi fungsi sintaksis tertentu yang terdapat dalam kalimat akan tetapi tidak melampaui dari batas-batas dikatakan sebagai frasa itu nonpredikatif.
Menurut Kridalaksana Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki sifat tidak predikatif, gabungan itu dapat rapat dan dapat renggang.
Menurut Lyons Frasa adalah satu kelompok kata yang secara grmatikal sepadan dengan satu kata dan tidak memiliki subjek dan predikat sendiri.
Frasa memiliki dua konstruksi yaitu konstruksi endosentrik dan konstruksi eksosentrik, berikut pembahasannya.
Frasa Endosentrik
Frasa endosentrik yang atributif. Frasa jenis ini tersusun oleh unsur-unsur yang tidak setara. Contoh: Lapangan luas yang akan didirikan rumah itu milik Pak Ahmad.
Frasa Endosentrik yang apositif. Frasa jenis ini sama dengan frasa yang lainnya, namun pada frasa jenis ini dipentingkan yaitu unsur pusatnya. Contoh: Jio, putra Ibu Rani, berhasil menjadi juara kelas.
Frasa endosentrik yang koordinatif. Frasa jenis ini dihubungkan dengna kata “atau” dan “dan”. Contoh: Mobil dan motor sedang dicuci.
Frasa Eksosentik
Frasa Eksosentik yaitu frasa yang distribusinya tidak sama dengan semua unsurnya.
Kelas Frasa
Frasa terbagi menjadi 6 jenis kelas, yaitu:
Frasa kerja Frasa yang pendistribusiannya sama dengan kata kerja itu sendiri. Contoh: Rani akan menyapu dengan sapu baru. Frasa akan menyapu adalah kata kerja yang distribusinya sama dengan kata kerja yaitu menyapu.
Frasa Kata benda Frasa yang pendistribusiannya sama dengan kata benda itu sendiri. Contoh: Rani mendapat buku tulis. Rani mendapat buku. Frasa buku tulis pada kalimat diatas sama dengan kata benda yaitu buku.
Frasa sifat Frasa yang pendistribusiannya sama dengan kata sifat. Contoh: Rumah yang diperjual belikan itu memang bagus-bagus. Rumah yang diperjual belikan itu bagus-bagus.
Frasa keterangan Frasa yang pendistribusiannya sama dengan kata keterangan. Frasa keterangan pada suatu kalimat bisa saja berubah-ubah atau berpindah-pindah karena fungsinya sebagai keterangan. Bisa saja frasa keterangan ini terletak di depan ataupun belakang subjek. Contoh: Rani tidak biasanya pulang pagi. Tidak biasanya Rani pulang pagi. Rani pulang pagi tidak biasanya
Frasa bilangan Frasa yang pendistribusiannya sama dengan kata bilangan. Frasa bilangan dibentuk dengan hanya menambahkan kata bantu bilangan saja. Contoh: Lima orang penjahat mengikutinya di jalan pulang tadi.
Frasa Depan Frasa yang terdiri dari kata depan dan kata lain sebagai unsur penjelas. Contoh: Perempuan berambut pirang itu sedang meminum minuman keras.