Apresiasi adalah aktivitas mengindra karya seni, merasakan, menikmati, menghayati dan menghargai nilai-nilai keindahan dalam karya seni serta menghormati keberagaman konsep dan variasi konvensi artistik eksistensi dunia seni.
Atau dengan kata lain, apresiasi seni adalah aktivitas mengindra karya seni, menghargai nilai-nilai keindahan, keberagaman, dan kaidah artistik eksistensi karya seni. Berikut merupakan jenis jenis dari apresiasi.
- Apresiasi empatik
Apresiasi empatik adalah apresiasi yang hanya menilai baik dan kurang baik hanya berdasarkan pengamatan belaka. Apresiasi atau penilaian ini bias any dilakukan oleh orang awam yang tidak punya pengetahuan dan pengalaman dalam bidang seni. – - Apresiasi estetis
Adalah apresiasi untuk menilai keindahan suatu karya seni. Apresiasi pada tingkat ini dilakukan seseorang setelah mengamati dan menghayati karya seni secara mendalam. - Apresiasi kritik
Apresiasi kritik yaitu menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis, tafsiran, dan evaluasi serta menyimpulkan hasil penilaian atau penghargaannya. Apresiasi yang satu ini dapat dilakukan dengan mengamati suatu benda secara langsung dan nyata. - Apresiasi Monolog
Apresiasi Monolog adalahapresiasi dimana kita bercerita dan dalam cerita itu kita memerankan semua peran. Contoh, ketika kita bercerita tentang kehidupan seorang raja di sebuah istana, yang dikelilingi oleh permaisuri-permaisuri cantik, para pelayan yang setia, Ataupun para pembantu yang siap siaga membantu kita, bahkan kita dilindungi oleh Dewan Keamanan Kerajaan yang dipimpin oleh seorang Komandan yang memiliki beribu-ribu bala tentara. Nah disitu kita berperan menjadi semua orang yang ada dalam cerita tersebut. - Apresiasi Produksi Kata
Merupakan apresiasi dimana kita pada suatu waktu mengeluarkan semua kata yang ada dalam database kita namun tanpa ekspresi wajah atau mimic muka serta mata dalam keadaan tertutup, Tujuannya manakala kita berbicara kemudian tiba-tiba blank atau lupa, maka otomatis kita berusaha mengingat-ingat dan mencari apa kata yang lupa itu, tujuannya agar audience tidak tahu bahwa kita sedang memikirkan atau mengingat-ingat suatu kata lupa tersebut, padahal kita sedang memikirkannya.