Daftar isi
Gunung api ada banyak sekali jenisnya. Berikut beberapa jenis gunung api berdasarkan bentuknya:
Gunung api maar merupakan gunung api yang memiliki kawah menyerupai mangkuk di bagian puncaknya. Lebar kawah pada gunung ini relatif lebih besar jika dibandingkan dengan tinggi dinding kawahnya.
Gunung api dengan tipe ini juga memiliki lereng yang landai. Selain itu, gunung api maar juga memiliki dapur magma yang dangkal dengan tekanan yang tinggi.
Kata maar sendiri berarti danau tektonik yang terjal. Danau ini terbentuk karena sifat erupsi yang eksplosif atau letusan yang kuat. Letusan ini hanya terjadi satu kali dan setelahnya tidak ada aktivitas vulkanik sama sekali. Bahan-bahan yang keluar dari letusan tersebut berupa material padat atau eflata.
Akibat dari letusan yang kuat tersebut, sebuah lubang yang berbentuk corong atau mangkuk besar terbentuk di bagian puncaknya. Lubang terebut memiliki dinding/tebing yang berombak.
Jika dasar dan dinding maar (kawah) yang terbentuk tidak bisa ditembus oleh air, maka maar tersebut membentuk danau yang disebut danau maar. Selain itu, ada juga maar yang kering karena pada dasarnya tanah tidak bisa menahan air.
Contoh gunung api maar yang berada di Indonesia di antaranya adalah Gunung Dieng, Gunung Gamalama, dan Gunung Lamongan.
Gunung api ini terbentuk karena adanya magma yang keluar dengan cepat dan dan alirannya menyebar ke sekitaran area gunung api. Letusan yang dihasilkan gunung api ini hanya letusan efusif saja.
Gunung api tipe perisai bukan terbentuk dari adanya letusan, tetapi cenderung karena adanya aliran lava basal yang tipis dan basah serta tekanan yang lemah.
Gunung api ini tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga bentuknya akan berlereng landai. Gunung api ini juga memiliki dapur magma yang dangkal.
Contoh gunung api perisai antara lain gunung api yang banyak ditemui di Hawai, Amerika Serikat, yaitu Gunung Mauna Loa, Gunung Mauna Kea, dan Gunung Kilauea.
Gunung api ini memiliki bentuk kerucut. Gunung api ini berbentuk kerucut karena terdapat tumpukan berlapis bahan-bahan piroklastika yang dikeluarkan saat terjadi erupsi magma.
Selain itu, erupsi yang berganti-ganti antara efusif dan eksplosif juga menyebabkan terbentuknya batuan beku yang berlapis-lapis pada dinding kawahnya.
Badan dari gunung api ini terdiri dari lapisan-lapisan lava yang bercampur dengan hasil-hasil vulkanis lainnya seperti debu, pasir, kerikil, dan bom.
Campuran tersebut memungkinkan terbentuknya endapan yang berlapis-lapis pada lereng gunung sehingga gunung api menjadi semakin tinggi menjulang keatas.
Tipe gunung api ini banyak dijumpai di Indonesia. Contoh gunung api dengan tipe ini yaitu Gunung Merapi dan Gunung Tangkuban Perahu.
Kaldera adalah suatu kawasan dengan bentuk bulat yang membentang rendah di tanah. Secara morfologi berbentuk seperti kawah dengan lebar lebih dari 2 km.
Kaldera ini terbentuk akibat letusan yang sangat besar (eksplosif) sehingga membuat tanah amblas dan bagian atasnya seperti “terpancung”. Kaldera terdiri atas:
Tipe ini disebut juga sebagai “kubah-sumbat (plug-dome)”. Gunung api tipe ini terbentuk dari lava kental yang mengandung asam dan keluar pada saat terjadinya letusan.
Lava yang mengadung asam mengisi lubang kawah yang terdapat di puncak gunung. Lava tersebut dapat mengeras dan menutupi lubang pada dinding gunung. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya ledakan.
Gunung api tipe kubah ini pada umumnya memiliki bagian atau sisi yang curam yang berbentuk cembung. Gunung api ini juga memiliki akumulasi vikositas yang tinggi.
Contoh gunung api dengan tipe kubah yaitu Puncak Lassen di Sierra Nevada dan Gunung Pelee di Martinique.