Fuse: Pengertian, Fungsi dan Cara Mengukurnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Fuse

Fuse merupakan alat pengaman pada sistem elektronik. Dalam kehidupan sehari-hari, fuse dikenal sebagai sekring. Fuse dapat ditemukan di dalam rangkaian elektronik maupun perangkat elektronik sebagai pengaman. Fuse akan bekerja pada saat ada kerusakan atau kelebihan beban listrik.

Terdapat beberapa tipe fuse berdasarkan bentuknya. Ada yang berbentuk seperti tabung dan ada pula yang berbentuk seperti pisau. Fuse dengan bentuk tabung umumnya digunakan dalam peralatan rumah tangga. Sedangkan fuse berbentuk pisau biasanya digunakan dalam kendaraan bermotor.

Fuse biasanya dipasang secara seri dengan rangkaian elektronik yang akan dilindungi. Pemasangan ini melalui terminal fuse. Terminal yang ada pada fuse berjumlah sebanyak 2.

Fuse Tabung Kaca
Fuse Tipe Tabung

Jenis Fuse

Fuse memiliki beberapa bentuk yakni tabung dan pisau. Bentuk fuse ini disesuaikan dengan kegunaannya dalam berbagai macam perangkat elektronik. Berikut ini jenis fuse berdasarkan bentuknya:

Fuse Tipe Blade/Wedge/Pisau

Fuse dengan tipa pisau paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan oleh fuse yang dirancang dengan elemen metal. Bentuknya lebih kompak sehingga tidak mudah pecah. Rumah pelindung fuse ini terbuat dari warna yang tembus pandang.

Karena rumah pelindung berwarna tembus pandang maka ketika kawat putus akan terlihat. Selain itu, fuse tipe pisau ini juga anti terbakar dan lebih tahan terhadap arus yang terputus-putus.

Fuse Tipe Tabung/Glass/Catridge

Fuse tipe tabung adalah fuse yang terdiri atas kawat yang diletakkan di dalam tabung kaca. Angka yang tertera pada penutup tabung kaca merupakan besaran kapasitas fuse.

Fungsi Fuse

Fuse mempunyai fungsi pengaman dalam sistem listrik maupun perangkat elektronik. Fuse akan memutus arus listrik yang melewatinya bila dalam keadaan adanya hubungan arus pendek atau terjadi kelebihan beban arus listrik.

Prinsip Kerja Fuse

Fuse merupakan alat perlindungan paling umum pada perangkat elektronik dan rangkaian listrik. Fuse dipasang di dalam rangkaian listrik. Pada saat aliran arus melebihi beban maksimumnya maka fuse akan putus atau meletus.

Fuse yang putus atau meletus ini karena elemen yang terdapat di dalamnya meleleh. Hal ini membuka rangkaian listrik serta mencegah komponen lain rusak akibat dilewati oleh arus yang berlebih.

Fuse tersusun atas kawat yang mudah meleleh. Jika arus yang melewati fuse terlalu besar, maka kawat dalam fuse akan memanas. Bila hal ini terus terjadi maka kawat fuse akan meleleh dan membuat rangkaian listrik menjadi terbuka. Dan arus listrik tidak mengalir lagi.

Faktor Penyebab Fuse Rusak

Ada beberapa hal yang dapat membuat fuse menjadi rusak yakni:

  • Rangkaian Listrik Kelebihan Beban

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fuse dapat putus bila arus yang melewatinya terlalu besar. Hal ini yang membuat fuse menjadi rusak. Perhatikan pada rangkaian atau peralatan elektronik yang mengonsumsi energi yang besar.

  • Hubungan Arus Pendek

Hubungan arus pendek adalah salah satu jenis kesalahan atau cacat dalam rangkaian listrik. Pada umumnya, cacat terjadi ketika suatu arus listrik mengalir keluar jalur akibat kurangnya hambatan listrik (misalnya dari isolasi atau pemutus sirkuit).

Hal ini membuat 2 titik tersebut terhubung secara lemah dan memasok daya pada rangkaian. Kondisi ini berujung pada kelebihan aliran arus listrik pada sumber daya dan terjadilah hubungan arus pendek. Kawat fuse yang kelebihan beban akan putus dan rusak.

  • Cacat Ground

Cacat ground merupakan jenis khusus dari hubungan arus pendek. Arus listrik mengalir langsung secara tidak sengaja ke ground (tanah) atau menyentuh bagian sistem ground (misalnya kawat ground atau electric box). Adanya hubungan arus pendek membuat fuse akan putus.

  • Cacat Busur

Cacat busur terjadi akibat masalah perkabelan dan sambungan ke terminal listrik. Contohnya adalah sambungan kendur pada baut terminal. Hal ini akan menciptakan hubungan arus pendek dan berujung pada rusaknya fuse.

  • Stop Kontak Rusak atau Usang

Adanya cacat pada sambungan kabel atau sambungan pada bagian sistem listrik misalnya karena stop kontak rusak atau usang mampu menimbulkan resiko gelombang arus sementara. Hal ini dapat membuat fuse menjadi putus atau rusak.

  • Rusaknya Kabel

Kabel yang rusak misal isolatornya terkelupas sehingga bersentuhan dengan kabel lain dapat juga menyebabkan hubungan arus pendek. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hubungan arus pendek mampu memicu putus atau rusaknya fuse.

Cara Mengukur Fuse dengan Multimeter

Beberap fuse memiliki wadah pelindung yang transparan. Hal ini membantu Anda untuk mengetahui kondisi fuse. Akan tetapi, ada pula fuse dengan wadah pelindung yang tidak tembus pandang. Hal ini membuat Anda tidak mengetahui kondisi kawat fuse dalam keadaan bagus atau sudah terputus.

Untuk mngetahui kondisi fuse, Anda bisa menggunakan multimeter digital. Berikut ini langkah dalam mengukur fuse menggunakan multimeter:

  • Aturlah posisi saklar pada multimeter di Ohm (Ω)
  • Kemudian hubungkan probe multimeter pada tiap-tiap terminal fuse
  • Fuse tidak mempunyai polaritas sehingga posisi probe merah dan probe hitam tidak masalah
  • Pastikan nilai yang ditunjukkan pada display multimeter ialah 0 Ohm. Kondisi ini menandakan fuse dalam kondisi baik
  • Bila display multimeter menunjukkan tak terhingga maka menandakan kondisi fuse sudah putus, rusak atau terbakar
fbWhatsappTwitterLinkedIn