Secara umum teknik pointilis adalah sekumpulan titik-titik kecil untuk membuat sebuah lukisan atau gambaran. Cara menggambar dengan menggunakan teknik ini tidak bisa dilakukan secara acak.
Pengaplikasian teknik ini sangat berbeda dengan teknik aquarel, teknik plkat dan teknik spray. Contoh paling simpel untuk tenik ini adalah, ketika menusuk-nusuk kertas origami dengan menggunakan pensil yang kemudian ditempelkan di atas kertas gambar. Dan dari tempelan kertas tersebut seakan-akan tercipta bentuk yang baru.
Teknik ini dalam ranah seni lukis sebetulnya telah digunakan oleh suku Aborigin yang berasal dari benua Australia. Namun sebetulnya teknik itu diperkenalkan pada sekitar tahun 1971 oleh seorang guru seni kulit putih yang ditugaskan untuk mengajar disana. Apa saja kelebihan dan kekurangan seni lukis dengan menggunakan teknik pointilis ini? Berikut ulasan lebih lanjut.
Kelebihan Teknik Pointilis
- Ketika diamati dari jarak yang tertentu, spot-spot pada lukisan teknik ini memang benar-benar bisa saling tercampur dengan spot yang lainnya.
- Untuk percampuran warna maka biasanya warna yang baru dihasilkan menjadi lebih jernih dan kuat dibandingkan dengan pencampuran pada pelet, karena yang bergabung adalah bukan warna melainkan pigmen.
Kekurangan Teknik Pointilis
- Alat dan kuas dari media lukisnya harus khusus dan tidak boleh sembarangan. Jenis kuas yang digunakan idealnya adalah tipe kuas round yang memiliki bristle (bulu) pendek dan tidak terlalu lebat.
- Menggambar dengan menggunakan teknik ini memerlukan kesabaran dan ketelitian yang luar biasa.
- Proses penggambaran membutuhkan waktu yang sangat lama.