Fungsi Ribosom pada Sel Prokariotik

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ribosom merupakan struktur seluler yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein, baik pada sel prokariotik maupun eukariotik serta menjadi mesin sel yang membaca informasi genetik dalam RNA messenger (mRNA) dan menggabungkan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida yang membentuk protein.

Sel prokariotik memiliki ciri utama berupa tidak adanya inti sel (nukleus) yang terkandung dalam membran, serta tidak memiliki organel-organel seluler yang dikelilingi oleh membran, seperti mitokondria atau retikulum endoplasma.

Sel prokariotik juga seringkali lebih kecil dalam ukuran daripada sel eukariotik. Pada sel prokariotik seperti bakteri, ribosom terdiri dari dua subunit yaitu subunit kecil dan subunit besar yang berfungsi bersama-sama untuk membaca dan menerjemahkan informasi genetik dalam mRNA menjadi urutan asam amino.

Ribosom bertugas membaca informasi genetik dalam RNA messenger (mRNA) dan menggabungkan asam amino sesuai urutan yang diinstruksikan oleh mRNA tersebut.

Fungsi ribosom pada sel prokariotik antara lain sebagai berikut.

  • Menyatukan asam amino untuk membentuk rantai polipeptida berdasarkan urutan yang diinstruksikan oleh RNA messenger (mRNA).
  • Berperan penting dalam pertumbuhan seluler dengan menghasilkan protein yang diperlukan untuk pembelahan sel, perbaikan sel, dan regenerasi jaringan.
  • Merespons perubahan dalam lingkungan seluler dengan mengatur tingkat sintesis protein tertentu.
  • Memastikan bahwa asam amino dimasukkan dengan benar ke dalam rantai polipeptida.
  • Menghasilkan banyak protein yang memungkinkan terjadinya proses metabolisme. Karena banyak enzim yang dibutuhkan untuk reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme seluler.
  • Membawa dan menyalurkan protein ke lokasi yang tepat di dalam sel atau di luar sel prokariotik.
  • Mengatur ekspresi genetik dalam sel dengan mensintesis protein yang diperlukan untuk menjalankan fungsi genetik yang ada di dalam DNA sel prokariotik.

Dengan melakukan sintesis protein tersebut, ribosom memainkan peran penting dalam pengembangan dan fungsi seluler serta pertumbuhan sel prokariotik. Tanpa adanya ribosom dalam sel prokariotik, proses sintesis protein tidak akan terjadi.

Dampanya akan memiliki konsekuensi serius bagi sel prokariotik. Selain itu protein juga sangat penting dalam berbagai fungsi seluler, termasuk enzim yang diperlukan untuk reaksi kimia sel, faktor-faktor struktural, dan berbagai fungsi lainnya.

Sel prokariotik tidak akan dapat membuat protein yang diperlukan untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan fungsi seluler normal tanpa ribosom. Dalam sel prokariotik, materi genetik DNA terletak dalam nukleoid yang merupakan area di dalam sel di mana DNA berada dalam bentuk cincin atau rantai tunggal.

Sel prokariotik umumnya lebih sederhana dibandingkan sel eukariotik. Sel prokariotik memiliki beragam fitur seluler, seperti membran sel (plasma membrane) dan ribosom, tetapi tidak memiliki membran inti sel atau organel-organel seluler yang ditemukan dalam sel eukariotik serta menjadi karakteristik yang membedakan sel prokariotik dari sel eukariotik.

Dengan kata lain, ribosom pada sel prokariotik menjadi mesin yang menjalankan sintesis protein dengan menggabungkan asam amino sesuai urutan yang diinstruksikan oleh mRNA. Mutasi dalam gen-gen yang terlibat dalam pembentukan ribosom.

Gen-gen tersebut dapat memengaruhi struktur atau fungsi ribosom, yang dapat berdampak pada kemampuan sel untuk melakukan translasi protein dan molekul lain dalam sel seperti RNA transfer (tRNA) dan faktor-faktor translasi.

Selain itu faktor seperti suhu, pH, dan ketersediaan nutrisi dalam lingkungan sekitar sel prokariotik dapat memengaruhi aktivitas ribosom. Semua faktor tersebut dapat memiliki dampak pada fungsi ribosom dalam sel prokariotik dan pada akhirnya dapat memengaruhi kemampuan sel untuk membuat protein yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn