Peta berasal dari bahasa Yunani ‘mappa’ yang artinya penutup meja atau taplak. Peta diartikan sebagian lembaran yang memuat sebagian maupun seluruh permukaan bumi pada bidang yang datar dengan skala tertentu.
Peta ditampilkan dalam berbagai cara yang berbeda, misalnya terdapat peta digital yang dapat ditampilkan pada layar komputer maupun peta konvensional yang tercetak. Jika beberapa peta tersebut dikumpulkan, maka dapat disebut dengan atlas.
Peta menggambarkan keadaan permukaan bumi ke dalam bidang yang datar. Tidak hanya itu, peta juga berisi fenomena alam serta buatan yang memuat informasi untuk dipergunakan dalam mengelola sumberdaya di berbagai bidang, misalnya pertanian, kehutanan, perencanaan tata ruang, pertambangan, perkebunan, dan bidang lainnya.
Peta terbagi ke dalam 3 jenis. Pertama, peta berdasarkan isinya dibagi menjadi dua; peta umum dan peta khusus. Peta umum dapat menampilkan seluruh permukaan bumi, sedangkan peta khusus (peta tematik) hanya dapat menampilkan informasi bentuk permukaan bumi tertentu.
Peta umum dibagi lagi ke dalam 2 kategori, yaitu peta topografi (menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya) dan peta korografi (menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum).
Kedua, peta berdasarkan bentuk atau simetrisnya maka peta dibedakan menjadi 5 kelompok, yaitu peta foto, peta timbul, peta digital, peta garis, dan peta datar. Peta datar, peta dua dimensi, peta biasa, peta planimetri adalah peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta tersebut digambarkan dengan warna yang berbeda atau dengan simbol maupun penanda lainnya.
Jenis terakhir peta berdasakan bentuknya, yaitu peta foto. Peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara kemudian berisi legenda, garis kontur, dan nama disebut dengan peta foto
Terakhir, jenis peta berdasarkan skalanya dibagi menjadi 5, yaitu peta kadaster, peta skala besar, peta skala sedang, peta skala kecil, dan peta skala geografi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis peta berdasarkan skalanya, yuk baca terus artikelnya!
Peta kadaster adalah jenis peta yang memiliki rentang skala dari mulai 1: 100 sampai dengan 1: 5.000. Peta kadaster pada umumnya digunakan untuk memberikan gambaran mengenai luas tanah atau gambaran untuk sertifikat tanah.
Peta skala besar adalah peta dengan rentang skala antara 1: 5.000 sampai dengan 1: 250.000. Peta skala besar dapat berfungsi untuk menggambarkan daerah yang sempit, misalnya peta kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota.
Peta skala sedang mempunyai skala antara 1: 250.001 hingga 1: 500.000. Wilayah yang dapat dijangkau dengan menggunakan peta skala sedang adalah pulau, provinsi, dan lain sebagainya.
Peta jenis ini mempunyai skala antara 1: 500.001 hingga 1 : 1.000.000. Daerah yang digambar dengan peta skala kecil terbilang luas, misalnya satu negara.
Jenis peta skala geografi memiliki skala yang lebih kecil dari 1: 1.000.000. Dikarenakan ukuran skala geografi kecil, maka wilayah yang menjadi cakupannya lebih luas, seperti peta dunia dan peta benua.
Secara umum, peta bermanfaat untuk membantu kita untuk mengetahui letak antara satu daerah dengan daerah lainnya di permukaan bumi, mengetahui ukuran suatu daerah, menggambarkan beragam bentuk di permukaan bumi, hingga dapat digunakan untuk mempelajari beragam fenomena alam.
Namun, apakah hanya itu saja manfaat peta? Ternyata, peta memiliki sejumlah manfaat untuk berbagai macam kepentingan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai beberapa manfaat peta, diantara lain :
Peta dapat digunakan untuk mengetahui jarak antara satu tempat dengan tempat lainnya dengan skala peta. Skala tersebut merupakan perbandingan dari jarak pada peta terhadap jarak sesungguhnya pada permukaan bumi.
Peta dapat membantu kita dalam mengetahui arah suatu tempat. Misalnya, dengan menggunakan peta kawasan ASEAN, maka kita dapat mengetahui negara Indonesia terletak disebelah selatan negara Filipina. Sementara itu, negara Brunei Darussalam terletak di sebelah utara Kalimantan.
Peta dapat dimanfatkan untuk menjelaskan kondisi dari suatu tempat atau lingkungan. Misalnya, kita dapat mengetahui wilayah kutub, daerah tropis, maupun daerah sedang.
Melalui warna yang ada pada peta, maka kita dapat mengetahui wilayah tersebut merupakan daerah pegunungan atau daerah datar.
Misalnya, pada peta warna hijau digunakan untuk menandakan dataran rendah, sedangkan warna coklat ditandai sebagai daerah pegunungan.
Melalui peta tematik, kika dapat mengetahui data-data yang diinginkan, seperti : kepadatan penduduk pada suatu daerah.
Peta tematik dapat menjelaskan provinsi apa saja yang padat akan penduduk dan provinsi mana saja yang jarang memiliki penduduk.
Dengan menggunakan peta, kita dapat memperkirakan peluang pekerjaan apa saja yang dapat dilakukan. Sebagai contoh, jika kita ingin menjalankan usaha pertambakan, maka lokasi yang tepat untuk membangun pekerjaan tersebut adalah tepi laut. Tempat tersebut dapat terlihat dengan mudah pada peta.
Demikianlah informasi mengenai peta berdasarkan skalanya serta jenis-jenis peta pada umumnya. Semoga artikel ini bisa membantu kamu untuk lebih mudah memahami materi pembelajaran mengenai peta, ya!