Daftar isi
Diantara jenis gerak yang terjadi pada tumbuhan adalah gerak tropisme. Gerak tropisme merupakan salah satu jenis gerak etionom atau gerak esionom, yakni jenis gerak yang disebabkan oleh adanya rangsangan yang berasal dari luar tubuh tumbuhan.
Lantas, apakah yang membedakan gerak tropisme ini dari jenis gerak etionom lainnya?
Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai gerak tropisme, baik mengenai pengertian, ciri-ciri maupun jenisnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI disebutkan bahwa pengertian dari tropisme adalah kecenderungan untuk tumbuhan, binatang, atau bagiannya untuk bergerak atau berputar sebagai reaksi atas rangsangan dari luar karena tertarik atau tertolak.
Secara umum, gerak tropisme pada tumbuhan adalah gerak yang terjadi akibat adanya rangsangan dari luar tubuh tumbuhan yang mana arah geraknya ditentukan oleh arah datangnya rangsangan.
Adapun jenis rangsangan yang bisa memengaruhi terjadinya gerak tropisme antara lain: cahaya, gravitasi bumi, air, kelembaban, dan sentuhan atau tekanan.
Gerak tropisme sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Diantara ciri-ciri dari gerak tropisme antara lain:
Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme dibedakan menjadi lima macam, yaitu sebagai berikut:
Fototropisme adalah gerak tropisme yang terjadi akibat adanya rangsangan berupa cahaya matahari dimana arah geraknya dipengaruhi oleh arah cahaya yang datang. Apabila geraknya mendekati atau menuju cahaya, maka disebut dengan gerak fototropiseme positif. Sebaliknya bila menjauhi cahaya, maka disebut dengan gerak fototropisme negatif.
Pada tumbuhan gerak fototropisme berkaitan erat dengan zat tumbuh yang ada pada ujung tumbuhan atau auksin. Pada bagian ujung tumbuhan yang terkena cahaya, auksin ada lebih banyak dibandingkan pada sisi tumbuhan yang tidak terkena cahaya. Hal ini menyebabkan sisi tumbuhan yang tidak terkena cahaya mengalami pertumbuhan yang lebih lambat, sehingga arah tumbuhnya akan membelok ke arah datangnya cahaya tersebut.
Contoh dari gerak fototropisme adalah gerak koleoptil (daun pertama dari tanaman monokotil) menuju arah datangnya cahaya matahari.
Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh adanya rangsangan berupa gaya gravitasi bumi dimana arah geraknya dipengaruhi oleh gaya gravitasi tersebut. Apabila geraknya ke pusat bumi atau ke dalam tanah, maka disebut dengan gerak geotropisme positif. Sebaliknya bila arah geraknya ke atas atau menjauhi tanah, maka disebut dengan gerak geotropisme negatif. Geotropisme disebut juga gravitropisme
Tumbuhan mampu membedakan arah atas dan bawah melalui pengendapan statolit, yakni plastida khusus yang mengandung butiran pati padat dan terletak pada posisi rendah, seperti di bagian tudung akar. Penumpukan statolit pada akar mampu memicu distribusi kalsium dan auksin. Namun, tanaman yang tidak memiliki statolit pun masih dapat mengalami gravitropisme akibat kinerja sel akar yang berfungsi sebagai indera dan menginduksi perenggangan protein sel ke atas dan penekanan protein sel tanaman ke sisi bawah akar.
Hidrotropisme merupakan gerak tropisme yang disebabkan karena adanya rangsangan dari luar tumbuhan berupa air atau kelembaban. Diantara contoh gerak hidrotropisme ini adalah gerak akar tumbuhan yang menuju tempat berair.
Kemotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar tumbuhan berupa zat kimia. Contoh dari gerak kemotropisme adalah gerakan akar yang menuju unsur hara di dalam tanah.
Tigmotropisme merupakan gerak tropisme yang terjadi karena adanya sentuhan atau tekanan. Hal ini sebagaimana asal katanya dari bahasa Yunani yaitu “thigma” yang berarti “sentuhan”.
Contoh dari gerak tigmotropisme adalah pertumbuhan tanaman sulur-suluran, seperti anggur dan tanaman lain yang tumbuh merambat dan memiliki sulur yang membelit bagian penopangnya. Sulur pada tanaman-tanaman tersebut akan tumbuh lurus hingga menyentuh sesuatu yang akan merangsang sulur untuk tumbuh melilit. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan kecepatan pertumbuhan yang diakibatkan sel-sel yang terkena sentuhan akan memproduksi auksin sehingga pertumbuhannya menjadi lebih cepat hingga membengkok dan melilit sumber sentuhan .
Termotropisme merupakan gerak tropisme pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa suhu atau perubahan suhu. Diantara contoh termotropisme adalah gerak daun tanaman Rhododendron di musim dingin yang menjadi keriting dan menunduk ke bawah saat suhu lingkungan mencapai -1 ° C atau di pagi hari karena adanya kenaikan suhu akibat sinar matahari.
Skototropisme merupakan gerak tropisme pada tumbuhan yang terjadi akibat adanya rangsangan dari lingkungannya berupa suasana atau keadaan gelap. Kata skototropisme sendiri diambil dari bahasa Yunani, skotos, yang berarti kegelapan atau kekelaman.
Berikut adalah beberapa contoh dari gerak tropisme, yaitu:
Gerak tropisme adalah salah satu jenis gerak etionom, yakni gerak yang terjadi akibat adanya rangsangan dari luar tubuh tumbuhan yang mana arah geraknya dipengaruhi oleh rangsangan tersebut. Gerak tropisme yang arahnya menuju atau mendekati rangsangan disebut dengan gerak tropisme positif. Sebaliknya, bila arah geraknya menjauhi atau berlawanan dengan arah rangsangan, maka disebut dengan gerak tropisme negatif.
Ciri utama dari gerak tropisme yang membedakannya dari jenis gerak etionom lainnya adalah arah geraknya yang dipengaruhi oleh arah asal datangnya rangsangan. Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu fototropisme, geotropisme, kemotropisme, hidrotropisme, termotropisme, tigmotropisme, dan Skototropisme.
Diantara contoh gerak tropisme adalah gerak ujung tunas tanaman menuju arah datangnya matahari, gerak akar menuju tempat kaya air dan unsur hara, gerak akar tanaman menuju tanah dan batang menjauhi tanah, dan lain sebagainya.