Tentunya kita sudah tak asing dengan kalimat majemuk. Secara sederhana, kalimat majemuk dapat diartikan sebagai kalimat yang terdiri lebih dari satu klausa. Klausa yang ada di dalam kalimat majemuk salah satunya adalah klausa utama. Lalu, apa itu klausa utama dan bagaimana ciri-ciri dari klausa ini? Selengkapnya akan dibahas di bawah ini.
Klausa merupakan unit yang terdiri atas subjek dan juga predikat. Objek, predikat yang dibarengi dengan objek ataupun lampiran dan informasi yang tidak disertai dari ketiganya ini. Klausa bukanlah kalimat sebab tidak disertai atau ditambah dengan elemen intonasi.
Klausa memiliki banyak jenis tergantung dari apa yang membaginya. Adapun klausa yang akan dibahas di sini adalah klausa utama yang memiliki pasangan dengan klausa bawahan. Klausa utama adalah klausa yang dapat berdiri sendiri dan isi dari klausa ini dapat dipahami oleh si pembaca. Sementara itu, klausa bawahan, tidak dapat berdiri sendiri dan isinya tidak dapat dipahami seperti klausa utama.
Klausa utama memiliki makna yang dapat dipahami oleh pembaca. Posisi klausa ini sebagai kalimat utama jika berada dalam kalimat yang majemuk. Sementara itu, klausa bawahan dalam kalimat majemuk hanya berfungsi sebagai pelengkap atau untuk memperpanjang kata dalam kalimat.
Klausa utama memiliki tempat yang lebih tinggi dibandingkan klausa bawahan dalam kalimat majemuk bertingkat. Meskipun begitu, kedua klausa ini dapat menempati posisi di awal maupun di akhir. Asalkan tidak mengurangi makna yang ingin disampaikan di dalamnya.
Setiap klausa paling tidak terdapat satu klausa utama. Namun, di lain situasi, terdapat klausa yang memiliki dua klausa utama. Hal ini dapat terjadi dalam kalimat majemuk. Dalam kalimat majemuk, dua klausa utama akan digabung dengan menggunakan konjungsi. Selain itu, klausa utama juga akan disandingkan dengan klausa bawahan.
Klausa utama dan klausa bawahan jelas merupakan dua hal yang berbeda. Klausa bawahan atau kerap disebut dengan subordinate clause merupakan klausa yang tidak dapat menyampaikan pemikiran secara lengkap.
Secara isi, klausa ini sama dengan klausa utama, yakni memiliki subjek dan predikat. Namun, pada klausa ini akan selalu dimulai atau diikuti dengan konjungsi bawahan atau kata ganti relatif. Klausa bawahan dinamakan pula dengan klausa tergantung sebab keberadaan klausa ini bergantung pada klausa utama.
Klausa utama dan klausa bawahan memiliki sejumlah perbedaan seperti pada klausa utama dapat mengekspresikan pemikiran secara lengkap. Sedangkan pada klausa bawahan tidak dapat mengekspresikan pemikiran yang lengkap.
Selain itu, klausa utama dapat berdiri sendiri atau artinya klausa ini tidak membutuhkan kata pelengkap namun kata pelengkap. Tanpa kata pelengkap klausa utama sudah dapat dipahami.
Kata pelengkap di sini tidak wajib ada dalam klausa utama. Namun, klausa ini dapat ditambahkan dengan kata pelengkap agar struktur kalimat semakin lengkap. Berbeda halnya dengan klausa bawahan yang sangat bergantung pada klausa utama.
Sebab, klausa ini tidak dapat mengekspresikan pemikiran lengkapnya sendiri. Maka dari itu, klausa ini dinamakan dengan klausa independen atau klausa yang tidak dapat berdiri sendiri.
Klausa utama memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari klausa ini adalah sebagai berikut.
Itulah sejumlah contoh dari klausa utama. Klausa utama mudah untuk dipahami sebab keberadaannya yang jelas dan selalu disandingkan dengan klausa bawahan jika dalam kalimat majemuk.
Dari contoh di atas dapat kita ketahui bahwa klausa utama keberadaannya selalu setelah atau sebelum konjungsi tergantung bagaimana penempatan klausa utama tersebut.
Jika klausa utama berada di depan, maka klausa ini terletak sebelum konjungsi. Sebaliknya, jika klausa ini di belakang, maka klausa ini sesudah konjungsi. Kata yang berada atau bersanding dengan konjungsi itulah yang dinamakan dengan klausa bawahan.
Klausa merupakan unit yang terdiri atas subjek dan juga predikat. Klausa utama adalah klausa yang dapat berdiri sendiri dan isi dari klausa ini dapat dipahami oleh si pembaca.
Sementara itu, klausa bawahan, tidak dapat berdiri sendiri dan isinya tidak dapat dipahami seperti klausa utama. Setiap klausa paling tidak terdapat satu klausa utama. Namun, di lain situasi, terdapat klausa yang memiliki dua klausa utama.
Klausa utama dan klausa bawahan jelas merupakan dua hal yang berbeda. Klausa bawahan atau kerap disebut dengan subordinate clause merupakan klausa yang tidak dapat menyampaikan pemikiran secara lengkap. Secara isi, klausa ini sama dengan klausa utama, yakni memiliki subjek dan predikat.
Namun, klausa utama dapat mengekspresikan pemikiran secara lengkap. Sedangkan pada klausa bawahan tidak dapat mengekspresikan pemikiran yang lengkap. Selain itu, klausa utama dapat berdiri sendiri atau artinya klausa ini tidak membutuhkan kata pelengkap namun kata pelengkap.
Itulah pembahasan mengenai klausa utama yang ternyata berbeda dengan klausa bawahan. Kedua klausa ini akan sering kita temui pada kalimat majemuk. Sebab, biasanya keduanya akan terus disandingkan.