Suatu kelompok atau organisasi tidak akan dapat berjalan, apabila tidak memiliki tujuan serta pedoman yang mendasari terbentuknya. Semua tujuan dari organisasi atau kelompok sebisa mungkin dicapai secara optimal. Untuk dapat mencapai semua tujuan yang telah direncanakan itu, sangat diperlukan adanya komitmen yang kuat antara setiap anggota kelompok.
Sebuah komitmen dapat terbentuk, apabila satu dengan yang lainnya merasa terikat satu sam lain. Sehingga timbullah rasa memiliki dan mempertahankan satu sama lain. Anggota yang telah berkomitmen satu sama lain, akan membentuk satu kesatuan utuh yang terus bergerak untuk mengembangkan kelompoknya.
Hal itu seringkali disebut dengan kolektivitas kelompok. Tentunya kalian masih asing dengan istilah kohesivitas kelompok, bukan? Apa sih sebenarnya pengertian dari kohesivitas kelompok? Apa saja aspek aspek dari kohesivitas kelompok? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai kohesivitas kelompok.
Pengertian Kohevisitas Kelompok
Pengertian Secara Umum
Secara umum, kohesivitas merupakan suatu keterikatan atau kekuatan yang ada di suatu kelompok atau organisasi. Keterikatan yang terjadi satu sama lain ini akan menimbulkan rasa komitmen dalam kelompok. Yang mana mereka tidak akan lagi bekerja secara individu atau personal melainkan, bekerja secara kelompok guna mencapai tujuan bersama.
Hubungan dan keterikatan ini sifatnya sangatlah kompleks, karena menghubungkan berbagai pihak yang berkepetingan untuk dapat secara bersama sama mencapai tujuan yang diingikan. Dengan adanya kohesivitas kelompok ini, semua kinerja serta beban tugas yan ada dapat didistribusikan dengan baik. Sehingga semua dapat berjalan beriringan dengan upaya pencapaian tujuan.
Pengertian Menurut Para Ahli
Untuk menambah pengetahuan kita mengenai kohesivitas kelompok. Berikut ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian dari kohevisitas yang ada dalam suatu kelompok.
- Menurut Walgito (2003), kohesivitas kelompok adalah dimensi fundamental dari struktur kelompok dan secara meyakinkan berpengaruh pada perilaku kelompok.
- Menurut Carron, dkk (2001), kohesivitas kelompok adalah proses dinamis yang terlihat melalui kecenderungan kelekatan dan kebersatuan kelompok dalam pemenuhan tujuan dan atau kepuasan kebutuhan afeksi anggota kelompok.
- Menurut Robbin (2003), kohesivitas kelompok adalah yaitu tingkat dimana para anggota kelompok saling tertarik satu sama lain dan termotivasi untuk tinggal didalam kelompok tersebut.
- Menurut Mcshane dan Glinow (2003), kohesivitas kelompok merupakan perasaan daya tarik individu terhadap kelompok dan motivasi mereka untuk tetap bersama kelompok dimana hal tersebut menjadi faktor penting dalam keberhasilan kelompok.
- Menurut Forsyth (2006), kohesivitas kelompok merupakan kesatuan yang terjalin dalam kelompok, menikmati interaksi satu sama lain, dan memiliki waktu tertentu untuk bersama dan di dalamnya terdapat semangat kerja yang tinggi.
Faktor yang Mempengaruhi Kohesivitas Kelompok
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu kohesivitas kelompok. Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok.
- Diadakannya beragai kegiatan kelompok yang melibatkan partisipasi dari berbagai anggota kelompok.
- Komunikasi yang terjali antara satu sama lain berjalan dengan sangat lancar,sehingga membantu kemudahan dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
- Terdapat berbagai ancaman, serta permasalahan yang erat kaitannya dengan tindakan yang mengancam keutuhan dari kelompok atau organisasi.
- Memiliki tujuan atau prospek masa depan yang sangat jelas, sehingga organisasi memiliki arah jalan yang telah disepakati bersama.
- Adanya persamaan diantara para anggota kelompok, yang meningkatkan tingkat kohesivitas antar satu sama lain.
- Intensitas kelompok yang sering sekali berinteraksi satu sama lain.
- Adanya kepercayaan satu sama lain, mengenai citra dan kinerja antar anggota.
Aspek Kohesivitas Kelompok
Adapun beberapa aspek penting yang ada dalam kohesivitas kelompok. Berikut merupakan aspek aspek kohesivitas kelompok.
- Kekuatan sosial, aspek dari kohesivitas kelompok yang datangnya dari dorongan atau keinginan dari diri sendiri untuk tetap dapat bertahan dalam kelompok dan organisasinya.
- Kesatuan dalam kelompok, keterikatan antar satu sama lain harus benar benar di munculkan saat bekerja dalam suatu kelompok. Yang mana hal ini nantinya akan menciptakan kelompok sosial yang satu dan utuh dalam ikatan komitmen.
- Daya tarik, keinginan untuk dapat terus bekerja secara optimal dalam kelompok juga dipengaruhi oleh adanya daya tarik, entah ketertarikan yang muncul dari segi tujuan, kesamaan komitmen, ataupun mekanisme pekerjaan yang dianggap berbeda dengan lainya.
- Kerja sama kelompok, untuk dapat mencapai tujuan kelompok, tidak biasa jka hanya dilakukan perinividu saja. Hal itu perlu dilakukan secara berkelompok, dimana satu sama lainnya harus saling bekerja sama untuk melengkapi kekurangan masing masing. Sehingga mekanisme kerja yang berjalan menjadi sangat seimbang.
Adapun beberapa aspek penting lagi yang berkaitan dengan kohesivitas kelompok. Kali ini aspek aspek tersebut dipaparkan oleh McShane dan juga Glinow.
Berikut merupakan aspek aspek penting yang ada dalam kohesivitas kelompok.
- Adanya kesamaan, suatu kerja sama atau kelompok dapat dengan mudah berjalan apabila ada persamaan tujuan ataupun komitmen yang mendasarinya. Sehingga tidak diperlukan lagi proses menyamakan misi dan visi kelompok yang akan dibentuk. Dengan adanya berbagai persaman itu, komunikasi yang terjalin satu sama lain akan semakin mudah untuk dilakukan.
- Ukuran kelompok, suatu kelompok yang beranggotakan sedikit orang dengan keterikatan kohesivitas yang sangat tinggi, tentunya akan lebih mudah untuk mencapai tujuannya. Dibandingkan dengan kelompok, yang massanya berjumlah sangat besar. Hal itu nantinya berkaitan dengan penyamaan visi dan komitmen kerja antar anggota kelompok.
- Adanya interaksi, semakin sering suatu individu atau anggota kelompok melakukan interaksi, tingkat kohesivitas yang akan tercipta pun akan semakin tinggi. Hal itu dapat mempengaruhi peningkatan dari kinerja suatu individu.
- Penyelesaian masalah, dengan tingkat kohesivitas yang tinggi, suatu kelompok dapat dengan mudah menyelesaikan berbagai permasalahan dan konflik yang ada, tanpa memerlukan waktu yang lama. Hal itu dilandasi dengan adanya kelancaran komunikasi yang terjalin.
- Keberhasilan kelompok, suatu kelompok dapat dengan mudah mencapai keberhasilan atau tujuannya, apabila antar anggotanya memiliki keterikatan satu sama lain.
- Tantangan, semua bentuk tantangan serta beban kinerja yang diberikan, akan mudah sekali dihadapi dengan tenang, apabila semua komunikasi yang terjalin berjalan dengan mudah.
Contoh Kohesivitas Kelompok
Adapun beberapa contoh kohesivitas kelompok.
- PT. Sejahtera terkenal sebagai kelompok yang solid, hal tersebut sudah banyak diketahui semua orang yang ada di wilayah Jawa. Managernya pernah memaparkan penyebab mereka solid, ialah karena komunikasi yang terjalin diantara mereka tidak pernah putus.
- SEtiap divisi dalam suatu institusi tentunya saling berkaitan dalam menyelesaikan tugasnya. Tidak ada divisi yang berjalan sendiri sendiri.
Cara Meningkatkan Kohevisitas Kelompok
Adapun beberapa upaya dan cara yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan kohesivitas yang telah terjalin antar kelompok. Berikut merupakan cara cara meningkatkan kohesivitas kelompok.
- Menjelaskan secara mendetail mengenai visi dan misi organisasi atau kelompok, terutama yang berhubungan dengan kepedulian mengenai adanya kompetisi.
- Meningkatkan daya tarik antar pribadi, sehingga menciptakan kesan keterbukaan satu sama lain dalam membangun dan mengembangkan kelompok.
- Lebih meningkatkan intesitas dari proses interaksi yang ada. Dengan begitu ikatan kohesivitas yang telah dibangun dapat berkembang pesat.
- Meningkatkan rasa keterikatan dan komitmen terhadap tugas dan kewajiban yang diembannya.
- Menentukan tujuan dan arah jalan dari organisasi atau kelompok. Dan lebih memperjelas bahwa itu semua sangat berpengaruh terhadap kelangsungan berjalannya organisasi.
- Meningkatkan kepedulian satu sama lain antar kelompok.