Konjungsi atau yang biasa kita kenal dengan kata sambung atau kata hubung merupakan kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, kalimat dengan kalimat, atau antarparagraf. Dalam bahasa Indonesia, ada beragam jenis konjungsi. Salah satunya adalah konjungsi pertentangan yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini.
Seperti namanya, yakni pertentangan, konjungsi pertentangan adalah menghubungan dua unsur yang memiliki hubungan pertentanga. Konjungsi pertentangan digunakan dengan tujuan menghubungankan dua kalimat yang sederajat. Oleh karena itu, konjungsi pertentangan termasuk ke dalam konjungsi koordinatif.
Cara Penggunaan Konjungsi Pertentangan
Berdasarkan unsur yang dihubungkannya, konjungsi pertentangan termasuk konjungsi koordinatif. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur yang sederajat atau sama pentingnya. Kata yang termasuk konjungsi pertentangan antara lain: namun, melainkan, tetapi, padahal, sedangkan, dan akan tetapi.
Dalam penulisannya konjungsi ini didahului dengan tanda koma. Apabila konjungsi namun dan akan tetapi terletak di awal kalimat, maka setelah kata tersebut diikuti dengan tanda koma. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh penggunaan konjungsi pertentangan berikut ini.
Contoh Penggunaan Konjungsi Pertentangan dalam Kalimat
- Kami bukan ke rumah Ina, melainkan ke rumah Tari.
- Dia pura-pura menangis, padahal dalam hati bahagia.
- Rumah ini bukan milik Pak Budi, melainkan milik Pak Roni.
- Dia belum juga datang, padahal kami sudah sepakat berkumpul setengah jam yang lalu.
- Kata pemerintah bukan termasuk kata kerja, melainkan kata benda.
- Akan tetapi permasalahannya tidak serumit itu.
- Perutnya masih terasa sakit, tetapi dia tetap ingin masuk sekolah.
- Banyak orang menginginkan banjir tidak terjadi lagi, tetapi mereka masih membuang sampah di sungai dan selokan air.
- Banyak orang ingin tubuh yang sehat dan bugar, tetapi tidak mau olahraga secara rutin dan mengatur pola makan yang sehat.
- Ida ingin jadi juara satu di kelasnya, tetapi dia malas belajar.
- Andi pura-pura berani, padahal tubuhnya gemetar ketakutan.
- Olahraga memang menyehatkan tubuh. Namun, jika dilakukan secara berlebihan maka dalat menyebabkan kesehatan tubuh terganggu.
- Banjir sudah mulai reda. Akan tetapi, masyarakat harus tetap waspada.
- Ani tidur larut malam, padahal besok dia disuruh menemani ibu pergi ke pasar jam 6 pagi.
- Tubuhnya belum fit, tetapi dia ingin pulang dari rumah sakit.
- Ibu sedang memasak, sedangkan ayah sedang membaca koran.
- Ani tidak pandai bernyanyi dan menari, namun dia mahir dalam menggambar.
- Abi sangat menyukai pelajaran matematika, sedangkan adiknya menyukai pelajaran bahasa.
- Dia akan pergi ke luar kota, padahal ibunya tidak mengizinkan.
- Rumah makan itu sepi pembeli, padahal masakan di sana enak-enak.
- Listrik memang suatu kebutuhan yang sangat penting. Akan tetapi, jika listrik digunakan secara berlebihan maka akan mendatangkan berbagai masalah.
- Inah bukan merantau ke Bandung, melainkan ke Jakarta.
- Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, padahal kebiasaan tersebut membawa dampak negatif yang dapat merusak lingkungan.
- Pagi ini cuaca terlihat cerah. Akan tetapi, kita perlu membawa payung karena sedang musim hujan.
- Ibu sangat menyukai bunga, sedangkan ayah alergi bunga.
- Pagi tadi ibu berniat ke rumah nenek, tetapi tidak jadi karena tiba-tiba hujan deras.