Edukasi

Hubungan Pendidikan dengan Stratifikasi Sosial yang Perlu dipahami

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Menurut Langeveld, pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

Sedangkan menurut UU No. 2 Tahun 1989, pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

Sedangkan Stratifikasi sosial merupakan sebuah pengelompokan masyarakat unuk membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya.

Didalam masyarakat dasar-dasar pembentukan stratifikasi sosial dilihat dari empat hal.

Pertama dilihat dari ukuran kekayaan. Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada,

Barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah.

Hubungan Pendidikan dan Stratifikasi Sosial. Banyak tokoh pendidikan yang menaruh kepercayaan terhadap fungsi pendidikan dalam rangka memperbaiki nasib seseorang sehingga dapat naik status/golongan dalam tangga sosialnya.

Implikasinya, muncul gagasan dan program perluasan dan pemerataan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. 

Dengan gagasan dan program tersebut diharapkan dapat dicairkannya batas-batas antar status/kelas/golongan dalam tangga sosial yang ada.

Diharapkan bahwa kesempatan belajar yang sama, memberikan peluang bagi setiap anak untuk mendapatkan pekerjaan yang dicita-citakannya. 

Program wajib belajar atau pendidikan universal memberikan kompetensi yang sama bagi setiap orang dari semua status/golongan. Dengan demikian, perbedaan sosial akan dapat dikurangi,

Sekalipun mungkin tidak dapat dihapuskan seluruhnya. Permasalahannya, apakah dengan pendidikan tersebut stratifikasi sosial dapat dihilangkan?

Di manapun, di dalam suatu masyarakat selalu terdapat ketidaksamaan (inequality) status atau kedudukan anggota masyarakat.

Ketidaksamaan status ini seperti halnya jabatan pekerjaan, jenis pekerjaan, kekayaan, prestise, tingkat pendidikan, dan sebagainya.

Pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status yang dimilikinya disebut stratifikasi sosial (social stratification).

Hubungan Pendidikan dan Stratifikasi Sosial. Banyak tokoh pendidikan yang menaruh kepercayaan terhadap fungsi pendidikan dalam rangka memperbaiki nasib seseorang sehingga dapat naik status atau golongan dalam tangga sosialnya.

Implikasinya, muncul gagasan dan program perluasan dan pemerataan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. 

Dengan gagasan dan program tersebut diharapkan dapat dicairkannya batas-batas antar status/kelas/golongan dalam tangga sosial yang ada.

Diharapkan bahwa kesempatan belajar yang sama, memberikan peluang bagi setiap anak untuk mendapatkan pekerjaan yang dicita-citakannya. 

Program wajib belajar atau pendidikan universal memberikan kompetensi yang sama bagi setiap orang dari semua status/golongan.

Dengan demikian, perbedaan sosial akan dapat dikurangi, sekalipun mungkin tidak dapat dihapuskan seluruhnya.

Permasalahannya, apakah dengan pendidikan tersebut stratifikasi sosial dapat dihilangkan?

Sebagaimana dikemukakan Sudarja Adiwikarta (1988), Emile Durkheim berpendapat bahwa makin maju suatu masyarakat maka akan terdapat pembagian kerja (division of labor) yang menuntut spesialisasi untuk bidang pekerjaan tersebut.

Spesialisasi mengandung arti seleksi, karena spesialisasi menempatkan orang-orang pada posisi tertentu sesuai dengan bakat, minat, kompetensi dan kesempatan yang tersedia di dalam masyarakat.

Proses ini juga berarti alokasi dan distribusi sumber daya yang ada di dalam masyarakat.

Orang mendapat penghargaan, termasuk imbalan materi, sesuai dengan peran yang dimainkannya di dalam masyarakat.

Seleksi berarti alokasi dan distribusi sumber kemakmuran, karena setiap bidang spesialisasi mendapat imbalan yang berbeda.