Daftar isi
Saat ini berkembang berbagai macam cara untuk mengatasi gangguan kesehatan yang dialami oleh manusia. Selain dengan melalui pengobatan medis maupun tradisional, berbagai jenis terapi juga menjadi pilihan yang banyak diminati di kalangan masyarakat. Salah satunya adalah hipnoterapi.
Apakah hipnoterapi itu? Apa manfaat dan bagaimana cara kerjanya? Mari kita simak penjelasan dibawah ini.
Hipnoterapi pada dasarnya merupakan gabungan dari dua kata, yakni hipnosis dan juga terapi. Secara bahasa kata hipnosis atau hipnotis berasal dari bahasa Yunani yaitu Hypnos yang merupakan nama dari Dewa Tidur. Hipnosis merupakan kependekan dari kata neurohipnotisme yang dikemukakan oleh James Braid yang berarti tidurnya sistem saraf.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa hipnosis merupakan keadaan seperti tidur yang terjadi karena sugesti. Adapun terapi dalam KBBI disebutkan sebagai usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, atau perawatan penyakit.
Adapun hipnoterapi disebutkan dalam KBBI sebagai penyembuhan gangguan jiwa dengan membawa penderita ke suatu keadaan trans agar ia mengeluarkan isi hatinya.
Menurut Setiawan (2009, 179), hipnoterapi adalah suatu cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaam, dan perilaku. Hipnoterapi juga dapat diartikan sebagai suatu teknik terapi pikiran dengan menggunakan hipnotis.
Dari penjelasan diatas, maka bisa disimpulkan bahwa secara umum hipnoterapi bisa dimaknai sebagai sebuah terapi yang dilakukan dengan menggunakan metode hipnosis atau dilakukan pada seseorang yang sedang dalam kondisi hipnosis. Dalam kondisi hipnosis, seseorang lebih mudah disugesti sehingga masalah yang ada dalam dirinya bisa diketahui untuk kemudian dilakukan langkah-langkah penyembuhannya.
Beberapa manfaat dari terapi hipnosis atau hipnoterapi antara lain:
Secara umum, cara kerja hipnoterapi adalah terkait denga bagaimana otak manusia bekerja. Sebagaimana diketahui bahwa aktivitas otak manusia berbeda-beda cara kerjanya tergantung dengan kondisi yang bisa digambarkan melalui gelombang otak.
Pada kondisi hipnosis, otak manusia akan bekerja pada gelombang alpha dan theta. Gelombang alpha merupakan kondisi dimana otak mengalami relaksasi, kondisi trance ringan, pra-tidur, dan ditandai dengan terjadinya peningkatan produksi hormon serotonin. Dalam kondisi ini otak mulai mengakses pikiran bawah sadarnya (unconscious).
Gelombang tetha adalah kondisi otak yang mulai lebih dalam lagi mengakses pikiran bawah sadarnya. Pada saat ini terjadi peningkatan produksi cathecholamines yang sangat erat kaitannya dengan ingatan.
Dalam hipnoterapi, seseorang akan diarahkan untuk secara perlahan memasuki kondisi hipnosis sehingga pikiran bawah sadarnya bisa terbuka. Dengan kondisi hipnosis tersebut, fungsi analitis logis dari pikiran akan berkurang dan membuat seseorang masuk dalam kondisi sub-conscious – unconscious, yaitu kondisi bawah sadar. Selama prosesnya, orang akan merasakan tubuhnya menjadi rileks dan pikirannya akan terfokus sehingga ia akan sangat responsif terhadap berbagai sugesti yang diberikan.
Dalam melakukan hipnoterapi, ada beberapa proses atau tahapan yang dilakukan yaitu:
Sebagai sebuah terapi yang berbasis pada aktivitas otak manusia, hipnoterapi disinyalir juga bisa memberikan sejumlah efek samping yang harus dipertimbangkan. Diantara efek samping yang dimaksud adalah:
Hipnoterapi atau terapi hipnosis adalah jenis terapi yang dilakukan dengan menggunakan metode hipnosis atau ketika subjek yang diterapi berada dalam keadaan hipnosis. Dalam kondisi tersebut seseorang akan mudah menerima sugesti untuk mengatasi masalah yang dideritanya.
Ada banyak manfaat dari hipnoterapi, baik itu terkait dengan manfaat secara fisik maupun mental atau kejiwaan. Hipnoterapi bisa digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kejiwaan, masalah emosi, masalah perilaku, mempercepat pemulihan penyakit, mengatasi masalah ketergantungan, menghilangkan kebiasaan buruk, hingga meningkatkan daya belajar seseorang.
Cara kerja hipnoterapi adalah berkaitan dengan aktivias otak manusia. Dalam terapi ini, seseorang akan dibawa menuju alam bawah sadarnya dengan cara mengkondisikannya untuk memasuki aktivitas gelombang otak alpha dan tetha. Setelah berada dalam kondisi trans tersebut, maka berbagai sugesti akan diberikan terkait dengan permasalahan yang dialami seseorang.
Penggunaan terapi hipnosis sendiri tidaklah seratus persen aman. Selain karena efektivitasnya yang masih diperdebatkan, juga ada sejumlah efek samping yang mungkin ditimbulkan. Oleh sebab itu, pada beberapa kondisi terapi ini tidak direkomendasikan. Jikapun harus melakukan terapi hipnosis, maka pastikan untuk menjalaninya dengan terapis yang memang secara ilmu telah terlatih, berpengalaman, dan tersertifikasi.