Biologi

Korpus Luteum: Pengertian – Fungsi dan Pembentukan

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Siklus ovarium berkaitan dengan korpus luteum, folikel dan korpus albikan. Kali ini kita akan membahas singkat tentang apa itu korpus luteum, apa fungsinya dan bagaimana proses pembentukannya.

Apa itu Korpus Luteum?

Sebelum membahas pengertian korpus luteum, kita perlu mengetahui tentang folikel.

Folikel adalah struktur di dalam ovarium yang berbentuk kantung cairan untuk membentuk ovum (sel telur). Folikel berfungsi menghasilkan estrogen untuk membentuk ovum.

Korpus luteum merupakan folikel yang sudah berhasil memproduksi ovum. Korpus luteum diambil dari bahasa latin yang berarti badan kuning, karena memiliki warna kekuningan.

Korpus luteum merupakan tahap akhir dari siklus hidup folikel ovarium

Fungsi Korpus Luteum

Korpus Luteum berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron dalam jumlah yang besar.

Korpus luteum ini menghasilkan progesteron hingga plasenta dapat memproduksi progesteron, biasanya berhenti di usia 10 minggu kehamilan.

Progesteron ini sangat penting untuk membuat lapisan rahim menebal dan dapat mempertahankan kehamilan. Korpus luteum hanya muncul saat sel telur berhasil dibuahi.

Pembentukan Korpus Luteum

Ada 2 fase selama ovulasi berlangsung, yaitu fase folikuler dan fase luteal. Fase folikuler adalah fase di mana sejumlah folikel telah matang di dalam ovarium dan melepaskan satu telur.

Sedangkan fase luteal adalah fase setelah ovulasi, saat tubuh mempersiapkan rahim agar siap menerima ovum yang telah dibuahi.

Sebelum terjadi ovulasi, terjadilah lonjakan hormon luteinisasi. Hormon ini memicu pertumbuhan folikel dan ovum. Hormon lutenisasi juga membuat enzim agar memecah dinding luar folikel.

Setelah telur telah matang dan dinding folikel terbuka, maka sel telur lepas dan mengalami ovulasi. Disinilah kemudian korpuss luteum melepaskan hormon progesteron.

Progesteron bertugas menyiapkan endometrium (lapisan uterus), progesteron juga memicu endometrium agar menghasilkan protein.

Protein yang dihasilkan progesteron mempertahankan endometrium dan memberi lingkungan bergizi untuk pertumbuhan sel telur (embrio).

Fungsi lain progesteron adalah memicu jaringa payudara untuk memproduksi ASI.

Jika kehamilan tidak terjadi maka korpus luteum akan hancur dan berhenti memproduksi hormon progesteron.