Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, struktur berarti sebuah susunan. Sedangkan makna struktural dapat diartikan sebagai sebuah makna yang terbentuk akibat susunan kata yang dibangun dan juga berkaitan dengan tata bahasa.
Makna struktural juga diartikan sebagai suatu makna yang muncul akibat adanya hubungan antara beberapa unsur bahasa. Hubungan ini dapat dilihat dari unsur fatis dan unsur musis. Unsur fasis (segmental) dapat berupa morfem, kata, frasa, klausa dan kalimat. Sedangkan unsur musis (suprasegmental) berupa irama, jeda, nada, dan tekanan.
Berdasarkan hubungannya, makna struktural dapat dibedakan menjadi makna gramatikal dan makna tematis.
Jika makna struktural ditinjau dari unsur fasis maka disebut makna gramatikal. Proses gramatikalisasi pada suatu kata akan mengubah makna kata tersebut. Berikut contoh kalimat yang mengandung makna gramatikal sesuai unsur fasisnya.
Perhatikan kata tertinggal dan kata kesiangan. Kata tertinggal dibentuk oleh morfem ter- dan kata tinggal sehingga mempunyai makna tidak sengaja tertinggal.
Sedangkan kata kesiangan dibentuk oleh imbuhan ke-…-an dan kata siang sehingga mempunyai makna terlambat.
Kata terbawa dibentuk oleh morfem ter- dan kata bawa sehingga mempunyai makna tidak sengaja dibawa.
Kata keibuan dibentuk oleh imbuhan ke-…-an dan kata ibu sehingga mempunyai makna memiliki sifat seperti ibu.
Frasa sayur-sayuran dibentuk dari imbuhan –an dan pengulangan kata sayur sehingga mempunyai makna macam-macam sayur.
Frasa rumah sakit dibentuk dari kata rumah dan kata sakit sehingga menghasilkan makna tempat untuk merawat orang sakit.
Jika makna struktural ini ditinjau dari unsur musis maka disebut dengan makna tematis. Makna tematis muncul karena ada penekanan pada salah satu bagian kalimat. Ketika letak penekanan berbeda, maka makna yang timbul pun akan berbeda pula. Penekanan ini akan terlihat jelas ketika disampaikan oleh seorang pembicara.
Agar lebih memahami tentang makna tematis, perhatikan kalimat penekanan yang bisa disusun dari kalimat asli “Latif suaminya bu Lurah tertangkap polisi”.
Selain itu, makna tematis juga dipengaruhi oleh jenis kalimat yang digunakan, apakah kalimat pasif atai kalimat aktif. Perhatikan contoh kalimat berikut.
Penekanan pada kalimat juga bisa diidentifikasi dari pemilihan kata-katanya. Berikut contoh lanjutan dari kalimat yang memuat makna tematis.