Biologi

7 Fungsi Saraf Motorik Pada Manusia

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saraf motorik merupakan jenis saraf yang mengirimkan sinyal dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) ke otot-otot rangka. Fungsi utama saraf motorik adalah mengontrol kontraksi otot dan menghasilkan gerakan tubuh.

Selain itu, merupakan komponen penting dalam sistem saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan sistem muskuloskeletal tubuh dan memungkinkan kita untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan.

Penyakit atau gangguan yang mempengaruhi sistem kerja motorik termasuk sel saraf motorik dan otot-otot rangka, dapat mencakup berbagai kondisi. Beberapa di antaranya termasuk Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), Parkinson’s Disease, Cerebral Palsy, Huntington’s Disease, Dystonia dan lain-lain.

Penyakit-penyakit tersebut mempengaruhi sistem kerja motorik dengan berbagai cara dan dapat menghasilkan gejala seperti kelemahan otot, tremor, gangguan gerakan, atau koordinasi otot yang buruk. Pengelolaan dan perawatan untuk kondisi-kondisi itu tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahannya.

Sel saraf motorik memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh, antara lain sebagai berikut.

1. Pengendali gerakan otot

Fungsi utama saraf motorik adalah sebagai pengendali gerakan otot. Sel saraf motorik mengirimkan sinyal listrik dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) ke otot-otot rangka dan menyebabkan kontraksi otot dan menghasilkan gerakan tubuh.

Dengan demikian, saraf motorik adalah komponen penting dalam sistem saraf yang memungkinkan tubuh untuk mengendalikan dan menggerakkan berbagai bagian tubuh kita sesuai dengan perintah dari otak.

Dengan cara tersebut, sel saraf motorik memainkan peran penting dalam mengendalikan gerakan otot tubuh sesuai dengan perintah dari otak. Saraf membantu tubuh untuk berjalan, berlari, mengangkat benda, berbicara, dan melakukan berbagai aktivitas fisik dan gerakan sehari-hari lainnya.

2. Mengatur kecepatan dan kekuatan kontraksi terjadi

Salah satu fungsi penting dari saraf motorik adalah mengatur kecepatan dan kekuatan kontraksi otot. Saraf motorik mengirimkan sinyal ke otot-otot rangka untuk mengendalikan sejauh mana otot tersebut berkontraksi (kekuatan) dan seberapa cepat kontraksi terjadi.

Hal itu sangat penting untuk menghasilkan gerakan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, ketika seseorang mengangkat sesuatu yang ringan, saraf motorik akan mengirimkan sinyal yang menghasilkan kontraksi otot dengan kekuatan dan kecepatan yang sesuai untuk tugas tersebut.

Namun, jika seseorang perlu mengangkat sesuatu yang berat, saraf motorik akan mengatur otot-otot untuk berkontraksi dengan lebih banyak kekuatan. Oleh karena itu, regulasi kekuatan dan kecepatan kontraksi otot oleh saraf motorik adalah bagian integral dari kemampuan tubuh untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan.

3. Mengkoordinasi gerakan kompleks

Fungsi saraf motorik juga mencakup kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan kompleks. Sel saraf motorik tidak hanya mengirim sinyal ke otot-otot untuk menghasilkan kontraksi, tetapi juga membantu dalam mengatur gerakan tubuh yang lebih rumit, seperti berjalan, berlari, bersepeda, berenang, atau bahkan berbicara.

Koordinasi gerakan kompleks melibatkan kerja sama berbagai kelompok otot yang berbeda untuk mencapai tujuan yang spesifik. Saraf motorik memainkan peran penting dalam mengoordinasikan dan mengatur urutan gerakan yang tepat untuk mencapai aktivitas tersebut.

Misalnya, ketika berjalan, berbagai otot di kaki, pinggul, dan tubuh bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan dan menggerakkan tubuh dengan lancar. Semua itu dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf motorik.

4. Mengatur postur tubuh

Fungsi saraf motorik juga termasuk dalam mengatur postur tubuh. Postur tubuh mencakup posisi tubuh dan penyebaran berat tubuh saat berdiri, duduk, atau melakukan aktivitas lain. Saraf motorik membantu menjaga postur tubuh yang tepat dengan mengendalikan otot-otot yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan posisi tubuh yang sesuai.

Jadi, pengaturan postur tubuh adalah salah satu aspek penting dari fungsi saraf motorik. Misalnya, ketika tubuh berdiri tegak, otot-otot di kaki, punggung, dan tubuh bekerja bersama untuk menjaga postur tubuh agar tidak jatuh.

Saraf motorik mengirimkan sinyal yang mengatur kontraksi otot-otot tersebut agar postur tubuh tetap stabil. Oleh karena itu, saraf motorik memiliki peran penting dalam menjaga postur tubuh dan mencegah terjadinya ketidakseimbangan atau jatuh.

5. Menyebabkan refleks otomatis

Beberapa sel saraf motorik yang terlibat dalam merangsang refleks otomatis, seperti refleks lutut ketika dokter memukul tendon lutut. Hal tersebut adalah contoh dari apa yang disebut refleks monosinaptik, di mana impuls saraf yang tiba langsung dan cepat merangsang kontraksi otot dalam respons terhadap rangsangan tertentu.

Dalam kasus refleks lutut, saat dokter memukul tendon lutut dengan palu tendon, ada interaksi singkat antara saraf sensorik (yang mendeteksi pukulan) dan saraf motorik (yang merangsang otot-otot tertentu untuk berkontraksi).

Hal itu membantu menjaga postur tubuh dan menghindari jatuh saat terjadi rangsangan tak terduga. Jadi, beberapa sel saraf motorik memainkan peran dalam merangsang refleks otomatis seperti itu, meskipun fungsi utamanya adalah mengendalikan gerakan tubuh yang disadari.

6. Mengatur aktivitas organ dalam

Beberapa sel saraf motorik yang termasuk dalam sistem saraf otonom juga terlibat dalam mengendalikan otot-otot dalam organ internal, seperti otot perut, usus, dan organ lainnya. Semua itu adalah bagian dari sistem saraf otonom yang mengatur fungsi-fungsi tubuh yang berlangsung tanpa perlu intervensi sadar.

Sebagai contoh, saraf motorik dalam sistem saraf parasimpatis dapat merangsang otot-otot usus untuk berkontraksi sehingga mendorong makanan melalui saluran pencernaan. Selain itu, saraf motorik dalam sistem saraf simpatis dapat mempengaruhi kontraksi otot-otot pembuluh darah dan berbagai organ lain sebagai respons terhadap situasi stres atau darurat.

Dengan demikian, beberapa sel saraf motorik terlibat dalam mengendalikan otot-otot organ internal, dan ini adalah bagian dari fungsi sistem saraf otonom.

7. Merespons sinyal otak

Sel saraf motorik menerima sinyal dari otak dan sumsum tulang belakang untuk menghasilkan gerakan yang diinginkan. Otak adalah pusat pengaturan utama yang mengirimkan instruksi atau perintah kepada sel saraf motorik melalui serangkaian jalur saraf.

Sinyal-sinyal tersebut membawa informasi tentang gerakan yang diinginkan, seberapa cepat, dan seberapa kuat gerakan tersebut harus dilakukan. Sumsum tulang belakang juga memainkan peran penting dalam mengoordinasikan gerakan dengan mengirimkan sinyal dari otak ke sel saraf motorik yang tepat di seluruh tubuh.

Sel saraf motorik kemudian menerjemahkan instruksi ini menjadi gerakan fisik dengan mengendalikan kontraksi otot-otot rangka. Kesimpulannya, sel saraf motorik adalah penghubung penting antara otak dan otot rangka yang memungkinkan tubuh untuk bergerak dan menghasilkan gerakan yang sesuai dengan keinginan.

Sel saraf motorik merupakan bagian penting dari sistem saraf yang menghubungkan otak dengan sistem muskuloskeletal tubuh dan memungkinkan tubuh untuk bergerak dan berfungsi secara normal.