3 Jenis Nilai Sosial Menurut Notonegoro

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam teori ilmu sosiologi maupun praktek hidup bermasyarakat, nilai sosial adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dan dijunjung tinggi. Nilai sosial begitu penting bagi masyarakat karena sebagai pedoman untuk dapat membedakan mana yang baik dan buruk serta benar dan salah.

Nilai sosial pada dasarnya bersifat abstrak namun ideal yang masyarakat anggap sebagai sesuatu yang berharga karena nilai-nilai yang benar. Kehidupan sosial memerlukan nilai sosial untuk menjadi panduan bagi setiap individu maupun kelompok untuk berpikir dan berperilaku.

Menurut Prof. Notonegoro yang dikenal sebagai seorang akademisi hukum dan pemikir Indonesia sekaligus guru besar di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, nilai sosial ada tiga.

Berikut jenis nilai sosial menurut Notonegoro yang berkembang di tengah masyarakat.

1. Nilai Material

Nilai material merupakan jenis nilai sosial yang berkaitan dengan benda yang dibutuhkan oleh manusia. Materi adalah hal yang berguna dan merupakan kebutuhan dasar manusia; oleh sebab itu, nilai material sebagai jenis nilai sosial yang menggambarkan upaya manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok atau dasar setiap hari.

Sandang, pangan, dan papan (pakaian, makanan dan tempat tinggal) merupakan kebutuhan dasar yang dimaksud. Pemenuhan kebutuhan fisik tersebut perlu terus dilakukan supaya keberlangsungan hidup manusia tersebut terus berjalan.

2. Nilai Vital

Nilai vital merupakan jenis nilai sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan manusia agar dapat hidup dan berkegiatan. Maka sesuatu hal yang bermanfaat bagi manusia sehingga mampu bertahan hidup serta beraktivitas sehari-hari, ini tergolong nilai vital.

Salah satu contoh nyata nilai vital di sekitar kita adalah pisau yang biasa digunakan untuk memasak atau memotong sesuatu. Jika benda tersebut tumpul, maka fungsi dan manfaatnya akan berkurang, sebab meski tetap dapat digunakan untuk mengiris atau memotong, hasilnya akan kurang baik.

Payung adalah contoh lain dari nilai vital yang kita bisa temukan sehari-hari, terutama pada musim hujan. Payung yang robek atau dalam kondisi berlubang kemudian menurunkan manfaatnya karena tidak lagi bisa dipakai secara maksimal untuk melindungi tubuh saat menerobos hujan.

3. Nilai Kerohanian

Nilai kerohanian adalah jenis nilai sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan rohani atau kehidupan spiritual manusia. Untuk nilai kerohanian, hal ini tidak bisa terlihat secara fisik seperti halnya nilai vital dan nilai material karena manusia hanya dapat merasakannya saja.

Nilai kerohanian menurut Prof. Notonegoro masih dibagi lagi menjadi empat poin penting, yakni meliputi :

  • Nilai religius, yaitu nilai ketuhanan yang berasal dari apa yang diyakini oleh manusia.
  • Nilai kebenaran, yaitu nilai yang berasal dari akal manusia.
  • Nilai kebaikan, yaitu nilai yang berasal dari apa yang dikehendaki oleh manusia.
  • Nilai keindahan, yaitu nilai yang berasal dari apa yang dirasakan oleh manusia.

Menurut Prof. Notonegoro, nilai-nilai Pancasila yang selama ini merupakan dasar negara Indonesia masih termasuk sebagai nilai-nilai kerohanian. Tidak hanya mengedepankan ketuhanan, namun juga meliputi persatuan, kemanusiaan, keadilan, dan nilai-nilai kebaikan dan moral lainnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn