Jenis-jenis Afasia Beserta Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kata afasia mungkin terdengar cukup asing bagi telinga. Afasia memang bagai menjadi kata baru yang higgap di memori otak. Afasia merupakan kata untuk mencolek suatu yang lekat hubungannya dengan salah satu indera tubuh, yaitu indera bicara. Indera bicara mengalami kelainan atau gangguan menjadi makna terbesar dalam kata afasia. Afasia menjadi salah satu dari ribuan kata tidak dikenal oleh telinga ketika diucapkan. Kata satu ini adalah kata yang berhubungan dengan suatu gangguan pada kemampuan bicara seseorang. Pada jangkauan medis, seseorang dengan menunjukkan ketidaknormalan pada fungsi indera bicara adalah gambaran dari afasia.

Ketidaknormalan tersebut dapat menyerang fungsi bicara dengan memiliki peran kompleks, seperti berbicara tentunya dan juga penggunaan bahasa. Ketika indera bicara mengalami penurunan daya fungsinya, proses pengucapan kata dan penyampaian kalimat menjadi tidak selaras. Afasia sendiri hadir karena tidak adanya jalur yang tepat pada otak. Artinya, otak yang mengalami gangguan dan tidak memiliki simpanan oksigen secara merata dapat menimbulkan ketidaknormalan pada indera bicara. Dengan adanya hal tersebut, otak dan indera bicara tidak dapat bekerjasama dengan baik sehingga hadirlah afasia tersebut.

Afasia hadir dengan berbagai macam jenis di dalamnya. Berdasarkan macamnya, afasia dibedakan menjadi lima jenis. Diantaranya yaitu afasia anomik, afasia motorik, afasia global, afasia reseptif, dan afasia progresif primer.

  1. Afasia anomik: jenis afasia ini menyerang lemahnya kata-kata atau kalimat yang hendak diucapkan. Artinya, seorang dengan gejala afasia jenis ini tidak dapat dengan bebasnya membayangkan kata-kata ketika berbicara atau menulis. Adanya keterbatasan pada kata-kata membawa penderita afasia anomik kesulitan dalam merangkai kata tersebut ke dalam sebuah kalimat.
  2. Afasia motorik: afasia jenis ini menyerang bagian motorik tentunya. Pemilik gejala afasia motorik menunjukkan ketidaknormalan pada indera bicaranya. Afasia jenis ini membawa penderita ke arah yang dapat membuatnya bingung. Karena penderita tidak dapat melontarkan isi kepalnya. Jadi, gambaran kata-kata yang ada di kepalanya tidak dapat diungkapkan secara to the point. Penderita hanya dapat membayangkan kata-kata akan tetapi sulit untuk mengutarakannya.
  3. Afasia global: afasia jenis ini menyerang otak secara menyeluruh. Pemilik afasia global memberikan gambaran pada otak yang sudah tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Artinya, afasia global mengakibatkan matinya indera bicara pada penderitanya.
  4.  Afasia reseptif: afasia jenis ini mengakibatkan adanya ketidakselarasan pada otak, indera bicara, dan indera pendengar. Seorang penderita afasia reseptif mengalami kebingungan dalam memahami hal yang ia ucapkan sendiri atau yang telah didengarnya. Hal ini mengakibatkan penderita afasia reseptif tidak dapat menangkap secara penuh hal yang telah diucapkan atau hal yang didengar dari lawan bicara.
  5. Afasia progresif primer: gejala yang ditimbulkan dari afasia jenis ini dapat diketahui dari cara menulis atau cara bicara penderita semakin tidak sinkron. Artinya, setiap kalimat yang diucapkan atau diungkapkan bagai tidak memiliki tanda baca. Penderita tidak bisa memperhatikan jeda atau tanda baca lain.
fbWhatsappTwitterLinkedIn