Daftar isi
Indonesia merupakan negara yang dilewati oleh Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire. Hal tersebut dikarenakan terdapat banyak gunung khususnya gunung berapi yang masih aktif di hampir seluruh wilayah, kecuali di Pulau Kalimantan. Akibatnya, Indonesia memiliki struktur yang sangat bervariasi.
Salah satu variasi dari struktur bumi di Indonesia akibat aktivitas vulkanik adalah kaldera. Kaldera merupakan penurunan tanah dalam wilayahkarena terjadinya erupsi maupun keluarnya magma dari kantung magma yang menyebabkan kantung magma tersebut kosong sehingga tanah di atasnya turun dan membentuk cekungan yang sangat besar.
Kaldera Toba merupakan salah satu kaldera terbesar di dunia yang terbentuk dari letusan supervolcano. Kaldera ini terbentuk dari letusan Gunung Toba kurang lebih 74.000 tahun lalu. Saat ini, Gunung Toba berubah menjadi kaldera dengan nama Danau Toba seluas 1.130 kilometer persegi. Sedangkan jika diukur dari batas terluar kaldera luasnya menjadi 3.658 kilometer persegi.
Danau Toba di Sumatera Utara ini dikelilingi oleh dinding batu apung yang terbentuk karena letusan gunung berapi tadi. Kemudian di dalam Danau Toba terdapat Pulau Samosir yang terbentuk akibat proses pengangkatan materi berupa magma yang mendesak ke atas dari bagian bawah kaldera sehingga membentuk kembali Gunung Toba di tengah pulau tersebut.
Salah satu kaldera lainnya yang bahkan masuk ke dalam daftar kaldera terbesar di dunia adalah Kaldera Batur. Letak dari kaldera ini adalah di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangi, Bali. Luas Kaldera Batur adalah 130 kilometer persegi di dalamnya terdapat Danau Batur dengan luas sekitar 19 kilometer persegi.
Kaldera Batur terbentuk karena ruang magma gunung yang kosong sehingga lapisan bumi di atasnya runtuh. Proses runtuhnya ruang magma ini terjadi sebanyak dua kali, yakni pada sekitar 29.300 tahun yang lalu, kemudian runtuh kembali pada sekitar 20.150 tahun silam. Di samping itu, ada pula pendapat bahwa kaldera bagian dalam terbentuk ketika letusan sekitar 28.500 dan 23.670 tahun lalu.
Di Gunung Bromo, terdapat sebuah kaldera bernama Kaldera Tengger. Kaldera ini berada di ujung sebelah utara gunung berapi dan termasuk ke dalam kompleks vulkanik Tengger. Kompleks tersebut diperkirakan mulai terbentuk sejak akhir Kala Pleistosen dan awal Kala Holosen, tepatnya sekitar 2 juta tahun yang lalu.
Kaldera Tengger memiliki ketinggian 750 hingga 2.581 meter di atas permukaan laut dengan luas 52 kilometer persegi. Terdapat kluster kerucut yang tumpang tindih muncul di daerah lautan pasir pada lantai Kaldera Tengger ini yang muncul dalam kurun waktu beberapa ribu tahun terakhir.
Kaldera yang menjadi bagian dari Taman Nasional Rinjani ini terletak di sebelah utara Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kaldera di kawasan Rinjani diberi nama Kaldera Samalas. Kaldera tersebut terbentuk akibat letusan besar dari Gunung Rinjani Tua (Samalas). Kaldera Samalas memiliki luas kurang lebih 45 kilometer persegi.
Kaldera Samalas ini memiliki kekhasan, yaitu kerucut yang tumbuh pada bagian timur tepian kaldera. Selain itu, di dalam kaldera juga terdapat danau bernama Danau Segara Anak dengan bentuk seperti bulan sabit karena adanya kerucut baru bernama Gunung Barujari dari dalam kaldera.
Selain kaldera yang ada di Gunung Bromo, Pulau Jawa juga memiliki kaldera terbesar lain, yakni Kaldera Baluran. Kaldera tersebut berada di Situbondo, Jawa Timur, tepatnya dalam kawasan Gunung Baluran. Kaldera Baluran memiliki luas hingga 13 kilometer persegi jika diukur dari dinding kaldera terluasnya.
Kaldera Baluran adalah kaldera mati yang terbentuk dari dua episode erupsi eksplosif. Wilayah Baluran berbeda dengan kaldera lain yang ditutupi air atau pasir dalam jumlah besar sebab kaldera ini menjadi lembah hijau yang sangat lebat dengan nama Lembah Kacipa. Oleh sebab itu, belum banyak orang yang mendaki Gunung Baluran kecuali dengan izin tertentu.
Kaldera Tambora terletak di Semenanjung Sanggar, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, tepatnya menjadi bagian dari puncak Gunung Tambora. Gunung Tambora sendiri terkenal dengan letusannya yang sangat dahsyat berkekuatan VEI 7 pada tahun 1815 lalu hingga ketinggian gunung yang awalnya 4.300 hancur sepertiga menjadi seperti sekarang.
Akibat dari letusan tersebut selain perubahan iklim, juga terbentuk kaldera di puncaknya. Luas Kaldera Tambora adalah 7 kilometer persegi dengan bentuk menyerupai mangkok yang sangat besar. Sedangkan kedalaman dari kaldera tersebut adalah 1,4 kilometer. Kaldera Tambora dapat dilihat dari ketinggian 2.851 meter di atas permukaan laut ketika sudah mencapai puncak Gunung Tambora.
Kaldera Krakatau merupakan bagian dari komplek vulkanik Krakatau. Letak dari Kaldera ini adalah di antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra, tepatnya di Selat Sunda. Dinding Kaldera Krakatau tidak langsung terbentuk dua kali, yakni di Pulau Sertung dan Panjang ketika erupsi pada masa praaksara dan di Pulau Rakata ketika letusan besar tahun 1883.
Kaldera Krakatau mempunyai luas yang sama dengan Kaldera Tambora, yakni 7 kilometer persegi. Namun, kedalaman dari kaldera ini hanya sekitar 250 meter. Di wilayah kaldera ini terdapat Gunung Anak Krakatau yang muncul dari bawah laut dan terus bertambah tinggi sejak tahun 1927.
Demikianlah 7 kaldera terbesar yang ada di Indonesia sebagai hasil dari berbagai aktivitas vulkanik dari gunung berapi sejak jutaan tahun yang lalu. Kaldera dikenal sebagai penurunan tanah yang diakibatkan erupsi maupun penyusutan sehingga menciptakan struktur seperti mangkuk yang sangat besar dengan lereng curam di sekitarnya.
Beberapa kaldera terbesar di Indonesia, di antaranya adalah Kaldera Toba (Sumatra Utara), Kaldera Batur (Bali), Kaldera Tengger (Jawa Timur), Kaldera Rinjani (Nusa Tenggara Barat), Kaldera Baluran (Jawa Timur), Kaldera Tambora (Nusa Tenggara Barat), dan Kaldera Krakatau (Selat Sunda).