2 Jenis Makna Struktural Beserta Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, struktur berarti sebuah susunan. Sedangkan makna struktural dapat diartikan sebagai sebuah makna yang terbentuk akibat susunan kata yang dibangun dan juga berkaitan dengan tata bahasa.

Makna struktural juga diartikan sebagai suatu makna yang muncul akibat adanya hubungan antara beberapa unsur bahasa. Hubungan ini dapat dilihat dari unsur fatis dan unsur musis. Unsur fasis (segmental) dapat berupa morfem, kata, frasa, klausa dan kalimat. Sedangkan unsur musis (suprasegmental) berupa irama, jeda, nada, dan tekanan.

Berdasarkan hubungannya, makna struktural dapat dibedakan menjadi makna gramatikal dan makna tematis.

1. Makna Gramatikal

Jika makna struktural ditinjau dari unsur fasis maka disebut makna gramatikal. Proses gramatikalisasi pada suatu kata akan mengubah makna kata tersebut. Berikut contoh kalimat yang mengandung makna gramatikal sesuai unsur fasisnya.

  • Karena bangun kesiangan, Aldo tertinggal oleh bus sekolahnya.

Perhatikan kata tertinggal dan kata kesiangan. Kata tertinggal dibentuk oleh morfem ter- dan kata tinggal sehingga mempunyai makna tidak sengaja tertinggal.

Sedangkan kata kesiangan dibentuk oleh imbuhan ke-…-an dan kata siang sehingga mempunyai makna terlambat.

  • Adik menangis tanpa henti karena mengetahui mainannya terbawa oleh truk sampah.

Kata terbawa dibentuk oleh morfem ter- dan kata bawa sehingga mempunyai makna tidak sengaja dibawa.

  • Yumna disenangi oleh adik-adik di panti asuhan karena sikapnya yang keibuan.

Kata keibuan dibentuk oleh imbuhan ke-…-an dan kata ibu sehingga mempunyai makna memiliki sifat seperti ibu.

  • Ibu suka membeli sayur-sayuran ketika berbelanja ke pasar.

Frasa sayur-sayuran dibentuk dari imbuhan –an dan pengulangan kata sayur sehingga mempunyai makna macam-macam sayur.

  • Nisa berhenti bertugas di rumah sakit setelah terkonfimasi positif Covid-19.

Frasa rumah sakit dibentuk dari kata rumah dan kata sakit sehingga menghasilkan makna tempat untuk merawat orang sakit.

2. Makna Tematis

Jika makna struktural ini ditinjau dari unsur musis maka disebut dengan makna tematis. Makna tematis muncul karena ada penekanan pada salah satu bagian kalimat. Ketika letak penekanan berbeda, maka makna yang timbul pun akan berbeda pula. Penekanan ini akan terlihat jelas ketika disampaikan oleh seorang pembicara.

Agar lebih memahami tentang makna tematis, perhatikan kalimat penekanan yang bisa disusun dari kalimat asli “Latif suaminya bu Lurah tertangkap polisi”.

  • Latif, suaminya bu Lurah tertangkap polisi. (makna: bermaksud memberitahukan kepada Latif bahwa suaminya bu Lurah tertangkap polisi)
  • Latif suaminya bu Lurah, tertangkap polisi. (makna: menginfokan bahwa yang tertangkap polisi adalah Latif yang merupakan suami bu Lurah)

Selain itu, makna tematis juga dipengaruhi oleh jenis kalimat yang digunakan, apakah kalimat pasif atai kalimat aktif. Perhatikan contoh kalimat berikut.

  • Siapa yang menangis malam-malam seperti ini? (kalimat ini menekankan pada objek yang ingin diketahui oleh pembicara)
  • Apa yang dilempar oleh anak-anak nakal itu? (kalimat ini menekankan pada subjek yang ingin diketahui oleh pembicara)

Penekanan pada kalimat juga bisa diidentifikasi dari pemilihan kata-katanya. Berikut contoh lanjutan dari kalimat yang memuat makna tematis.

  • Area persalinan hanya diperuntukkan bagi pasien dan tenaga medis. (Perhatikan bagian kalimat yang dicetak miring adalah makna tematik pada kalimat tersebut. Bagian tersebut menyatakan bahwa selain pasien dan tenaga medis dilarang memasuki area persalinan)
  • Tenaga medis diwajibkan untuk menjalani vaksinasi Covid-19 karena merupakan garda terdepan dalam penanganan kesehatan masyarakat. (Bagian kalimat yang dicetak miring adalah makna tematik pada kalimat tersebut. Bagian tersebut menyatakan bahwa tenaga medis harus divaksin)
fbWhatsappTwitterLinkedIn