Daftar isi
Kimia organik merupakan salah satu bidang dalam kimia yang mempelajari tentang struktur, sifat, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa organik yang mengandung atom karbon.
Senyawa organik yang dipelajari tidak hanya senyawa hidrokarbon melainkan senyawa yang mengandung unsur lain seperti hidrogen, nitrogen, oksigen, halogen fosfor, silicon dan sulfur. Ruang lingkup dalam kimia organik mencapai seluruh materi kehidupan dan tidak terbatas pada proses metabolisme yang dihasilkan makhluk hidup.
Dalam kimia terdapat dua penyusun senyawa yang terdapat dalam kehidupan manusia dan bumi. Penyusun senyawa tersebut dikenal dengan senyawa organik dan anorganik.
Secara garis besar senyawa organik merupakan senyawa yang berperan sebagai unsur penyusun utama dalam makhluk hidup sedangkan senyawa anorganik merupakan senyawa yang terdapat di seluruh semesta alam. Senyawa anorganik cenderung berada diluar tubuh makhluk hidup umumnya ditemukan pada bahan mineral. Lebih lanjutnya berikut perbedaan senyawa organik dan anorganik
Senyawa organik
Senyawa anorganik
Sejarah kimia organik dimulai pada pertengahan tahun 1700 dimana awalnya kimia organic dikenal sebagai ilmu kimia yang mempelajari benda hidup. Senyawa yang diperoleh dari makhluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan sangat mudah terurai dibandingkan dengan senyawa yang diperoleh dari bahan mineral.
Hal ini yang menyebabkan seorang ahli kimia Torbern Bergman pada tahun 1770 menjelaskan sebagai perbedaan antara senyawa organik dan anorganik. Selanjutnya pada tahun 1780 ilmuwan bernama Karl Wilhelm Scheele mendefinisikan senyawa organik sebagai senyawa yang dihasilkan dari makhluk hidup dan senyawa anorganik didefinisikan sebagai senyawa yang tidak dihasilkan dari makhluk hidup.
Kemudian pada tahun 1807 seorang ahli kimia yaitu Jons Jacob Berzelius menjelaskan teori yang mengatakan bahwa senyawa organik hanya diperoleh dari makhluk hidup karena keberadaan nyawa pada makhluk hidup tersebut dan tidak dapat dibuat di laboratorium. Teori ini dikenal dengan vital force theory atau vis vitalism theory.
Pada tahun 1828 kimia organik secara umum disetujui berdasarkan pada seorang ilmuwan bernama Friedrich Wohler yang merupakan murid dari Berzelius berhasil mensitesis Urea dari senyawa anorganik Ammonium Isosianat. Ia mereaksikan Perak Isosianat dengan Ammonium Klorida membentuk Ammonium Isosianat. Semenjak saat itu teori vis vitalis perlahan menghilang dan banyak para ilmuwan yang mencoba mensintesis senyawa anorganik.
Kemudian August Kekule memperbarui definisi senyawa organik dan anorganik yang dikenal dengan modern definition of organic compound. Teori yang dikemukakan yaitu senyawa organik tersusun atas rantai karbon sedangkan senyawa anorganik merupakan senyawa yang tidak tersusun atas rantai karbon.
Karena terdapat banyak sekali senyawa organik maka untuk mempermudah pembelajaran senyawa organik diklasifikasikan kedalam berbagai kelompok. Berikut klafisikasi senyawa organik
Senyawa siklik merupakan senyawa yang mempunyai satu atau lebih rantai karbon tertutup.
Senyawa alifatik merupakan senyawa yang mempunyai rantai terbuka dari atom karbon. Rantai tersebut dapat berupa rantai lurus atau bercabang. Alifatik sendiri berasl dari Bahasa Yunani yaitu aleiphar yang berarti lemak, sebagaimana senyawa ini diperoleh dari lemak nabati atau hewani
Senyawa homosiklik merupakan senyawa dimana cincin hanya terdiri dari atom karbon. Senyawa homosiklik dibagi menjadi dua yaitu senyawa alisiklik dan senyawa aromatik.
Senyawa alisiklik terdiri dari sebuah cincin beranggota tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik sedangkan senyawa aromatik adalah senyawa yang mengandung cincin benzena atau sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan ganda dan tunggal yang berselang seling
Senyawa heterosiklik merupakan senyawa yang selain cincin atomnya tersusun oleh atom C (karbon ) juga tersusun oleh atom lain. Senyawa heterosiklik selanjutnya diklasifikasikan sebagai monosiklik, bisiklik dan trisiklik tergantung pada jumlah atom penyusun cincin.
Ada banyak sekali peran kimia organik salah satunya sebagai penyumbang dalam pengembangan elektronik, konvesi energi. Selain itu terdapat perannya dalam kehidupan ssehari hari diantaranya adalah sebagai berikut
Selain itu kimia organik juga sangat berperan dalam bidang farmasi yang berhubungan dengan obat – obatan, meliputi cara analisis, aktifitas biologis, metabolisme, sintesis dan pengembangan senyawa obat baru.