Daftar isi
Komunikasi antar budaya merupakan suatu proses komunikasi yang terjalin antar individu atau kelompok yang memiliki perbedaan budaya, adat, ras dan lain sebagainya. Komunikasi antar budaya ini mencakup berbagai perbedaan, tidak hanya sebatas perbedaan kebudayaan ataupun adat.
Melainkan juga membahas proses proses komunikasi lainnya yang menghubungkan perbedaan agama, pemahaman, strata sosial, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya. Sehingga tidak hanya terfokus pada satu konteks saja, kebudayaan. Karena nyatanya, kebudayaan merupakan suatu hal yang sangat luas pembahasannya.
Komunikasi antar budaya ini harus bisa dibangun dan dimengerti dengan baik. Sehingga proses komunikasi yang akan terjadi bisa terjadi seperti biasa, tanpa adanya kendala yang siginifikan. Terlebih kita berada di negara yang sangat kaya akan perbedaan di dalamnya.
Baik perbedaan budaya, adat, keyakinan dan lain sebagainya. Tentunya sangat diperlukan adanya komunikasi antar budaya ini untuk mengintegrasikan masyarakat masyarakatnya. Adapun beberapa fungsi sosial lainnya yang dimiliki komunikasi antar budaya.
Adanya komunikasi antar budaya ini tidak bisa terelakkan. Sama seperti hakikat komunikasi pada umumnya, komunikasi antar budaya juga melibatkan penyampaian pesan antara komunikator dan komunikan. Yang mana dalam prosesnya keduanya harus menyepakati penggunaan simbol simbol yang akan digunakan dalam proses komunikasi. Terlebih apabila keduanya, baik kelompok ataupun individu berasal dari latar kebudayaan, adat, pemahaman yang berbeda.
Keduanya harus menyamakannya terlebih dahulu, entah dengan menggunakan simbol atau bahasa yang universal dan lain sebagainya. Fungsi komunikasi sebagai sumber pengawasan ini berlaku saat komunikasi yang terjadi berada dalam lingkup media massa.
Dimana para stasiun televisi ataupun radio, kantor jurnalistik, web berita dan lain sebagainya yang memiliki tugas untuk menyampaikan berita atau informasi harus bisa memahami mengenai komunikasi antar budaya ini. Agar informasi yang diangkat bisa tersampaikan dengan baik, mereka harus menentukan siapa segmentasi audience yang akan dituju, apa latar budaya mereka, dan pertimbangan audience lainnya.
Hal ini yang membantu media lebih mudah menyampaikan informasinya kepada seluruh masyarakat. Tidak hanya itu, sebagai penggiat media massa, selain menyebarkan informasi dan berita terupdate untuk masyarakat, mereka harus bisa mengendalikan, mengontrol dan mengawasi bagaimana perkembangan informasinya, apa dampak panjangnya bagi masyarakat, dan lainnya.
Pengawasan ini sangat diperlukan, terutama bagi media massa karena mereka sangat perlu untuk mengetahui respon dan bentuk feedback apa yang diberikan oleh audience. Dengan begitu mereka bisa melakukan evaluasi, peningkatan, perbaikan untuk kualitas informasi yang lebih baik.
Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan berkomunikasi dimanapun dan kapanpun. Hal ini yang membuat manusia menjadi makhluk yang tidak bisa dipisahkan dengan komunikasi. Karena memang keduanya sangat berkaitan.
Kecederungan manusia ini membuat manusia tidak hanya bisa berinteraksi dengan orang orang yang berasal dari budaya dan pemahaman yang sama, Melainkan dengan berbagai kepentingan dan kebutuhan lainnya seorang individu bisa menjalin kerja sama, interaksi dan diskusi aktif dengan individu lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang budaya.
Hal inilah yang secara tidak langsung memaksa individu untuk bisa mempelajari ilmu komunikasi antar budaya ini. Setidaknya, seorang individu harus bisa mengerti dan memahami terlebih dahulu bagaimana latar belakang sang lawan bicara. Karena hal itu yang sangat menentukan apakah nantinya komunikasi bisa berjalan dengan lancar atau tidak.
Karena sangat rentan apabila, seorang individu berkomunikasi tanpa mau melakukan analisa terlebih dahulu mengenai lawan bicaranya. Karena nantinya bisa jadi, komunikasi yang awalnya ditujukan untuk hal yang baik, bisa berakhir dengan kesalahpahaman dan konflik. Disinilah bisa disebut bahwa ilmu komunikasi antar budaya ini sebenarnya bisa menjembatani komunikasi yang terjadi antar individu dengan latar belakang yang berbeda beda.
Perkembangan teknologi yang ada memaksa manusia untuk berpikir luas dan terus berkembang. Sampai dimana tiba pemikiran bahwa ilmu sosial tidak hanya bisa kita pelajari dalam lingkup pendidikan saja, seperti lembaga pendidikan SD, SMP dan lain sebagainya. Melainkan bisa juga dipelajari dari berbagai kebudayaan yang ada.
Setiap budaya, norma, keyakinan, pastinya memiliki nilai nilainya sendiri sendiri. Dan tentunya nilai nilai tersebut bermakna baik untuk keberlangsungan hidup. Tidak ada satupun budaya ataupun keyakinan yang mengajarkan ketidakbenaran, pastinya semuanya mengajarkan hal hal baik.
Dengan pemahaman ilmu komunikasi antar budaya yang baik kita bsia mempelajari berbagai nilai budaya yang ada di setiap budaya dan norma daerah. Semakin kita banyak mengerti, akan semakin mudah kita dalam menjalin komunikasi dengan sesama.
Tidak akan lagi ada konflik konflik horizontal yang muncul karena kesalahpahaman yang terjadi dalam komunikasi. Karena pada dasarnya kita mengerti bahwa kebudayaan satu dengan kebudayaan lainnya memiliki keyakinan dan pemahamn yang berbeda. Namun, tetap mengandung kebenaran dan kebaikan.
Selain terkenal dengan berbagai kebudayaannya, Indonesia juga memiliki keberagaman tarian adat, lagu adat, upacara adat dan lain sebagainya. Dan semuanya tidak hanya dilakukan begitu saja, melainkan mengandung pesan, informasi dan makna yang baik untuk para penikmatnya.
Dengan kemampuan berkomunikasi antar budaya, kita bisa lebih mudah dalam memahami apa sih kandungan pesan dari tarian ini, upacara adat ini dan lain sebagainya. Karena pada dasarnya, kita sudah memiliki dasar pemahaman mengenai simbol atau bahasa yang digunakan, cara penyampaiannya dan lain sebagainya.
Sehingga saat kita menyaksikan sebuah pertunjukan adat, kita tidak hanya menikmati estetikanya saja, Melainkan pesan pesan yang ingin disampaikan dalam pertunjukan itu bisa kita pahami.
\