Daftar isi
Isometric design ikut menjadi tren berkat berkembangnya teknologi dan industri digital. Teknik desain ini dikatakan sebagai perpaduan antara desain 2D (desain datar) dengan desain 3D. Awalnya dikenal karena beberapa situs yang menggunakan ikon dengan desain ini. Namun, saat ini isometric design sudah banyak pula diguakan dalam jenis karya lainnya,
Supaya lebih memahami tentang isometric design, di bawah ini kami jelaskan secara lengkap:
Isometric berarti ukuran yang sama. Isometric design adalah metode atau teknik desain untuk membuat desain objek 3D dengan menggunakan teknik 2D. Objek 3D direpresentasikan mengikuti pengukuran yang tepat. Maka, proses pembuatan desain dengan teknik isometrik ini ketiga sumbunya (lebar, tingggi, dan kedalaman) harus sama.
Selain ukurannya harus sama, ketiga sumbu tersebut juga harus berpotongan pada sudut 120 derajat. Sejatinya objek 3D hasil isometric design bukanlah objek 3D yang asli, karena dibentuk dengan 2D. Keunggulannya, hasilnya tampak lebih menarik dan mudah dipahami. Hal ini dikarenakan pada isometric design terdapat penambahan depth yang tidak terdapat pada 2D.
Kesederhanaan dan karakteristik yang menarik menjadi salah satu faktornya teknik desain ini menjadi tren di kalangan designer. Juga tidak diperlukan software khusus untuk mebuatnya. Cukup dengan Adobe Illustrtor dan pemahaman dasar geometri. Sehingga, saat ini desain isometrik banyak ditemui pada produk-produk digital.
Berapa fungsi isometric design di antaranya sebagai berikut:
Tampilan visual isometric design yang jauh lebih menarik dibandingkan dengan gambar datar, membuatnya diterapkan dalam banyak bidang. Berikut ini beberapa enerapan isometric design:
Isometric design banyak diterapkan dalam pembuatan logo. Logo yang dibuat dengan teknik isometric design akan terlihat lebih menarik. Banyak designer yang berpendapat bahwa logo isometric terlihat lebih unik dibanding logo lainnya.
Logo harus dibuat dengan sebaik-baiknya, sebab merepresentasikan sebuah perusahaan. Maka dari itu untuk membuat sebuah logo, seorang designer harus melakukan banyak riset. Supaya logo yang dibuat selain terlihat menarik juga memberikan kesan yang baik akan citra perusahaan.
Bentuk dan ukurannya yang kecil, menjadikan ikon sering dibuat dengan sederhana. Padahal, ikon bisa dibuat lebih menarik dengan cara menambahkan unsur isometric ke dalamnya.
Hasil ikonnya akan lebih terlihat nyata, sebab ikon tersebut akan bisa dilihat bagian sampiny dan atasnya. Ikon 3D tentunya akan lebih menarik perhatian, apalagi jika dgabungkan dengan teknik pewarnaan yang tinggi.
Peta dan denah lantai akan memiliki perspektif yang lebih unik dan berbeda jika dibuat dengan isometric design. Sebab, selama ini apada umumnya dibuat dalam bentuk 2D. Gambar 3D akan lebih memudahkan oarang yang melihatnya untuk memahami peta atau denah lantai yang dibuat.
Saat ini infografik menjadi pupuler dan dikenal efektif dalam startegi konten marketing. Akan lebih menarik lagi jika infografik tersebut disajikan dengan teknik isometric design. Sehingga akan berbeda dengan infografik sebelumnya yang hanya disajikan dalam bentuk 3D. Sebab, pembacanya akan lebih mudah dalam memahami informasi yang disampaikan.
Untuk lebih jelasnya tentang isometric design, di bawah ini merupakan contohnya:
Isometric design menciptakan gambar yang terlihat lebih nyata atau lebih realistik, sehingga lebih menarik. Oleh karena itulah, banyak orang yang menyukainya. Dapat kita lihat dari contoh di bawah ini perbedaannya dengan gambar 2D:
Dapat dilihat dari gambar di atas, illustrasi tersebut memperlihatkan gambar dari atas. Objek ditampilkan dari satu sudut.Semuanya terlihat dengan jelas, meskipun sumbunya ditetapkan dari sudut-sudut tertentu.
Saat membuat gambar dengan teknik isometric design, supaya menghasilkan gambar yang bagus, maka perlu mengetahui hal-hal berikut:
sometric design sebenarnya dapat dibuat secara sederhana, cukup dengan penguasaan dasar akan pengetahuan geometri. Penerapaan aturan 120 derajat ini sangat penting. Jadi, pastikan ada sudut 120 derajat di antara sudut x, y, atau z. Lihat contoh ganbar di bawah ini:
Berbeda dengan membuat gambar presfektif, gambar isometric dibuat tanpa menggunakan garis kovergen. Hal ini karena gambar isometric tidak dibuat berdasarkan pandangan manusia. Melalinkan dibuat untuk terlihat seperti apa adanya.
Suatu desai yang dibuat dengan kerumitan, akan menyulitkan orang lain untuk memahaminya. Oleh karena itu, hindarilah kerumitan saat membuata gambar denga isometric design.
Akan lebih baik lagi dalam proses pembuatan gambar isometric design untuk lebih memperhatikan warna dan bayangan. Hal ini akan membuat gambar tersebut lebih menonjol, meskipun untuk desain yang sederhana.