Majas Hipalase: Pengertian – Ciri dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam penggunaan bahasa sehari hari kita terkadang tidak menyadari, bahwa sering menggunakan majas di dalamnya. Lalu apa itu Majas Hipalase? Berikut pembahasannya.

Pengertian Majas Hipalase

Pengertian Menurut KBBI

Menurut KBBI majas adalah suatu ungkapan untuk melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; yaitu kiasan.

Pengertian Secara Umum

Majas Hipalase adalah majas yang gaya bahasanya menggunakan ungkapan yang seharusnya digunakan untuk kata lain dari yang sebenarnya dimaksud. 

Majas Hipalase hampir mirip dengan majas personifikasi, karena menggunakan alam atau benda dalam penggunaan gaya bahasanya. Jadi, seolah-olah benda atau alam yg merasakan atau mengalaminya.

Pengertian Menurut Para Ahli

Keraf (2010, hlm. 142) yang berpendapat bahwa hipalase adalah semacam gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata tertentu untuk menerangkan sebuah kata yang seharusnya dikenakan pada sebuah kata yang lain.

Dapat disimpulkan bahwa majas hipalase adalah gaya bahasa yang menerapkan sesuatu pada satuan gramatika yang satu padahal sebenarnya maksudnya adalah untuk satuan gramatika dua (yang lain).

Ciri-ciri Majas Hipalase

  • Hipalase memberikan kekuatan lebih pada berbagai konteks yang menyelubungi suatu teks.
  • Cara kerjanya hampir mirip seperti majas personifikasi yang membuat alam memiliki sifat manusia. Tak heran jika cerita fantasi banyak menggunakan majas ini untuk membuat suasana fantasi lebih terasa bagi pembaca atau penontonnya.
  • Majas Hipalase menggunakan pilihan kata yang mempunyai 2 arti dalam satu kalimat.

Contoh Majas Hipalase

Untuk lebih jelas, akan kami berikan contoh kalimat yang menggunakan Majas Hipalase di bawah ini:

  • Pada akhir pekan biasanya Aku terbaring sepanjang hari di ranjang mendengkur
  • Setelah memahami kesalahannya, Ia tak berhenti berkaca di depan cermin perenungan
  • Rani tak bisa berhenti tersenyum di bawah payung ceria siang itu
  • Tak lama setelah persidangan itu usai ia memasuki jeruji besi penyesalan
  • Ia terkikih-kikih sendiri kala melangkah di sepanjang jalan kenangan.
  • Ia berbicara perlahan melewati pasir berbisik yang berhembus ke telinga pria itu
  • Pak Fathan kebakaran jenggot saat tetangganya membeli kulkas baru
  • Hujan turun di dalam bandara ketika Rangga mengucapkan perpisahan tanpa kata
  • Bibirnya kelu saat memandang punggung kekasihnya yang kian menjauh
  • Hatinya pedih serasa ditikam sembilu saat melihat jasad orang tuanya tergeletak di tanah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn