Bahasa Daerah

10 Macam Bahasa Dayak yang Penting untuk Diketahui

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Indonesia dianugerahi dengan keberagaman mulai dari ras, suku, agama, bahasa, hingga adat istiadat. Masing-masing dari keberagaman tersebut memiliki jumlah mencapai ribuan, salah satunya bahasa. Bahasa daerah yang dimiliki Indonesia sangat beragam dan berbeda-beda tiap daerah. Bahkan, untuk satu jenis bahasa daerah saja bisa memiliki perbedaan tergantung suku dan tempat dimana ia dituturkan. Misalnya bahasa Dayak yang merupakan bahasa daerah Kalimantan.

Bahasa ini merupakan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat suku Dayak yang merupakan suku asli Pulau Kalimantan yang sudah mendiami pulau tersebut sejak zaman dahulu. Meskipun yang kita kenal hanyalah suku Dayak secara umum, namun nyatanya suku yang tersebar di seluruh Pulau Kalimantan ini memiliki perbedaan sesuai tempat yang mereka diami.

Hal ini mengakibatkan bahasa yang mereka gunakan juga memiliki sedikit perbedaan antarbahasa Dayak. Daerah Kalimantan Tengah sendiri memiliki kurang lebih sebanyak 37 bahasa Dayak menurut penelitian yang diadakan oleh Balai Bahasa provinsi tersebut.

Angka tersebut pun belum merambah ke suku pedalaman yang ada di daerah hilir. Bisa dibayangkan sebanyak apa jumlah bahasa Dayak yang ada di satu Pulau Kalimantan. Untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang bahasa Dayak yang ada di Kalimantan, berikut ini dipaparkan beberapa jenis bahasa Dayak beserta penjelasannya.

Macam-macam Bahasa Dayak

  • Bahasa Dayak Ketungau Sesat (BDKS)

Bahasa Dayak ini memiliki jumlah penutur sekitar kurang lebih 28.000 orang. Bahasa Dayak jenis ini berasal dari suku dengan nama serupa, yaitu suku Dayak Ketungau Sesat.

Suku Dayak jenis ini kebanyakan dapat ditemukan di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Belitang, Sekadau Hilir, dan Sekadau Hulu.

  • Bahasa Dayak Kenyah

Bahasa ini dituturkan oleh masyarakat suku Dayak Kenyah yang merupakan minoritas di Kalimantan. Mereka dapat ditemukan khususnya di daerah Balikpapan, Kalimantan Timur.

Suku Dayak Kenyah memiliki subsuku yang biasa disebut dengan lepoq atau umaq. Tiap-tiap subsuku tersebut memiliki pengucapan bahasa Dayak yang berbeda di bagian akhir kata.

  • Bahasa Dayak Mualang (BDM)

Bahasa ini berasal dari salah satu subsuku Dayak yang ada di Kabupaten Sekadau, yaitu suku Dayak Mualang. Kata “Mualang” berasal dari nama sungai di Kabupaten Sekadau yang mengalir dari daerah Ketungau Tengah ke daerah Belitang.

Suku Dayak Mualang merupakan salah satu suku terbesar di Kabupaten Sekadau sehingga penutur Bahasa Dayak Mualang tergolong cukup banyak.

  • Bahasa Dayak Banyandu (BDB)

Bahasa ini masih banyak banyak digunakan oleh masyarakat kalimantan terutama di daerah Kalimantan Barat. Bahasa Dayak jenis ini berasal dari suku Dayak Banyandu yang dapat dijumpai di Kecamatan Banyuke Hulu, Kabupaten Landak.

Selain berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi, bahasa Dayak Banyandu juga digunakan sebagai sarana untuk menuturkan cerita rakyat suku tersebut.

  • Bahasa Dayak Mali

Bahasa Dayak jenis ini berasal dari suku Dayak Mali. Mereka berdomisili di Kalimantan Barat, tepatnya di Kecamatan Balai Batang Tarang dan Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau.

Bahasa Dayak ini tergolong sebagai salah satu bahasa Dayak yang hampir punah karena jumlah penuturnya yang hanya sekitar 6.963 orang saja.

  • Bahasa Dayak Menterap Kabut

Merupakan salah satu bahasa Dayak di Kabupaten Sekadau. Bahasa Dayak ini berasal dari suku Dayak Menterap Kabut yang dulunya bermukim di dekat Sungai Menterap namun kemudian berpindah ke daerah hulu Sungai Sekadau.

Suku penutur bahasa Dayak ini termasuk ke dalam rumpun Dayak Pantai yang biasanya bermukim di daerah sekitar sungai sehingga kehidupan mereka tidak akan jauh dari daerah aliran sungai. Kebanyakan masyarakatnya dapat ditemui di Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau.

Bahasa Dayak ini telah mengalami perkembangan dan percampuran dengan bahasa asing. Hal tersebut terjadi karena masyarakatnya kerap melakukan perkawinan campur dengan suku Dayak lainnya.

  • Bahasa Dayak Bekaeh

Berasal dari suku Dayak Bekaeh yang merupakan subsuku dari suku dayak yang tinggal di Sungai Biang, tepatnya di daerah hulu anak sungai Biay. Suku yang dapat dijumpai di daerah Kecamatan Jagoi Babang dan Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang ini memiliki bahasa Dayak yang termasuk dalam rumpun Bidayuhik.

  • Bahasa Dayak Ba`ahe

Merupakan salah satu bahasa Dayak yang masih dilestarikan oleh masyarakat di Kalimantan karena memiliki penutur yang lumayan banyak. Bahasa Dayak jenis ini berasal dari suku Dayak Ba`ahe yang banyak dijumpai di daerah Kalimantan Barat, khususnya di Kecamatan Samalantan, Kabupaten Bengkayang.

  • Bahasa Dayak Pompakng

Penutur bahasa ini banyak dijumpai di daerah Kalimantan Barat. Bahasa ini berasal dari suku Dayak Pompakng yang hidup di sepanjang pesisir Sungai Sekayam dan Sungai Kapuas. Pompakng sendiri memiliki arti pantai.

Karena cara hidup mereka yang suka bermukim di sepanjang pesisir sungai besar, maka mereka menyebut diri mereka sebagai Suku Dayak Pompakng.

Yang unik dari Bahasa Dayak jenis ini adalah selain menjadi identitas dan jati diri serta alat untuk berkomunikasi, ternyata juga digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah.

  • Bahasa Dayak Benuaq

Bahasa Dayak jenis ini sering dituturkan oleh anak suku Dayak yang ada di wilayah tengah, tepatnya di Kampung Jengan Danum, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat.

Seperti bahasa Dayak lainnya, bahasa Dayak Benuaq juga digunakan sebagai alat berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam upacara adat suku Benuaq.