Sebuah drama tidak akan berkesan apabila bagian penutupnya tidak diatur sedemikian rupa. Penutup memiliki peran penting untuk memberikan pesan yang mengesankan bagi pembaca. Dengan bagian penutup, pembaca akan lebih memahami mengenai bagian akhir cerita.
Penutup ini seringkali disebut dengan epilog. Epilog merupakan bagian penutup dari sebuah karya sastra. Yang mana pencantumannya bertujuan untuk menyampaikan garis besar dari intisari cerita.
Hal tersebut tentunya akan mempermudah pembaca untuk menafsirkan akhir dari cerita. Berikut pemaparan mendetail mengenai epilog.
Pengertian Epilog
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), epilog merupakan bagian penutup dari sebuah karya sastra. Yang mana penulisannya ditujukan untuk menyampaikan intisari dari pesan cerita yang ingin disampaikan kepada seluruh pembacanya.
Dalam penyusunannya epilog seringkali berisikan mengenai pidato yang diletakan pada bagian akhir dari sebuah karya.
Selain itu dalam epilog juga mencakup beberapa komentar dan pendapat yang berkaitan dengan tokoh ataupun cerita yang diangkat oleh penulis.
Epilog juga dapat diartikan sebagai sebuah peristiwa yang tercantumkan pada bagian akhir untuk menyelesaikan semua konflik yang berada pada peristiwa utama.
Secara umum, epilog disebut dengan bagian penutup yang mengakhiri sebuah cerita. Yang mana dalam epilog umumnya berisikan mengenai amanat, kesimpulan, dan pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita karya sastra.
Ciri-Ciri Epilog
Adapun beberapa ciri khusus yang dimiliki epilog untuk menggambarkan makna dari epilog sendiri.
- Terletak di bagian akhir cerita.
- Dalam penulisannya berisikan mengenai nasehat, kesimpulan, penutup, serta kata kata bijak lainnya.
- Menggunakan bahasa yang mudah dipahami untuk mempermudah penafsiran cerita oleh pembaca.
Fungsi Epilog
Berikut merupakan fungsi dari penulisan epilog pada bagian akhir sebuah karya sastra.
- Membantu penulis untuk menyampaikan garis besar intisari dalam sebuah cerita, baik dalam bentuk kesimpulan, hikmah ataupun pesan.
- Mempertegas penyampaian tatanan nilai, pengalaman hidup, serta pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis.
- Apabila disampaikan secara menarik, mampu menghadirkan sensasi penutup yang mengesankan bagi pembaca.
Contoh Epilog
Adapun contoh epilog dalam sebuah karya tulis sastra.
“Kini tinggalah aku yang meratapi semua penyesalan tiada akhir ini. Dengan semua kenangan manis yang ku rasakan, apakah ini derita setimpal yang harus ku tanggung? Semua telah kulakukan untuk memberikan kebahagiaan untuknya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, tidak ada satupun balasan yang kudapat. Hanya olokan menusuk yang meremukan hatiku ini. Biarlah semua ini terjadi, mungkin kebodohan yang dulu ku pilih harus menyisahkan penderitaan mendalam di akhir.”