Macam-macam Kalimat Perintah dalam Bahasa Jepang dan Artinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kalimat perintah merupakan contoh kalimat sederhana dalam bahasa Jepang. Susunan kalimat perintah dapat dibagi menjadi dua.

Pertama, kalimat perintah dengan kata benda (meishi). Kedua, kalimat perintah dengan kata kerja (doshi).

Kalimat perintah pun memiliki beberapa tingkat keformalan atau terkait kesopanan. Di bawah ini akan dibahas mengenai hal-hal tersebut.

Berikut pola kalimat dalam bahasa Jepang.

Pola Kudasai (ください)

Pola “kudasai” (ください) dapat digunakan untuk membuat kalimat perintah dengan kata benda maupun kata kerja.

  • Kalimat Perintah dengan Kata Benda

Kata perintah ini biasa digunakan untuk meminta suatu benda kepada seseorang.

Misalnya, untuk meminta seseorang mengambilkan sesuatu atau memesan sesuatu.

Pola kalimat:
Kata benda + o (を) + kudasai (ください)

Contoh kalimat:

  1. Nekutai o kudasai (ネクタイをください)
    Arti: Tolong, dasinya.
  2. Mizu o kudasai (水をください)
    Arti: Tolong berikan saya air.
  3. Kore o kudasai (これをください)
    Arti: Tolong berikan saya ini. / Saya mau memesan yang ini.
  • Kalimat Perintah dengan Kata Kerja

Kalimat perintah dengan kata kerja lebih variatif karena dapat digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan.

Pola kalimat:
Kata kerja bentuk -te + kudasai (ください)

Contoh kalimat:

  1. Tabete kudasai (食べてください).
    Arti: Tolong makan / silakan makan.
  2. Yonde kudasai (読んで ください).
    Arti: Tolong baca.
  3. Chotto matte kudasai (ちょっと待ってください).
    Arti: Tolong tunggu sebentar.

Kata kerja bentuk -te dibentuk dari kata kerja dasar.

Cara membentuk kata kerja bentuk -te:

Kata kerja golongan 1:

  • Akhiran -ru diubah menjadi -te.
    Contoh: “taberu” menjadi “tabete”.

Kata kerja golongan 2:

  • Akhiran -u, -ru, -tsu diubah menjadi -tte.
    Contoh:
    “Iu” (言う) menjadi “itte”.
    “Hashiru” (走る) menjadi “hashite” (走って).
    “Matsu” (待つ) menjadi “matte”.
  • Akhiran -bu, -nu, -mu diubah menjadi -nde.
    Contoh:
    “Asobu” (遊ぶ) menjadi “asonde” (遊んで).
    “Shinu” (死ぬ) menjadi “shinde” (死んで).
    “Nomu” (飲む) menjadi “nonde” (飲んで).
  • Akhiran -ku diubah menjadi -ite.
    Contoh:
    “Kiku” (聞く) menjadi “kite”.
    Catatan: “iku” (行く) menjadi “itte” (行って), bukan “iite”.
  • Akhiran -gu diubah menjadi -ide.
    Contoh:
    “Isogu” (急ぐ) menjadi “isoide” (急いで).
  • Akhiran -su diubah menjadi -shite.
    Contoh:
    “Hanasu” (話す)menjadi “hanashite” (話して).

Kata kerja golongan 3:

  • “Suru” diubah menjadi “shite”.
  • “Kuru” diubah menjadi “kite”.

Pola Onegaishimasu (お願いします)

Onegaishimasu (お願いします) memberikan kesan lebih sopan dibandingkan dengan kudasai.

Pola “onegaishimasu” umumnya dipasangkan dengan kata benda. Polanya sebagai berikut:

Pola kalimat:
Kata benda + onegaishimasu (お願いします).

Contoh kalimat:

  • Nekutai onegaishimasu (ネクタイお願いします).
    Arti: Tolong, dasinya.
  • Kore, onegaishimasu (これ お願いします).
    Arti: Tolong, berikan saya yang ini.

Selain hal di atas, berikut beberapa hal yang sebaiknya hanya diucapkan dengan “onegaishimasu”.

  • Jika ingin berbicara dengan seseorang di telepon.
    Contoh: Todoroki-san, onegaishimasu (轟さんお願いします).
    Arti: Tolong panggilkan Todoroki-san / Bisa saya bicara dengan Todoroki-san?
  • Jika ingin meminta suatu pelayanan. Misalnya, kepada supir taksi.
    Contoh: Tokyo Station made, onegaishimasu (東京駅までお願いします).
    Arti: Tolong antarkan ke Stasiun Tokyo.
  • Jika ingin meminta perhatian. Misalnya, ketika memanggil pelayan restoran, ucapkan ” お願いします“.

Pola -nasai (なさい)

Pola -nasai (なさい) bersifat keras. dalam bahasa indonesia, “-nasai” dapat diartikan sebagai “-lah”.

Pola ini hanya dapat digunakan oleh seseorang yang memiliki kedudukan lebih superior. Misalnya, direktur kepada karyawan atau orang tua kepada anak.

Pola:
Akhiran “-masu” pada kata kerja diubah menjadi “-nasai”.

Contoh:

  • Tabenasai (食べなさい).
    Arti: Makanlah.
  • Hanashinasai (話しなさい)
    Arti: Bicaralah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn