Biologi

2 Fungsi Saraf Kranium pada Otak

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saraf kranium atau saraf kranial (nervus kranial) adalah sistem saraf yang membuat tubuh manusia bekerja dan berfungsi dengan baik. Sistem saraf sendiri adalah penerima rangsangan, yang kemudian mengolahnya untuk dikirimkan ke organ-organ tubuh.

Pada saraf kranium, ada 12 pasang saraf yang terletak di otak bagian bawah atau bagian dasar yang keseluruhannya saling terhubung untuk memaksimalkan kinerja tubuh. Keduabelas pasang saraf tersebut memiliki fungsinya masing-masing yang saling berkoordinasi.

Berikut fungsi saraf kranium pada otak secara umum.

1. Menerima Informasi dan Menyampaikannya ke Pancaindra

Pusat dari segala aktivitas manusia ada di dalam tubuh manusia itu sendiri, dan tepatnya bagian ini disebut dengan otak. Begitu pula dengan adanya 12 pasang saraf kranium yang ada pada otak dan terhubung satu sama lain serta terhubung ke berbagai otot, organ, dan kelenjar memfungsikan kelima indera manusia.

Terletak di dasar otak namun terdiri dari dua bagian (batang otak dan otak besar/cerebrum), saraf kranium berperan sebagai penerima informasi sensorik dan motorik lalu menyampaikannya ke pancaindra.

Saat memperoleh rangsangan atau stimulus, maka otak akan bekerja agar saraf kranium mengirim sinyal listrik atau informasi sensorik maupun motorik ke organ-organ tubuh yang berkepentingan. Penyampaian sinyal listrik oleh saraf kranium dari otak ke organ-organ tubuh tertentu terjadi secara langsung.

Artinya, jika informasi sensorik yang dibawa oleh saraf, maka informasi kemudian diterima oleh telinga, mulut, hidung dan mata. Maka dengan kata lain, fungsi saraf kranium pada otak salah satunya (secara sensorik) adalah memfungsikan indera pendengaran, pengecap, penciuman, dan penglihatan.

Sementara untuk informasi motorik yang saraf terima akan dibawa ke otak untuk kemudian otak kirimkan ke organ tubuh tertentu untuk bisa bergerak secara terkontrol. Informasi motorik biasanya tidak hanya disampaikan ke otot tubuh, tapi juga kelenjar dan organ-organ pancaindra. Oleh sebab itu, manusia mampu membuat otot wajah, leher dan lainnya bergerak dengan normal.

Berbagai gerakan wajah maupun otot tubuh lainnya dapat terkendali karena adanya saraf kranium pada otak. Selain wajah dan leher yang bisa digerakkan, seseorang bisa mengunyah dan menelan makanan maupun minuman serta berbicara dengan baik karena fungsi saraf kranium.

Tidak hanya menerima rangsangan, mengolah dan kemudian mengirimkannya ke organ-organ pada kepala, wajah, dan leher. Dari 12 pasang saraf kranium, beberapa diantaranya juga berfungsi mengendalikan jantung dan paru-paru. Keduanya adalah organ dalam yang memperoleh informasi motorik maupun sensorik dari saraf kranium di otak.

2. Menjadi Penghubung Saraf ke Otot, Indera dan Organ Tubuh

Saraf kranium pada otak merupakan bagian penting dari sistem saraf dalam tubuh manusia walau tidak melewati sumsum tulang belakang. Saraf kranium terhubung ke berbagai organ tubuh untuk mengaturnya bekerja secara normal, seperti halnya pada kepala dan leher.

Meski dikenal sebagai saraf yang mengendalikan otot wajah dan leher, saraf kranium terhubung dari otak ke organ tubuh lainnya, seperti dada, sehingga turut berperan dalam mengendalikan paru-paru serta jantung.

Bukan hanya organ indra dan otot tubuh yang bekerja optimal berkat fungsi saraf kranium pada otak terhubung ke sana, melainkan juga berbagai kelenjar dalam tubuh yang kemudian teraktivasi dengan baik.