Daftar isi
Salah satu kelenjar ludah yang berperan penting dalam tubuh adalah kelenjar sublingual. Kelenjar ini tergolong kelenjar mayor di mana menghasilkan air liur dalam jumlah yang banyak.
Namun di antara dua jenis kelenjar ludah lainnya (parotis dan submandibularis), kelenkar sublingual ini memiliki ukuran paling kecil dengan berat berkisar 2 gram hingga 4 gram.
Kelenjar sublingual berada di paling dasar mulut yakni dekat dengan kelenjar submandibularis. Selain itu, kelenjar ini juga tidak mempunyai kapsula fascial yang jelas dan saluran yang dominan. Akan tetapi, kelenjar ini memiliki drainase sekitar 10 duktus kecil yang disebut dengan duktus rivinus.
Kelenjar sublingual berfungsi untuk menghasilkan air liur yang mengandung air dan lendir (seromukosa). Selama 24 jam, kelenjar ludah mampu menyekresikan hingga 0,5 liter air liur dan paling banyak diproduksi pada pagi dan siang hari.
Hampir 95% air liur diproduksi oleh kelenjar parotis dan kelenjar submandibularis, sementara sisanya diproduksi oleh kelenjar sublingual dan kelenjar saliva minor. Meskipun demikian, jumlah air liur yang disekresi oleh kelenjar sublingual lebih banyak dibandingkan kelenjar saliva minor lainnya.
Air liur atau saliva yang dihasilkan oleh kelenjar sublingual ini memiliki banyak kandungan dan berbagai macam fungsinya. Adapun fungsi dari air liur yang dihasilkan tersebut sebagai berikut:
Dalam air liur mengandung air, ion kuat dan ion lemah seperti Natrium, Kalium, Magnesium, Kalsium dan Klorida yang dapat menyeimbangkan kapisitas buffer.
Kapasitas buffer saliva itu sendiri merupakan kemampuan air liur untuk meneteralkan asam yang diproduksi oleh pH air liur yang kemudian diukur untuk memprediksi adanya proses karies gigi di dalam rongga mulut.
Peningkatan laju aliran air liur tersebut menyebabkan konsentrasi ion karbohidrat dan pH air liur dapat meningkat.
Fungsi air liur selanjutnya adalah mencegah adanya perembesan calcium fospat. Hal ini dikarenakan air liur mengandung proline rich protein dan statherin. Selain itu, air liur juga dapat menjaga daerah di sekitar gigi akan tetap stabil.
Meskipun sama-sama memproduksi air liur, namun setiap jenis kelenjar ludah memiliki karakteristiknya masing-masing dalam hal air liur yang dihasilkannya. Untuk kelenjar sublingual sendiri, ia lebih memproduksi air liur mucus yakni air liur yang kental dan sangat berlendir.
Kelenjar ini tidak memproduksi air liur yang mengandung enzim dan mengalirkannya ke sluruh permukaan mulut bagian bawah. Lendir tersebut berfungsi untuk melembabkan isi makanan dan membantu agar bisa menelan makanan dengan mudah.