Daftar isi
Pertempuran Medan Area menjadi salah satu peperangan di Indonesia yang paling besar pada masa pasca kemerdekaan. Bukan tanpa sebab rakyat Medan melakukan penyerangan terhadap pasukan sekutu dan NICA. Peperangan ini dilatarbelakangi oleh beberapa penyebab diantaranya adalah sebagai berikut ini.
Dalam kronologi pertempuran medan area, kembalinya pasukan sekutu negara di dunia ke Indonesia bersama dengan pasukan NICA. Pasukan sekutu di Medan berada di bawah pimpinan Brigjen T.E.D Kelly sementara itu pasukan NICA dikomandoi oleh Raymond Westerling. Mereka datang ke Indonesia dengan alasan untuk menjalankan misi kemanusiaan dan mengevakuasi pasukan mereka yang terpenjara di Medan dan juga di luar Medan. Pembebasan tersebut dilakukan oleh Relief of Allied Prisoner of War and Internees (RAPWI) atas persetujuan dari Gubernur Medan pada saat itu yaitu Moh. Hassan.
Kedatangan pasukan sekutu NICA justru membuat kerusuhan seperti memecah konsentrasi TKR yang terjadi pada tanggal 10 Desember 1945. Namun aksi tersebut berhasil digagalkan oleh pemuda TKR. Kerusuhan sekutu NICA tak berhenti di sana saja seseorang penghuni hotel yang merupakan pasukan NICA juga melakukan kerusuhan dengan melakukan perampasan lencana merah putih dan menginjak-injaknya.
Aksi tersebut dilancarkan pada 13 Oktober 1945. Sesaat setelah kejadian tersebut, Sekutu mengeluarkan ultimatum agar pemuda TKR dan pemerintah medan menyerahkan seluruh senjata kepada sekutu.
Pasukan sekutu juga membuat batas-batas wilayah sesuka mereka dan menganggap wilayah medan adalah daerah kekuasaan mereka. Batas tersebut dibuat untuk mempersempit ruang gerak pasukan Indonesia.
Kerusuhan terus terjadi hingga pada bulan April 1946, pasukan sekutu memaksa rakyat Medan untuk meninggalkan kota mereka. Tindakan-tindakan tersebut tentu saja memicu amarah rakyat dan para pejuang di Medan.