5 Gunung yang Sering Meletus di Daerah Jawa

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di dunia ini kita dapat menemukan berbagai macam fenomena alam, salah satu yang paling familiar bagi masyarakat Indonesia adalah gunung meletus. Peristiwa gunung meletus hanya akan terjadi pada gunung-gunung api yang aktif.

Gunung meletus adalah kondisi saat terjadi tekanan magma kuat dari dalam gunung yang mendorong dan mengeluarkan material vulkanik diikuti dengan suara yang keras dan gempa bumi. Batu, lava, abu dan gas adalah material-material vulkanik yang terlepaskan dari dalam keluar disertai bunyi ledakan.

Indonesia termasuk di dalam daftar negara dengan banyak gunung api yang aktif, khususnya di daerah Jawa. Sebagian gunung memiliki riwayat letusan namun kini termasuk sebagai gunung yang tidak pernah meletus lagi setelah sekian lama. Namun sebagian gunung lainnya masih sering erupsi dan meletus, berikut ini adalah daftar gunung yang sering meletus khususnya di daerah Jawa.

1. Gunung Merapi

Terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gunung Merapi menjadi salah satu gunung api paling aktif dan sering terjadi letusan. Disebut demikian karena setiap 2-5 tahun sekali gunung satu ini dapat bererupsi yang terhitung sudah sampai 68 kali meletus sejak tahun 1548.

Gunung setinggi 2.930 mdpl dan padat pemukiman di sekitarnya ini bahkan di tahun 2023 aktivitas erupsinya masih tinggi dengan adanya kejadian awan panas. Warga Yogyakarta dan Jawa Tengah dapat mengalami hujan abu ketika awan panas berguguran dari Gunung Merapi.

2. Gunung Semeru

Gunung api dengan bentuk kerucut setinggi 3.676 mdpl ini telah mengalami aktivitas letusan sejak tahun 1800-an. Tercatat sebagai gunung paling tinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru pernah memiliki aktivitas vulkanik cukup lama di tahun 1900-an di mana letusan beruntun ini pernah memakan korban pada masanya.

Terletak di Jawa Timur, Indonesia, Gunung Semeru yang masih termasuk di dalam wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini juga sempat meletus dan mengeluarkan awan panas di tahun 2021. Tidak lama dari itu, PVMBG memberi status Siaga dan mengubahnya menjadi level Awas di tahun 2022.

Dari rentetan letusan dan guguran awan panas yang terjadi dari sejak tahun 1800-an hingga baru-baru ini, maka Gunung Semeru dapat dianggap sebagai salah satu gunung berapi di Jawa yang sering meletus.

3. Gunung Raung

Gunung Raung terletak di Jawa Timur, Indonesia dan merupakan gunung paling tinggi ketiga di daerah ini. Dianggap termasuk sebagai gunung api paling aktif dan sering meletus, nyatanya Gunung Raung memang tercatat sering mengalami letusan, mulai dari letusan awalnya di tahun 1586 sampai dengan tahun 2022.

Gunung setinggi 3.344 mdpl yang juga merupakan gunung paling tinggi keempat di Pulau Jawa ini mengalami erupsi tepatnya pada tanggal 27 Juli 2022. Erupsi terakhir Gunung Raung diikuti pula dengan ubungan abu dan awan panas sekitar 1.500 meter di atas puncak gunung.

4. Gunung Bromo

Gunung di Jawa lainnya yang juga terhitung sering meletus adalah Gunung Bromo yang terletak di Jawa Timur, Indonesia. Gunung Bromo adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, khususnya di daerah Jawa sekalipun gunung ini terbuka untuk wisatawan.

Menjadi obyek wisata di Jawa Timur, Gunung Bromo faktanya sudah pernah meletus berkali-kali selama abad ke-20 dan ke-21. Walau jarak antara peristiwa letusan satu dengan lainnya adalah 30 tahun, frekuensi letusan tetap dianggap sering. Letusan terakhir gunung setinggi 2.329 mdpl ini  adalah pada tahun 2019, sedangkan peristiwa letusan paling hebat tercatat pada tahun 1974.

5. Gunung Kelud

Gunung Kelud yang terletak di Jawa Timur dan merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia ini terhitung telah mengalami letusan 30 kali lebih sejak tahun 1000 M. Memiliki letusan eksplosif sebagai karakteristiknya, gunung setinggi 1.731 mdpl ini memiliki interval letusan relatif pendek.

Gunung Kelud berpotensi meletus setiap 7-25 tahun sekali sehingga warga di sekitarnya perlu mewaspadai kondisi aktif gunung ini. Pada tahun 2007, letusan freatik terjadi dan kemudian pada tahun 2014 terjadi lagi letusan yang termasuk besar. Peristiwa letusan besar pada tahun 2014 tercatat sebagai yang terakhir dalam riwayat letusan Gunung Kelud karena sejak saat itu belum terjadi lagi hingga kini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn