Daftar isi
Seniman atau artis adalah sebutan untuk seseorang yang menggeluti bidang seni seperti seni lukis, seni tari, penyanyi dan kesenian lainnya. Di Indonesia terdapat banyak sekali seniman-seniman berbakat dengan segudang karyanya. Seniman-seniman tersebut sudah lahir sejak dahulu kalau.
Salah satu seniman termasyhur di negeri kita adalah Raden Saleh. Beliau lahir di Semarang pada pada tahun 1807 dan meninggal pada tahun 1880.
Nama aslinya adalah Raden Saleh Sjarif Boestaman, ia telah menciptakan berbagai lukisan bahkan ada terkenal hingga ke dunia internasional. Berikut ini adalah beberapa contoh lukisan hasil karya Raden Saleh yang paling terkenal beserta kisah dan maknanya.
1. Perburuan Banteng
Raden Saleh melukis hasil karyanya ini pada tahun 1855 di atas kanvas seukuran 110 x 180 cm menggunakan cat minyak. Judul lain yang diberikan untuk lukisan ini adalah Wild Bull Hunt” dan “La Chasse au Taureau Sauvage”.
Lukisan ini mengisahkan manusia yang berburu binatang liar yang dramatis. Lukisan ini juga merupakan self portrait karena Raden Saleh menjadikan dirinya sendiri sebagai salah satu objek manusia di dalam lukisan tersebut.
Beliau menggambarkan dirinya sedang berburu dengan menunggangi kuda berwarna coklat. Lukisan ini dibuat karena Raden Saleh menerima pesanan dari Jules Stanislas Sigisbert Cezart yang merupakan pedagang gula dan kopi.
Lukisan ini pun disimpan oleh keluarganya hingga beberapa generasi. Setelah menghilang dalam kurun waktu lama lukisan ini akhirnya ditemukan kembali pada tahun 2017 dan terjual dalam pelelangan di Vannes, Prancis seharga 8M USD. Pemiliknya saat ini adalah seorang seniman Indonesia yang identitasnya dirahasiakan.
2. Perburuan Rusa
Sebelum melukis Perburuan Banteng, Raden Saleh lebih dulu membuat lukisan lainnya yang berjudul Perburuan Rusa yakni pada tahun 1846. Lukisan ini mengandung makna perjuangan hidup dari seseorang. Lukisan ini merupakan salah satu karya termahal Raden Saleh.
Lukisan Perburuan Rusa terjual di dalam pameran yang diadakan di Singapura pada tahun 1996. Lukisan tersebut terjual dengan harga 1,8 Milyar USD.
3. The Lion Hunt
Lukisan yang diberi judul The Lion Hunt ini merupakan lukisan dengan tema perubahan yang paling awal. Lukisan ini diciptakan pada tahun 1840 sebelum dua lukisan perburuan lainnya dibuat. Lukisan ini bahkan tampil dalam pameran Akademi Dresden pada tahun 1849. Karya lukisan ini banyak dipengaruhi oleh seniman dari Belanda yakni Rubens yang juga melukis tentang hewan liar.
Dari sini lah Raden Saleh mulai mendapatkan inspirasi dan mengikuti jejak Rubens untuk membuat lukisan dengan konsep perburuan hewan liar. Pada awalnya lukisan ini disimpan di museum koleksi milik Friedrich Wilhelm di Dresden. Namun seorang pedagang dari Jerman membelinya dan dijual kembali. Lukisan ini terdapat dua versi yakni versi pertama dan versi kedua yang dibuat pada tahun berikutnya.
4. Singa Terluka
Lukisan hasil karya Raden Saleh dengan objek binatang lainnya adalah Singa Terluka. Lukisan ini dibuat pada tahun 1838 dan menggambarkan seekor singa buas yang sedang memperlihatkan taring tajamnya. Untuk melukis singa ini Raden Saleh mempelajari anatomi tubuh singa terlebih dahulu.
Beliau mempelajarinya dengan mendatangi pertunjukan hewan ketika berada di Den Haag Belanda. Secara diam-diam Raden Saleh datang ke belakang panggung dan mengamati singa dari jarak dekat. Untuk melihat Lukisan ini kamu harus datang ke Galeri Nasional Singapura.
5. Penangkapan Pangeran Diponegoro
Lukisan hasil karya Raden Saleh yang paling ikonik. Lukisan ini diciptakan pada tahun 1857. Sebagai rakyat Indonesia kita tentu mengetahui bahwa Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan yang berjasa dalam melawan penjajahan. Bahkan perang yang dipimpin Pangeran Diponegoro adalah salah satu perang paling heroik di Indonesia.
Pangeran Diponegoro ditangkap oleh pihak Belanda yakni Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock pada 28 Maret 1830. Peristiwa itu diabadikan oleh Raden Saleh menjadi sebuah lukisan dengan judul “Penangkapan Pangeran Diponegoro”. Saat ini lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro tergantung di Museum Nasional di Yogyakarta.
6. Perkelahian Dengan Singa
Lukisan Perkelahian Dengan Singa adalah lukisan karya Raden Saleh di atas kanvas dengan ukuran 184 x 271 cm dengan menggunakan cat minyak. Dalam klukisan ini tergambar seekor singa yang nenerkam kuda hitam di bagian punggungnya. Kuda tersebut sedang ditunggangi oleh seorang Badawi.
Si penunggang kuda tersebut mencoba memberikan perlawanan dengan menembak singa. Lukisan ini menjadi salah satu koleksi dari Pameran Seni Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia tahun 2018.
7. Kapal Karam Dilanda Badai
Lukisan Raden Saleh dengan judul Kapal Karam Dilanda Badai ini lebih dikenal dengan judul The Storm. Lukisan cat minyak di atas kanvas 74 x 98 cm ini merupakan karya Raden Saleh yang beraliran romantisisme. Raden Saleh mengungkapkan perasaannya bimbangnya antara imanjinasi dan dunia nyata pada lukisan ini.
Objek yang dilukis pada lukisan ini adalah dua buah kapal yang terombang-ambing di tengah lautan karena terhantam badai. Raden Saleh berhasil menghadirkan suasana dramatis dan mencekam dalam lukisan ini.
8. Lion, Horse and Snake
Singa, Kuda dan Ular atau Lion, Horse and Snake adalah salah satu karya dari Raden Saleh yang juga dikenal dengan judul “Singa dan Ular”. Di dalam lukisan ini menggambarkan seekor kuda, dua ekor singa dan satu ekor ular yang diserang.
Lukisan yang dibuat pada tahun 1839 ini menggambarkan suasana peperangan antara yang baik dan yang jahat. Lion, Horse and Snake ini dibuat dengan menggunakan cat minyak di atas kanvas berukuran 40 x 67 cm.
9. Banjir di Jawa
Banjir sudah lama menjadi bencana yang terus menerus melanda Indonesia sejak dahulu kalau. Bencana alam ini menjadi salah satu m inspirasi Raden Saleh untuk membuat lukisan dengan judul Banjir di Jawa atau Watersnood op Midden Java i Kala itu pulau Jawa khususnya di Banyumas Jawa Tengah.
Dari lukisan ini tergambarkan penderitaan masyarakat Jawa yang mencoba bertahan dari banjir bandang dengan cara mencari tempat yang tinggi meski harus berhimpitan dengn warga lainnya.