Dalam pelajaran biologi, ada istilah ‘donor universal’ serta ‘resipien universal’. Namun, apakah yang dimaksud oleh kedua istilah tersebut?
Kedua istilah tersebut berkaitan dengan donor darah. Dan ‘donor universal’ adalah istilah yang disematkan untuk golongan darah O yang dapat ditransfusikan pada golongan darah lain yang membutuhkan.
Hal itu dapat terjadi karena golongan darah O tidak mempunyai antigen pada permukaan eritrosit atau sel darah merahnya. Meskipun demikian, proses transfusi darah O kepada golongan darah selain O, tetap memiliki resiko kehancuran eritrosit. Itu dikarenakan golongan darah O masih memiliki antibodi terhadap antigen A dan antigen B.
Berbanding terbalik dengan golongan darah O, golongan darah AB tak memiliki antibodi dan hanya memiliki antigen A dan Antigen B. Hal itu menyebabkan golongan darah AB dapat menerima transfusi dari golongan apa pun. Dan menjadikannya sebagai resipien universal.
Sayangnya, seperti dalam kasus golongan darah O, proses transfusi dari golongan darah lain terhadap golongan darah AB juga masih memiliki resiko kehancuran sel darah merah.
Sehingga, sebaiknya lakukan transfusi darah dengan golongan dan resus yang sesuai. Tapi jika keadaan benar-benar mendesak dan tak ada sel darah yang serupa, proses transfusi dari golongan darah O kepada golongan darah lain boleh dilakukan, dan golongan darah AB boleh menerima golongan darah apa pun.
Kemudian untuk menurunkan resiko hancurannya sel darah merah (lisis), sangat disarankan untuk lebih dulu melakukan proses pencucian darah agar yang tersisa hanyalah plasma darah (tanpa antibodi) yang siap di donorkan.